EKONOMI – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, mencatatkan peningkatan kinerja selama tahun 2019, terutama dalam menjalankan misinya mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR di sektor pembiayaan perumahan. Melalui transaksi sekuritisasi dan penyaluran pinjaman yang mencapai Rp14,45 triliun pada tahun 2019, angka tersebut meningkat 21,63% dibanding tahun 2018 sebesar Rp11,88 triliun.
Secara kumulatif total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2005 sampai dengan 31 Desember 2019 mencapai Rp 62,05 triliun. Pencapaian tersebut berdasarkan penambahan pada data laporan keuangan audited periode 31 Desember 2019, dengan total aliran dana yang disalurkan selama periode tersebut yaitu dalam bentuk kegiatan sekuritisasi sebesar Rp 2 triliun, penyaluran pinjaman sebesar Rp 12,45 triliun, dan pembelian KPR sebesar Rp116 miliar.
Total aset SMF di tahun 2019 adalah sebesar Rp 26,69 triliun, naik 36,94% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp19,49 triliun. Posisi penyaluran pinjaman per 31 Desember 2019 mencapai sebesar Rp 22,31 triliun, angka tersebut meningkat 45,15% dibanding tahun 2018 sebesar Rp15,37 triliun. Adapun laba bersih di tahun 2019, mencapai Rp 472,88 miliar, naik 8,32% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 436,54 miliar.
Pertumbuhan penyaluran pinjaman juga diiringi dengan penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan. Selama tahun 2019, SMF telah menerbitkan surat utang sebesar Rp9,28 triliun melalui penerbitan obligasi PUB IV Tahap VII sebesar Rp 1.850 miliar, MTN VIII sebesar Rp500 miliar, PUB IV Tahap VIII sebesar Rp2.511 miliar, PUB V Tahap I sebesar Rp2.000 miliar, Sukuk PUB I Tahap I sebesar Rp100 miliar, PUB V Tahap II sebesar Rp2.203 miliar dan SBK I SMF 2019 sebesar Rp120 miliar. Sampai dengan akhir tahun 2019, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp 14,8 triliun dan pendanaan dari bank sebesar Rp2,37 triliun, angka tersebut berdasarkan data laporan keuangan periode 31 Desember 2019.
Terkait transaksi sekuritisasi, Sejak tahun 2009, sampai dengan 31 Desember 2019, SMF telah berhasil memfasilitasi 13 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 12,155 triliun. Sedangkan, untuk kerja sama pembiayaan, SMF telah bekerja sama dengan Bank Umum, Bank Syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Perusahaan Pembiayaan.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 975.837 ribu debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 84,25 % wilayah barat, 15,07 % wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,68 % wilayah timur.
Pada tahun 2019 SMF juga telah merealisasikan dukungannya terhadap program Pemerintah dalam mewujudkan Program Perumahan Berbasis Komunitas khususnya bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap. SMF telah menggandeng Grab Indonesia untuk memberikan akses KPR melalui Program KPR SMF-Grab bagi para driver GrabCar. KPR SMF-Grab disalurkan melalui Perusahaan Pembiayaan yang bekerja sama dengan SMF. Sebagai langkah awal sebanyak 52 orang driver dinyatakan memenuhi kriteria KPR dari 400 orang yang mendaftar dalam kegiatan Expo KPR SMF-Grab.
Selain itu SMF juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM terkait pembiayaan perumahan yang layak dan terjangkau untuk karyawan PNM yang tersebar di seluruh Indonesia.Dalam kerjasama tersebut SMF akan menyalurkan fasilitas pembiayaan jangka menengah/panjang terkait Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khususnya kepada karyawan PNM yang saat ini berjumlah kurang lebih sebesar 37.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.