Menyusul berhasilnya Thailand mengontrol penyebaran virus covid-19, setelah dua bulan ditutup, sejak 17 Mei 2020, mal-mal di Bangkok sudah kembali dibuka. Termasuk flagship malls dari jaringan the Mall Group, yakni Siam Paragon, Emporium dan EmQuartier.
“Kami senang melihat Thailand berhasil menangani krisis ini yang memungkinkan kami untuk melanjutkan operasi, tapi kini kami hadir dengan tanggung jawab yang lebih tinggi dan mengadaptasi kondisi new normal,”kata Kriengsak Tantiphipop, CEO The Emporium dan Executive Committee of The Mall Group Co., Ltd., seperti disampaikan pada rilisnya.
Untuk itu, mal-mal dalam kelolaan grup tersebut menerapkan beberapa ketentuan baru. Seperti registrasi, sanitasi dengan sinar ultra violet (UV) dan pembayaran non tunai. “Itu semua demi memberi jaminan belanja yang aman dan pengalaman gaya hidup baru,” imbuh Voralak Tulaphorn, Chief Marketing Officer of The Mall Group
Sebelum membolehkan mal-mal beroperasi, pemerintah Thailand mengawalinya dengan membuat aplikasi yang bisa diunduh di gadget, bernama Thai Chana (diterjemahkan, Thailand Menang). Aplikasi ini dipakai untuk konsumen mendaftarkan diri sebelum pergi ke mall, guna menghindari kerumunan dalam satu area. Aplikasi registrasi ini guna mendukung peraturan baru, yaitu batasan hanya boleh 1 konsumen dalam area seluas 5 m2. Hal-hal yang harus dimasukkan dalam aplikasi tersebut antara lain riwayat kesehatan dan perjalanan konsumen.
Grup ini mengecek riwayat kesehatan karyawannya sebelum mereka bisa kembali bekerja. Untuk karyawan yang akan kontak langsung dengan konsumen, wajib menggunakan masker dan pelindung wajah. Kriengsak menambahkan, mal-mal-nya juga sudah dipasang guard shield di area servis, penanda jaga jarak dan menerapkan proses sanitasi secara teratur.
Mall juga menyiapkan cairan pembersih dan pemeriksaan suhu para konsumen sebelum masuk ke mal. Konsumen wajib menggunakan masker dan sarung tangan plastik sekali pakai yang disediakan oleh mall, selama ada di dalam mall. Setelah selesai, tas belanjaan dan isinya harus masuk mesin pembersih bersinar UV untuk menjaga sanitasinya.
Platinum Group, operator Platinum Fashion Mall, the Market Bangkok dan Neon Night Bazaar, pun menerapkan kebijakan yang hampir serupa. Bahkan, karyawan toko-tokonya akan dicek suhunya setiap tiga jam. Demikian kata Kanyaratana Chok-oon-kit, Presiden Platinum Group, seperti dikutip dari the Nation Thailand.
Pembatasan juga diterapkan di area food court-nya, di mana meja-meja ditata ulang, jadi berjarak 1,5-2 meter dan hanya boleh satu orang per meja. Di meja informasi dipasang perspex shield, dan menerapkan transaksi non tunai. Pengelola akan melakukan pembersihan titik-titik tertentu setiap 30 menit, termasuk meja, kursi dan lantai. Lalu pakaian yang sudah dicoba, harus dipisahkan dari yang masih dipajang.
Lain lagi dengan yang disiapkan dua raksasa pengelola mal di Negeri Gajah Putih, Siam Piwat dan Central Retail Corp. Tak hanya menyiapkan masker secara gratis, Siam Piwat bahkan akan melakukan proses disinfektanisasi dengan menggunakan drones. Sementara itu, Central Retail Corp. akan menggunakan robot untuk proses disinfektanisasi, dan menyediakan sensor pengecek suhu otomatis.
Bagaimana dengan mal-mal di Indonesia, sudahkah siap dengan kehidupan normal yang baru selepas pandemi? *AY