Sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara dan masjid terbesar keempat di dunia, Masjid Istiqlal sudah berdiri selama 39 tahun. Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam sekaligus dijadikan sebagai hari ulang tahun masjid indah ini.
Untuk merayakan hari jadi tersebut, anak bangsa dari berbagai kelompok pecinta alam yang berasal dari berbagai macam latar belakang agama melakukan kegiatan bersih-bersih mesjid Istiqlal. Sebagai perwujudan kegembiraan, mereka melakukan dengan sepenuh hati. Kegiatan Merayakan Milad Istiqlal akan dimeriahkan dengan serangkaian acara, salah satunya adalah Permbersihan Masjid Istiqlal yang akan dilakukan pada tanggal 10-15 Februari 2016.
Setiap harinya diperkirakan akan ada 200 pecinta alam yang akan berpartisipasi dalam acara pembersihan tersebut. Upaya pembersihan akan dilakukan di bagian-bagian yang sulit dijangkau, termasuk bersih-bersih luar dan dalam menara (antena, dinding, atap, dan lubang angin, tangga dan lantai) dan kisi-kisi yang berbahan stainless steel di koridor pelataran Masjid.
150 orang dari 20 komunitas pecinta alam di jabodetabek menjalankan kegiatan ini mulai dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Area yang dibersihkan antara lain, menara 90 meter dan toilet. Ada keterampilan khusus dari komunitas Pecinta Alam ini untuk memanjat menaranya. Karena menaranya terbuat dari marmer, sehingga membersihkannya menggunakan trik khusus. Selain itu, mereka juga membersihkan siring siring sebanyak 300 unit ukuran 3 x 2,4 m.
Tujuan kegiatan ini adalah lebih ke pendidikan karakter 70 persen yang didapatkan dari luar. Dengan cara seperti ini generasi kita akan lebih peduli dengan lingkungan. Dengan harapan, komunitas lain seperti urban farming juga bisa berpartisipasi karena banyak sekali dak masjid yang kosong dan bisa dimanfaatkan sebagai area tanam.
“Kita taunya naik gunung saja. Pecinta alam tidak pernah berkaitan dengan isu politik awalnya, tapi kelamaan cape juga dengan kondisi politik yang mengaitkan agama. Untuk itu, makanya kita beres-beres masjid saja.” Ujar Setyo Ramadi, Mapala UI Senior. 82. Ekonomi.