NEWS UPDATE – Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19. Sejumlah kawasan wisata harus berhenti beroperasi karena adanya aturan untuk mengurangi kerumunan.
Namun, belakangan angin segar bagi mereka yang menjalankan bisnis pariwisata dan sektor terkait mulai terlihat. Pasalnya, pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan guna mendukung bangkitnya kembali sektor pariwisata. Terlebih lagi, adanya program vaksinasi covid-19 nasional menjadi pertanda baik industri pariwisata.
Dalam webinar bertema Membangkitkan Optimisme Industri Pariwista Nusantara yang digagas oleh Forum Wartawan Daerah (Forwada), Kamis (4/3), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghimbau agar semua pihak mendukung tumbuhnya kembali pariwsiata nasional.
“Kita bersama harus bisa menjalankan 3G yakni Gercep gerak cepat, geber gerak bersama, gaspol garap semua potensi lapangan kerja. Selain itu juga dengan menerapkan 4K kebersihan, kesehatan, keselamatan, keberlanjutan lingkungan. Jika semua program bisa berjalan dengan baik, maka saya yakin pariwisata nasional akan kembali bangkit,” ujar Sandiaga Uno.
Lebih lanjut dijelaskan, Sandi, saat ini pihaknya menggenjot kunjungan pariwisata domestik antara lain melalui program Bangga Berwisata di Indonesia (#diindonesiaaja). Menurut dia, ada 55 juta warga Negara Indonesia kelas menengah di Indonesia yang sangat potensial digarap untuk bisa berwisata di dalam negeri.
Menurut Sandiaga, pihaknya ingin sesegera mungkin memulihkan kembali industri pariwisata, namun sebelumnya harus bisa memastikan bahwa angka penularan covid-19 ini dalam situasi yang terkendali. “Saat ini PPKM mikro yang dijalankan pemerintah telah cukup sukses menekan angka penularan covid-19 secara significan, dari 15 ribu perhari sampai diangka 5 ribu perhari. Ini menjadi suatu angin segar agar kita lebih disiplin dalam mematuhi PPKM mikro,” ujar Sandi dalam webinar yang disponsori Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu.
Sandi mengatakan, saat ini kolaborasi harus dijalin dengan berbagai instansi terkait instansi seperti Kementrian Luar Negeri, Kementrian Hukum & HAM, Satgas Covid-19, Kementrian Kesehatan, dan Kementrian Perhubungan serta juga elemen masyarakat dan dunia usaha. Dia optimis pariwisata bangkit di kwartal kedua dan ketiga di tahun ini.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, pihaknya bersiap menyambut kepulihan sektor pariwisata tanah air dengan bertumpu utamanya kepada wisatawan domestik sambil bersiap akan kedatangan para wisatawan mancanegara pada tahun 2021. Saat ini, kata dia, yang terpenting adalah membangun kepercayaan pelaku usaha dan juga membangun kepercayaan pasar.
“Indonesia sudah siap dengan new normal. Ada perubahan trend di sektor pariwisata, dimana sekarang bukan destinasinya pemikat wistawan untuk datang atau tidak, tetapi bagaimana kesiapan protokol kesehatan di lokasi wisata. Orang lebih banyak mencari yang lokasi wisata yang less crowded, yang berorientasi alam terbuka, kesehatan wellness dan adventure, dari segi penerbangan orang lebih suka yang direct fligh, atau kalo yang domestik safe traveling, pergi bareng keluarga,” katanya.
“Konsep besarnya jaringan pariwista ini adalah sebagai wadah untuk mengumpulkan seluruh inventory komoditi potensi pariwisata diselurh Indonesia. Untuk langkah awal ini kami ujicobakan di 5 destinasi wisata super prioritas,” papar Direktur Layanan TI, Bakti Kominfo untuk Pemerintah dan Masyarakat Danny Januar.
Menurutnya saat ini masih ada 12.548 desa yang belum terjangkau layanan sinyal 4 G dan diharapkan dapat diselesaikan pemerintah dan penyelenggara komunikasi di tahun 2022 ini. “Bakti Kominfo ditugasi untuk menyelekasikan jaringan 4G di 7904 desa. Kemeninfo juga telah menyiapkan peluncuran satelit komunikasi milik pemerintah dengan nama satelit Republik Indonesia yang peruntukannya seluruhnya untuk pelayanan public pemerintah,” ucapnya.
Nantinya, sambungnya, seluruh area public akan dilayanai oleh sateli yang akan mengorbit di kwartal 4 tahun 2023. Artinya proses digitalisasi di sector pariwisata pun nantinya akan bisa dilakukan dengan lebih mudah. Saat ini dukungan yang diberikan Bakti Kominfo di sektor pariwisata atara lain pemberian pelatihan bahasa Inggirs, Pelatihan Virtual Tour, dan Pelatihan UMKM Digital.
“Pelatihan bahasa Inggris telah diberikan kepada 3244 dari 47 kabupaten. Untuk pelatihan Virtual Tour ini bisa jadi ajang promosi destinasi wisata, sedang pelatihan UMKM Digital kita bekerjasama dengan asosiasi ecommerce Indonesia,” katanya.