Tangerang – Jarak yang begitu dekat dengan Jakarta, merupakan keunggulan Kota Tangerang yang merupakan salah satu daerah penyangga ibukota. Dengan kelebihannya tersebut, Tangerang menjadi incaran pengembang untuk melakukan ekspansi, salah satunya adalah PT Indoserena Dwimakmur yang tengah mengembangkan Lumina City.
Direktur Lumina City Puji Ko mengatakan, Lumina City menyasar konsumen yang berada dalam radius 5 kilometer dari lokasi. Pertama, adalah keluarga yang telah memiliki generasi kedua; kedua, pekerja di kawasan industri sekitar; ketiga investor. Dimana kawasan ini Gatot Subroto ini merupakan kawasan bisnis dan industri yang berkembang.
“Apartemen kami menargetkan para pekerja, terutama tenaga kerja muda untuk tinggal di sini. Pasar inilah yang menjadi target dari investor untuk memperoleh rental yield,” ujar Puji Ko saat penandatanganan kerjasama (MoU) dengan sejumlah partner untuk mengembangkan pembangunan proyek tersebut, Sabtu (21/1/ lalu.
Kerjasama ini melibatkan sejumlah perusahaan diantaranya, China Triumph International Engineering, Co. Ltd., Fiberstar, American Standard, dan JHS System. Selain keempat perusahaan tersebut, pihaknya juga merangkul enam perusahaan lain untuk mendukung pembangunan Lumina City, yakni perusahaan arsitek Ong & Ong (Singapura), PT Megatika International, PT IdeaFive, PT Total Citra Indonesia, PT Mitra Karya Pranata, dan PT Bangun Karya Propertindo.
Presiden Direktur China Triumph International Engineering Indonesia Wang Linguo menjelaskan, proyek yang direncanakan pembangunannya akan diselesaikan dalam waktu 5 tahun ini menawarkan keunggulan di sisi teknologi dan manajeman. “Perkembangan properti di Indonesia masih tergolong lambat dan masih dalam tahap awal. Saat ini banyak perusahaan asing, termasuk dari China merambah pasar Indonesia, sehingga perkembangan properti bisa lebih cepat. Ini merupakan kesempatan bagi mereka yang ingin melakukan investasi,” tutur Wang.
Lumina City berdiri di atas lahan 33.000 meter persegi, Lumina City merupakan superblok yang menelan investasi sekitar Rp2 triliun. Proyek ini terdiri dari empat menara apartemen, satu menara kondominium premium, mal empat lantai, hotel bintang tiga, dan 21 unit ruko denghan konsep “Celebrating Live & Play”,
Merangkum 4.083 unit hunian vertikal, empat menara apartemen Lumina City terdiri dari Tower Amsterdam, Barcelona, Canberra, dan Dublin. “Tower pertama, Amsterdam, akan dibangun Februari 2017. Apartemen 30 lantai ini memiliki total 1016 unit yang dipasarkan Rp12 juta per meter persegi,” jelas Puji.
Tower Amsterdam menawarkan beberapa tipe hunian, mulai tipe studio (21,58 m2), 1 kamar tidur (28,80 m2), dan 2 kamar tidur (41,15 m2) yang dipasarkan mulai Rp250 jutaan – Rp500 jutaan. Saat ini penjualan Tower Amsterdam sudah mencapai 50%.
Tower Amsterdam menawarkan beberapa tipe hunian, mulai tipe studio (21,58 m2), 1 kamar tidur (28,80 m2), dan 2 kamar tidur (41,15 m2) yang dipasarkan mulai Rp250 jutaan – Rp500 jutaan. Saat ini penjualan Tower Amsterdam sudah mencapai 50%.