Di minggu kedua Februari 2021, sejumlah media lokal dan internasional mengabarkan bahwa Sukanto Tanoto membeli sebuah gedung di tengah kota Munich, Jerman. Sejatinya seorang konglomerat atau taipan Indonesia membeli properti di luar negeri bukan hal baru. Tapi yang menarik, karena nilai transaksi aset ini mencapai 350 juta Euro atau setara Rp 6 triliun, angka fantastis untuk sebuah properti. Tidak heran kalau ditengarai, pembelian tersebut sebagai salah satu cara pencucian uang taipan kelapa sawit tersebut.
Yang menarik lagi, bangunan yang berlokasi di pojokan Ludwigstrasse 21 tersebut termasuk gedung tua yang punya nilai sejarah tinggi. Dibangun pada awal abad-19, gedung lawas ini sempat menjadi kediaman resmi Raja Ludwig-1. Laman media daring Europe Real Estate menyebutkan bahwa tempat gedung ini berdiri adalah jalan besar pertama yang ada di Munich. Jalan ini bersimpangan dengan Maximilianstrasse dan Prinzregentenstrasse yang dikembangkan kemudian, dan menjadi salah satu tengara pusat kota Munich.
Sebelum beralih tangan ke taipan asal Medan, Sumatera Utara, tersebut, gedung ini adalah aset dan salah satu kantor Allianz Versicherungs AG. Berfungsi sebagai gedung perkantoran, penyewa utamanya The Boston Consulting Group GmbH. Penyewa lainnya adalah Celonis, perusahaan rintisan global software provider yang ngetop di Munich, dan kantor-kantor pengacara paten.
Pada tahun 1997, gedung ini direnovasi yang perencanaannya dikerjakan oleh biro arsitek K+P Architekten und Stadtplaner GmbH (Koch-Drohn- Schneider-Voigt) bersama HPP Hentrich – Petschnigg & Partner KG, dengan nama proyek: BVB Munich, Ludwig -/Theresienstraße.
Gedung ini berdiri di lahan seluas 11.000 m2 dan memiliki luas lantai mencapai 30.374 m2, termasuk 27.061 m2 untuk perkantoran dan 3.260 m2 untuk ruang penyimpanan. Akan tetapi yang direnovasi hanya seluas 20.700 m2. Proyek renovasi rampung pada Oktober 2002 dan menghabiskan biaya sebesar 47 juta Euro.
Menurut rilis yang disampaikan oleh K+P Architekten, gedung ini dibangun oleh Heilmann & Littmann untuk Bayerische Vereinsbank. Gedung utama memiliki dua sayap tambahan, yang dibangun pada tahun 1936 dan 1950. Gaya Renaissance ini tampak jelas pada fasade gedung yang berlapis batu, dengan bingkai jendela lengkung dalam jumlah banyak di sekelilingnya.
Sebagai bangunan yang dilestarikan, renovasi bangunan ini boleh dipermodern, tapi harus tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian. Sebab itu walau secara tampilan gedung ini masih serupa aslinya, terutama sisi dalam bisa diubah, sesuai fungsi dan kebutuhan modern.
Seperti dengan membuat atap kaca pada 2 inner courtyard, membentuk inti gedung, sekaligus memberi tampilan modern pada sisi dalam. Struktur asli dipertahankan, dan beberapa bagian direkonstruksi, lalu diintegrasikan dengan arsitektur modern yang kontras tapi tampak pas dengan gaya aslinya.