Harga Residensial Premium Indonesia Masih Terhitung Murah

Bagikan

premium

Tingkat pertumbuhan pasar residensial premium Indonesia berada di kisaran 0,6%. Demikian menurut Knight Frank berdasarkan Prime International Residential Index (PIRI) yang disajikan Knight Frank pada The Wealth Report 2024.

Walaupun cukup stabil, namun angka tersebut ternyata tidak setinggi angka rata-rata global, apalagi di kawasan. Pertumbuhan rumah premium pada tataran global berada pada kisaran 3,1%. Tren positif ini terjadi di 80 dari 100 kota di dunia, sementara itu Asia Pasifik tampil sebagai wilayah dengan kinerja pertumbuhan tertinggi yang mencapai 3,8%.

Dalam edisi terbaru Jakarta Property Highlight yang dirilis oleh Knight Frank Indonesia, pasar residensial di Jakarta, khususnya di segmen kondominium, didominasi oleh sektor menengah. Tren ini terus bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih berlanjut, sejalan dengan adanya insentif dari Pemerintah diyakini bisa menjadi faktor stimulan.

Terkait dengan hal itu, The Wealth Report juga mengungkap perbandingan dalam sektor properti residensial premium; tentang luas hunian yang bisa didapat untuk setiap AS$1 juta (sekitar Rp15,9 miliar) pada 100 kota di dunia. Laporan itu mencatat lima kota dengan harga tertinggi, yaitu di Kota Monaco, Hong Kong, Singapura, London dan Jenewa.

Monaco sudah menjadi pemuncak sejak tiga tahun yang lalu. Dengan modal sebesar AS $1 juta, di kota ini hanya mendapat ruang berukuran seluas 16 m2. Sementara di Hong Kong, masih bisa mendapat ruang seukuran 22 m2, disusul Singapura seluas 32 m2, kemudian London (33 m2) lalu Geneva dan New York yang sama-sama selapang 34 m2.

Jaksel Pilihan Investor Premium

Premium

Di Jakarta sendiri, rata-rata harga unit apartemen high end dilaporkan berada di harga Rp57,7 juta per meter persegi. Hal ini berarti, untuk setiap AS $1 juta, seseorang dapat memiliki sebuah unit apartemen mewah dengan ukuran sekitar 276 meter persegi. Besaran luas lantai ini secara signifikan lebih besar jika dibandingkan dengan budget yang sama di pasar real estate Asia besar lainnya. Jauh lebih besar daripada di Singapura atau Hong Kong, bahkan Tokyo yang juga terkenal berharga mahal. Dengan uang sebesar itu, di ibukota Jepang, seseorang dapat membeli sekitar 64 meter persegi properti primer.

baca juga: Setelah Hiatus 5 Tahun, CBD Jakarta Kedatangan 1 Proyek Mixed Use Baru

Berdasarkan Jakarta Property Highlight 2H 2023, pasokan residensial high end  ini mencakup 3,7% dari total pasar properti Jakarta. Data Knight Frank juga menunjukkan future supply untuk pasar tersebut juga masih sedikit, hanya 4,7% dari total pasok baru yang hingga 2027 berjumlah 16.693 unit.

Saat ini, kelas tersebut berada di tingkat harga Rp40 juta per meter persegi, dengan lokasi sebagian besar (76%) berada di wilayah Jakarta Selatan. Lokasi favorit yang menjadi pilihan pertama investor real estate berada di Kecamatan Setiabudi dan Kecamatan Kebayoran Baru. Kedua daerah ini relatif berdekatan dengan kawasan pusat bisnis Jakarta, sehingga menjadi pilihan utama para profesional korporat, ekspatriat dan populasi kelas atas Indonesia. Harga-harga properti di lingkungan primer Jakarta Selatan dapat dimiliki di kisaran harga AS $4.000 per meter persegi dengan yield sewa di rata-rata 8%.

Area Senayan dan SCBD (Sudirman Central Business District) di Jakarta Selatan juga dinilai sebagai lokasi primer untuk investasi residensial mewah. Pengembangan yang terus berlanjut dan konsentrasi aktivitas-aktivitas komersial di wilayah ini terus meningkatkan permintaan dari para individu dan rumah tangga high net worth yang mencari pengalaman gaya hidup yang mewah di dekat hub bisnis Jakarta.

baca juga: Tahun Naga Kayu, Residensial Terus Tumbuh

Lebih jauh lagi, lingkungan kelas atas area Dharmawangsa, Kebayoran Baru, yang dikenal sebagai daerah perumahan eksklusif, tampil sebagai lokasi yang dicari untuk investasi properti high end. Areanya yang dekat dengan pusat kota, dan reputasinya sebagai kawasan mewah yang tenang, menjadikannya pilihan yang sangat menarik bagi para investor untuk memenuhi pertumbuhan populasi kelas atas Jakarta yang terus meningkat.

Secara keseluruhan, kombinasi antara lokasi yang strategis, infrastruktur yang mumpuni dan konsentrasi populasi kelas atas dan para profesional korporat, semakin mengokohkan posisi Jakarta Selatan sebagai target investasi residensial mewah yang utama di bekas ibu kota negara ini.

Artikel Terkait

Leave a Comment