Meyakini akan potensi sebagai calon ibukota baru Republik Indonesia, membuat Sinar Mas Land tidak ragu melansir klaster baru di proyeknya di Kalimantan Baru, meskipun sedang pandemi. Proyek yang dimaksud adalah Grand City Balikpapan (224 ha), dengan produk teranyarnya adalah Cheville.
Rumah-rumah di klaster Cheville ini mengusung konsep modern dan dinamis yang menyatu dengan nuansa alam (green environment). Rumah ini sudah mengadaptasi standar kebiasaan baru (new normal), yang memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik di setiap ruangan dan menyediakan fasilitas wastafel di teras depan rumah. Selain itu, siap mengikuti tren work from home dan sekolah online, rumah ini juga punya ruang tambahan di loteng (attic), yang dapat difungsikan sebagai ruang bekerja dan belajar.
Pada tahap 1, ditawarkan 2 tipe, yaitu 49/60-75 m2 dan 69/90- 96 m2. Keduanya memiliki 2 kamar tidur dengan kamar mandi di dalam. Didesain sebagai rumah tumbuh, di setiap rumah tersedia taman belakang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ruang, sesuai kebutuhan keluarga. Rumah-rumah di klaster Cheville ini ditawarkan mulai dari Rp800-an juta. Pada masa perdana, tersedia aneka promo, di antaranya gratis uang muka (DP), gratis biaya provisi, dan bebas biaya administrasi KPR.
Lokasi Cheville berada di secondary boulevard Grand City Balikpapan. Area ini dekat dengan sejumlah fasilitas, seperti sekolah IPEKA Grand City, serta pusat makanan dan bisnis Grand City, juga Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo.
Grand City Balikpapan sendiri dekat dengan pintu keluar tol Balikpapan-Samarinda Km 13. Untuk semakin memudahkan pencapaiannya, Grand City Balikpapan akan menyiapkan gerbang utama baru, yang direncanakan beroperasi tahun 2024. Ini untuk menambah 2 gerbang yang saat ini sudah beroperasi, masing-masing di tahun 2017 dan 2020. Di dalam area ini juga terdapat jalan Sinar Mas Land Boulevard, sepanjang 2,7 km dengan lebar 32 meter, yang kini sudah jadi jalur alternatif Balikpapan-Samarinda, untuk menghindari kemacetan di tengah kota.
Karena itu CEO East Indonesia Franky Najoan meyakini klaster ini akan diminati. Apalagi, “Lokasi Grand City tepat berada di antara Kota Balikpapan yang sudah mantap sebagai kota penghasil energi, dengan calon ibu kota negara baru, sehingga potensi bisnisnya sangat besar,” ujarnya, seperti tertulis pada rilis dari Sinar Mas Land. Keyakinan itu didasarkan juga pada keberhasilan 4 klaster sebelumnya, yakni Forestville, Pineville, Hyland, dan Hayfield, yang selalu ludes diserbu konsumen.