PROPERTI – Kawasan perumahan skala kota Grand Depok City terus berkembang dan melengkapi fasilitas yang ada. Tak heran jika kawasan seluas 350 hektar ini menjadi pilihan utama investasi properti di wilayah Depok, Jawa Barat.
Semakin terbatasnya lahan pengembangan Jakarta Selatan, khususnya di sekitar pusat kota Depok mulai dari ruas jalan Lenteng Agung hingga Margonda, mendorong developer mengembangkan proyek hunian tapak ke arah selatan atau Bogor, seperti Sawangan, Kalimulya dan Citayam. Sementara, untuk hunian vertikal masih mengandalkan kawasan premium di jalan Margonda dan sekitarnya.
General Manager Proyek Grand Depok City (GDC) Tony Hartono menjelaskan, prospek investasi properti di Depok, Jawa Barat pergerakannya tak beda jauh dengan kota penyangga lainnya seperti Cibubur, Bekasi dan Serpong. Oleh karena itu, kata Tony, tak heran jika GDC saat ini sangat diminati oleh konsumen baik sebagai investasi maupun untuk dihuni.
“GDC menyasar segmen menengah dengan harga saat ini mulai dari Rp 800 jutaan per unit. Pertama kali diperkenalkan kepada publik, GDC sempat dibanderol Rp 600 jutaan per unit. Tren harganya terus meningkat karena pasarnya cukup prospektif. Harga akan terus meningkat seiring perkembangan infrastruktur termasuk jalan utama kami yang akan dijadikan alun-alun kota Depok,” ungkap Toni.
Grand Depok City yang dikembangkan oleh PT Dinamika Alam Sejahtera (DAS) ini telah terbangun sebanyak 7 (tujuh) cluster. Dan pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 lalu, kembali diluncurkan satu cluster terbaru yaitu New Anggrek 2. Peluncuran cluster ke 8 (delapan) GDC ini dilakukan dalam sebuah acara Premium Gathering di Margo Hotel, Depok dengan menghadirkan bintang tamu Cak Lontong yang sangat menghibur.
Sementara itu, Marketing Development Manager GDC Karina Triatmojo mengatakan, karena melihat permintaan pasar yang tinggi yang mendorong pihaknya meluncurkan klaster Anggrek 2. “Peluncuran new facade at New Anggrek 2 ini melanjutkan konsep sebelumnya. Bedanya, jika semula façade yang diusung adalah modern minimalis, kini modern classic. Perubahan façade ini untuk memberikan pilihan kepada konsumen dan aka nada penyegaran, perubahan dalam waktu tertentu,” terang Karina.
New Anggrek 2 berdiri di atas lahan seluas 9 hektar yang merangkum 400 unit rumah dengan berbagai tipe mulai dari ukuran bangunan 37, 45, 55, dan 78 berkonsep 2 lantai, luas tanahnya semua tipe sama, 120 meter persegi. Harga mulai Rp 800 jutaan yang bisa menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dari BRI. Pembelian hingga akhir Maret akan mendapatkan suku bunga fix 4.99 % pada tahun pertama kemudian tahun ke 2 sampai tahun ke 4 suku bunganya fix 9.6 %.
Kawasan GDC telah menjadi kota mandiri, selain banyak berdiri kantor pemerintahan beberapa fasilitas besar seperti water park, sarana pendidikan, area komersial hingga lifestyle sudah banyak tumbuh di kawasan ini. selain itu beberapa brand besar juga telah masuk ke kawasan ini, seperti hadirnya showroom Kasasaki dan juga Astra International.