ACP Gandeng JALA.ai untuk Tingkatkan Penjualan

Bagikan

Pemasaran menggunakan sistem berbasis digital sudah makin lumrah dan banyak pelaku usaha meyakini kalau sistem tersebut bisa meningkatkan penjualannya. Pun dengan PT Adhi Commuter Properti (ACP) yang menggandeng JALA.ai sebagai penunjang kebutuhan teknologi dalam bisnisnya.

Senior Staff Operasi ACP, Yodha Dwi Pratomo, memaparkan bahwa dengan menggunakan JALA.ai dalam salah satu proyek yaitu LRT City, sangat membantu perusahaan dalam mengikuti persaingan IPO dalam memasuki perubahan dunia digital. Demikian seperti disampaikan pada rilisnya, 22/9.

“Keputusan penggunaan JALA Enterprise dikarenakan proyek LRT City membutuhkan sistem yang dapat menyesuaikan dengan ekosistem bisnis kami. JALA.ai menawarkan solusi tersebut dengan kemudahan antarmuka, kelengkapan fitur, harga yang bersaing dan sistem yang bisa diintegrasikan dengan ERP perusahaan, sehingga dengan mudah menjadi pilihan tepat,” tutur Yodha.

Yodha yakin bahwa sistem JALA.ai akan sangat membantu LRT City dalam meningkatkan efektivitas dan produktivitas kegiatan penjualannya. “Selama penggunaan aplikasi JALA.ai seperti Dashboard dan JALA Assistant, kami merasa efektivitas kegiatan penjualan jadi lebih meningkat, karena penggunaan aplikasi yang mudah dan gampang dipahami. JALA Dashboard menampilkan laporan evaluasi KPI penjualan pada setiap proyek yang bisa diakses kapan pun dan dimana pun, sehingga memudahkan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan,” katanya lagi.

JALA Enterprise adalah layanan yang ditawarkan oleh JALA.ai, yang merupakan perangkat kerja serba guna, sekaligus aman untuk berbagai keperluan organisasi bisnis di era digital, yang bisa memudahkan pelaku bisnis dalam melakukan penyesuaian fitur, sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. Sistem JALA Enterprise dapat terintegrasi dengan Enterprise Resource Planning (ERP) perusahaan.

Chief Executive Officer JALA.ai, Mirfagah Iqbal, menjelaskan, “JALA Enterprise memiliki fokus target pasar untuk corporate business, dimana setiap bisnis memiliki ekosistem yang berbeda dan membutuhkan suatu sistem yang fleksibel untuk dilakukan penyesuaian.”
Mirfagah melanjutkan bahwa dengan sistem yang fleksibel, para pekerja tidak akan kesulitan dengan pengaplikasian perangkat lunak baru tersebut dalam kegiatan bisnis sehari-harinya.

Artikel Terkait

Leave a Comment