Tahun 2025, Jumlah Konglomerat di Indonesia Bertambah 67%

Bagikan

 

Pandemi covid-19 memang membuat sejumlah bisnis terpuruk, membuat banyak pemilik bisnis jadi pusing untuk terus mempertahankan usahanya. Tapi ternyata tidak semua jadi terpuruk. Karena, ternyata makin banyak juga yang asetnya tidak berkurang, bahkan bertambah.

Ini tercermin pada laporan tahunan Knight Frank, Wealth Report 2021. Menurut proyeksi Knight Frank Wealth Sizing Model, pada 5 tahun ke depan jumlah warga super kaya dunia (ultra high net wealth individu-UHNWI) akan meningkat 27%. Sementara yang masuk kategori HNWI—atau satu tingkat di bawahnya, lebih banyak jumlahnya, melonjak sampai 41%. Dengan kata lain hingga 2025 akan ada 663,483 UHNWI di dunia dan 22-24 persennya berada di Asia.

Hingga periode tersebut, penambahan jumlah konglomerat di Asia lebih tinggi dari pada pertumbuhan rata-rata dunia, sebesar 39%.  Yang menarik, hingga 5 tahun ke depan jumlah konglomerat Indonesia akan meroket hingga 67%, dan ini penambahan terbesar di dunia dalam periode tersebut.

For your info yang termasuk kaum UHNWI itu adalah individu yang memiliki aset bernilai lebih dari 30 juta dolar AS. Sementara kategori HNWI adalah individu berkekayaan 1-30 juta dollar AS.

Pada laporan 2021 tersebut juga terlihat bahwa 93% responden dengan optimistis menyatakan kalau kekayaan para konglomerat akan meningkat atau setidaknya sama dengan kondisi saat ini. Seperlima di antaranya menyatakan kalau peningkatannya bisa di atas 10%. Proyeksi  tersebut kebalikan dari tren tahun 2020, di mana jumlah tentang  pertumbuhan jumlah orang super kaya atau chaebol atau konglomerat ini mengalami kontraksi.

Knight Frank melihat bahwa ada potensi pertumbuhan besar-besaran pada populasi makmur di wilayah Asia-Afrika. Menurut konsultan ini, walau masih berada di batas bawah kategori superkaya,  kenaikan tersebut didorong oleh semangat kewiraswastaan dan bantuan teknologi.

Meskipun Covid-19 masih jauh dari terkendali di banyak bagian dunia, terbaca tetap ada optimisme akan munculnya siklus ekonomi baru dan ekspektasi baru dunia pasca-pandemi.

Artikel Terkait

Leave a Comment