Tag: traditional culture

  • Berkonsep Khas Tradisi Indonesia, Hotel Tentrem Jakarta Resmi Beroperasi

    Berkonsep Khas Tradisi Indonesia, Hotel Tentrem Jakarta Resmi Beroperasi

    hotel

    Dibangun sejak tengah tahun 2022, Hotel Tentrem Jakarta kini sudah resmi beroperasi untuk melayani tamu. Pembukaannya secara resmi dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, (14/7).

    Sandiaga mengapresiasi kehadiran Hotel Tentrem Jakarta ini sebagai hotel baru yang diharapkan bisa menampilkan hospitality terbaik Indonesia. Apalagi hotel ini menampilkan ke-Indonesia-an pada segi interior dan pelayanan.  “Ini sangat luar biasa karena Hotel Tentrem menampilkan keramahtamahan Indonesia yang dibalut dengan desain yang sangat Indonesia dan kekinian. Saya ucapkan selamat, ini menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai hotel kelas dunia,” kata Sandiaga, saat peresmian.

    Hadirnya Hotel Tentrem Jakarta ini, menurut Sandiaga juga dapat menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia dan berinvestasi pada sektor pariwisata. “Tren pariwisata global yang terbaru adalah lebih customized, personalized, localized, and smaller in size. Dengan konsep nationalism in hotel, saya berharap Hotel Tentrem dapat hadir mengembangkan usahanya di daerah destinasi super prioritas yang kita punya dan kalau perlu hingga menjangkau sampai di luar negeri. Dengan begitu mampu mendorong terciptanya lapangan pekerjaan baru, membangkitkan ekonomi masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan,” papar Sandiaga.

    hotel

    Sementara Karina Pikanto, perwakilan direksi PT Praja Karalan Perdana selaku pengelola Hotel Tentrem Jakarta, menyampaikan, “Harapannya, melalui kehadiran Hotel Tentrem Jakarta ini, kami ingin mengangkat nama Indonesia yang memiliki kebudayaan yang beragam serta sifat-sifat yang terkandung di dalamnya, melalui brand hotel, sehingga memberikan makna kepada masyarakat.”

    baca juga: Kawasan Nusa Bali Kini Dilayani dengan Shuttle Bus Listrik

    Turut hadir pada kesempatan tersebut, Agus Budiono Pikanto (Direktur Utama PT Praja Karalan Perdana/Owner Hotel Tentrem Jakarta), Irwan Hidayat (Direktur Utama PT Hotel Candi Baru/Owner Hotel Tentrem Jogja dan Semarang); Mustika (Komisaris PT Praja Karalan Perdana), Haryanto Tirtohadiguno (Presiden Komisaris PT Alam Sutera Realty Tbk.), Benyamin Davnie (Wali Kota Tangerang Selatan), dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) periode 2001-2004, Jenderal TNI A.M. Hendropriyono.

    Hotel Mewah

    hotel

    Meski berlabel Jakarta, sejatinya hotel ini berlokasi di Alam Sutera, Tangerang Selatan, tepatnya di Jl Alam Sutera Boulevard no 11. Hotel Tentrem Jakarta ini berdiri di lahan seluas 33 ribu m2, merangkum 200 kamar mulai dari tipe Deluxe sampai Presidential Suite.

    Setiap kamar didesain mewah dalam ukuran luas, pada tipe terendah berukuran 40 m2, sementara yang paling tinggi kelasnya berukuran seluas 240 m2. Tipe kamar termewah ini menyediakan living and dining area yang luas, dilengkapi dengan workspace yang nyaman. Berada di lantai tertinggi, kamar ini didesain sebagai ruang yang menjunjung tinggi privasi bak sebuah oasis yang menenangkan.

    Dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti empat specialty restaurants yang menawarkan mulai dari menu Nusantara modern dan internasional (China dan Italia), yakni Populico, Kayu Manis, LIN dan Canella. Lalu ballroom dan function area (Amarta Hall) yang dirancang semi outdoor dengan sentuhan desain khas Jawa. Kemudian meeting room, spa, kolam renang, gym (Gaharu Lifestyle), lounge dan kids room activities (Aruna Kids Club).

  • Sumbu Filosofis Axis Yogyakarta Resmi Diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO

    Sumbu Filosofis Axis Yogyakarta Resmi Diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO

    Pada pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO ke-45 yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi (18/9), Sumbu Filosofis Axis Yogyakarta diakui secara resmi sebagai salah satu warisan budaya dunia.

    Situs Axis Yogyakarta berhasil mendapatkan pengakuan berdasarkan rekomendasi dari ICOMOS, lembaga penasehat UNESCO, dengan berlandaskan pada kriteria dua kriteria dari UNESCO. Yakni, pertama, mengacu pada pertukaran nilai-nilai kemanusiaan dalam perkembangan arsitektur, seni monumental, perencanaan kota, atau desain lansekap. Lalu, kedua, menyoroti testimoni unik dan luar biasa terhadap tradisi budaya atau peradaban yang masih hidup atau telah hilang.

    Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Ketua Delegasi RI untuk Sidang WHC-45, menyampaikan apresiasi kepada 21 negara anggota Komite Warisan Dunia UNESCO yang telah menerima dan menyetujui nominasi Axis Yogyakarta untuk dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Situs Axis Yogyakarta terkenal dengan perpaduan kekayaan elemen budaya benda dan tidak benda, termasuk Keris, Batik, Wayang, dan Gamelan, yang semuanya telah diakui UNESCO dan tercantum dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda UNESCO.

    Dalam pernyataan nasional Indonesia, Wakil Gubernur DIY Yogyakarta, KGPAA Pakualam X, mengundang seluruh delegasi negara anggota komite untuk merasakan keajaiban Sumbu Axis Yogyakarta secara langsung. Situs ini menjadi bukti nyata pusat peradaban Jawa dan warisan budaya yang telah hidup dan berkembang sejak abad ke-16, melalui beragam tradisi dan praktik budaya, mulai dari pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, hingga ritual upacara.

    baca juga: Tak Lagi Jadi Ibukota Negara, Jakarta Harus Lakukan Perubahan Besar

    Dengan penetapan Axis Yogyakarta sebagai warisan dunia, Indonesia kini memiliki sepuluh situs yang diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia. Enam di antaranya termasuk dalam kategori warisan budaya, mencakup Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Warisan Purba Sangiran, Subak Bali, Tambang Batu Bara Ombilin, dan Sumbu Axis Yogyakarta. Sedangkan empat lainnya tergolong dalam kategori warisan alam, yaitu Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Lorentz, Hutan Hujan Tropis Sumatra, dan Taman Nasional Ujung Kulon – Banten.