scatter hitam
login aplikasi
township - My Home Magz

Wanxinda Tanam Investasi Senilai Rp 1 Triliun di Kawasan Industri Terpadu Batang

PT Kawasan Industri Terpadu Batang (Grand Batang City) menerima investasi dari Wanxinda Group Indonesia sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp 1 triliun. PMA tersebut untuk pemanfaatan lahan di kawasan industri tersebut seluas 98 hektare. Keseriusan komitmen Wanxinda untuk berinvestasi di Grand Batang City ini ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) oleh PT Wanxinda Green Travel Industry Development dan PT Wanxinda Batang Industry Land Investment di Menara Danareksa, Jakarta, (21/11). Turut hadir dalam penandatangan PPTI itu Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi, Direktur Investasi PT Danareksa (Persero), Chris Soemijantoro, CEO Wanxinda Group, Chen Rilling, Vice President Wanxinda Group, Edwin Darmasetiawan, Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Ngurah Wirawan selaku Direktur Utama dan Evi Afiatin selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko, serta jajaran Direksi lainnya Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi, menyebut dari 98 hektare lahan yang dimanfaatkan oleh Wanxinda, akan dikerjasamakan dengan anggota holding klaster Danareksa mulai dari pematangan lahan, persiapan infrastruktur hingga berjalan operasionalnya. PT Danareksa (Persero) merupakan holding dari tujuh kawasan industri BUMN, termasuk PT Kawasan Industri Terpadu Batang. “Nilai investasi ini besar sekali, dan berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja hingga 200 ribu orang, khususnya bagi masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya,” kata Yadi. Ngurah Wirawan, Direktur Utama Grand Batang City, menambahkan, investasi Wanxinda merupakan bukti kepercayaan investor asing kepada Indonesia, dan Grand Batang City saat ini merupakan destinasi utama bagi foreign direct investment. Tarik Investasi Lain Wanxinda merupakan investor asing dari Cina, telah berdiri sejak 26 tahun lalu dan telah memiliki empat kawasan berbasis manufaktur di Guangzhou, Binzhou, dan Myanmar. Investor ini diketahui memiliki beberapa segmen bisnis di Tiongkok, seperti IT dan media, produksi aksesori untuk program teknologi, dan manufaktur travel goods. Perusahaan tersebut berencana untuk mengembangkan dan membangun pabrik dan bersama-sama mempromosikan pembangunan ekonomi Indonesia dan Tiongkok. Wanxinda akan menarik investasi dan perusahaan dari Tiongkok dan negara lainnya. baca juga: Tingkat Okupansi Rata-rata Whoosh Capai 95 Persen, Kebanyakan Untuk Wisata Investasi Wanxinda di Indonesia merupakan tindak lanjut kerja sama Two Countries Twin Park, antara Indonesia dan Tiongkok, yang ditandatangani pada 14 Juli 2021 silam, oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. Ini ditunjukkan dengan pendatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai sinergi antara visi “Poros Maritim Dunia” Indonesia dengan “Inisiatif Road and Belt” milik Tiongkok. Selanjutnya, pada peringatan 20 tahun sister province Provinsi Fujian dan Provinsi Jawa Tengah, bertempat di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Grand Batang City melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Wanxinda Teknologi Industrial Park Development. Wanxinda menyampaikan ketertarikannya untuk berinvestasi di KITB, antara lain karena lokasinya yang strategis berada di Pulau Jawa, memiliki jalur logistik multi akses yang terintegrasi, konsep kawasan yang smart and modern melalui digitalisasi operasional kawasan, serta pengembangan kawasan yang memperhatkan konsep keberlanjutan (ESG). Percepat Pembangunan Evi Afiatin, Direktur Keuangan PT KITB, menyampaikan bahwa KITB sangat optimis untuk menjadi kawasan industri yang sangat kompetitif di Asia, khususnya Asia Tenggara. Saat ini KITB tengah menyelesaikan RJPP (Rencana Bisnis Jangka Panjang Perusahaan) untuk mempercepat pembangunan dan operasional kawasan seluas 4.300 hektar. Kawasan industri ini kini sedang mengembangkan tahap kedua seluas 1.000 ha. Di dalam KI ini juga terdapat pengembangan permukiman seluas 400 ha yang dirancang dengan konsep township dengan salah satu fasilitasnya adalah water theme park. Township ini akan dikembangkan pada tahap ketiga. Selanjutnya Ngurah Wirawan menyampaikan bahwa KITB telah siap beroperasi pada semester satu tahun 2024. Sebagian besar tenant fase-1 telah rampung membangun pabriknya dan siap beroperasi.

Otorita IKN Lanjutkan Kolaborasi dengan Tony Blair Institute untuk Wujudkan Nusantara jadi Pusat Riset dan Teknologi

Dalam rangka melanjutkan kolaborasi untuk terus mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menjalin kerjasama dengan Tony Blair Institute (TBI) for Global Change. Prosesi penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antar dua lembaga tersebut, telah dilakukan di Jakarta, (18/3). Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono mengatakan MoU ini akan mendukung mewujudkan visi Nusantara menjadi kota yang inklusif dan berkelanjutan. Kota yang memperhatikan kesejahteraan dan perkembangan serta menyediakan akses ke penelitian dan inovasi serta layanan pendidikan tingkat dunia. Bambang juga mengatakan, kolaborasi ini akan membantu mengidentifikasi lebih banyak peluang investasi yang dapat mempercepat pembangunan Nusantara. “MOU ini menjadi tonggak sejarah dalam memperkuat dedikasi kami terhadap kolaborasi berkelanjutan yang akan menghasilkan upaya yang lebih bermanfaat dalam mewujudkan Nusantara sebagai kota kelas dunia untuk semua,” ungkapnya baca juga: Wonderful Indonesia Hadir di Pameran Pariwisata CAExpo-TE 2023, Tiongkok Dalam kolaborasi ini, Bambang menerangkan ada empat aspek utama dan peluang kerja sama strategis lainnya. Pertama, peningkatan sektor pendidikan melalui kolaborasi antar institusi perguruan tinggi. Kedua, pengembangan sektor kesehatan terkait uji klinis, riset dan pengembangan. Ketiga, pengembangan potensi investasi dengan menyusun rencana bisnis strategis, fasilitasi investasi asing, dan strategi komunikasi. Keempat, pembangunan kota melalui studi banding ke kota-kota masa depan di dunia. Semua itu, tambah Bambang, sejalan dengan tujuan dari IKN Nusantara. “Pengembangan zona riset dan inovasi juga sejalan dengan tujuan Nusantara untuk menjadi laboratorium hidup, yang memberikan peluang unik bagi para mitra untuk menerapkan konsep dan pengetahuan baru mereka dalam menciptakan kota yang layak huni dan dicintai,” ujarnya. Bambang mengatakan pusat riset ini akan bermanfaat bagi perusahaan rintisan atau start up untuk berkembang. Yang mana kemudian bisa memunculkan suatu ide bisnis baru dari lokasi ini. Perusahaan-perusahaan rintisan itu akan mendapat mentor yang tepat, hingga membangun jaringan di pusat riset Nusantara. baca juga: Bisa Kok Jakarta Jadi Kota yang Layak Huni dan Berkelanjutan “Saya juga percaya bahwa zona ini tidak hanya akan menghasilkan teknologi mutakhir, namun juga ramah lingkungan, yang akan membantu kita memanfaatkan sumber daya alam kita,” tambah Bambang. Di mana pemanfaatan sumber daya akan lebih efisien, melestarikan keanekaragaman hayati, hidup selaras dengan alam dan budaya, serta, “Berkontribusi terhadap tantangan perubahan iklim global,” sambung Bambang. Adapun Tony Blair, Executive Chairman TBI yang juga mantan Perdana Menteri Britania Raya, menyatakan bahwa langkah kerja sama ini bisa mengangkat posisi Indonesia di dunia. Mengingat IKN Nusantara akan menerapkan konsep penuh teknologi dan ramah lingkungan. “Karena kita tahu teknologi merevolusi segalanya dan memiliki pusat di Nusantara, pusat penelitian dan inovasi serta teknologi kelas dunia akan menjadi bukti besar komitmen dan visi Indonesia di abad ke-21,” tandasnya.

Sinar Mas Land Gandeng Microsoft Percepat Pengembangan Smart City

Semakin tingginya tuntutan dan kebutuhan akan kesiapan infrastruktur digital yang semakin canggih, Sinar Mas Land menjalin kolaborasi dengan Microsoft untuk mempercepat agenda transformasi BSD City menjadi integrated smart city. Melalui kolaborasi ini, Sinar Mas Land akan memanfaatkan ekosistem teknologi Microsoft untuk mengembangkan kota mandiri di area pengembangan Sinar Mas Land di Indonesia, dimulai dari BSD City. Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja, menyampaikan, “Dalam upaya untuk mentransformasi township kami menjadi smart cities, perusahaan menggandeng mitra-mitra yang terbaik di bidangnya. Microsoft sebagai salah satu tech giant, pun turut mendukung inisiatif ini. Penggunaan teknologi Microsoft tentu akan mempercepat transformasi BSD City dan township lainnya dalam menyediakan pelayanan masyarakat dan infrastruktur publik yang lebih canggih.” Kerja sama ini diimplementasikan melalui empat pilar. Pertama adalah dengan mengembangkan fondasi digital yang modern dan aman di Sinar Mas Land melalui pemanfaatan Infra Security, Data Lake, dan Sentiment Analysis. Kemudian ada App Modernization yang meliputi Citizen Genome, Citizen Experience, dan Operational Excellent, guna memastikan aplikasi yang digunakan dan dikembangkan oleh Sinar Mas Land mampu melayani kebutuhan konsumen secara optimal. Selanjutnya adalah teknologi Smart Building yang meliputi Smart X, Digital Twin, hingga Sustainability. Terakhir, teknologi Microsoft juga akan digunakan pada Command Control yang meliputi pengawasan lalu lintas dan keamanan di sekitar kota mandiri BSD City, Drainage Control untuk mengantisipasi jumlah debit air dalam waduk, hingga Field Security untuk mengelola dan mengamankan akses terhadap data pengembangan di lapangan. “Kami sangat senang dapat mendukung Sinar Mas Land dengan ekosistem teknologi Microsoft. Melalui pengintegrasian teknologi kami di dalam proses pengembangan kota mandiri milik Sinar Mas Land, kami berharap dapat mengakselerasi pertumbuhan sektor properti nasional. Suatu pertumbuhan yang akan memodernisasi gaya hidup masyarakat, menggerakkan roda ekonomi nasional, dan mendukung ekonomi digital secara inklusif,” ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia.