Setahun Beroperasi, Tingkat Hunian Umana Bali, LXR Hotels & Resorts Naik 162%
Hotel resor yang dimiliki PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) ini baru saja merayakan ulang tahun yang pertama. Berlokasi di ujung selatan Bali, tepatnya di daerah Ungasan, akomodasi eksklusif ini merupakan resor pertama di Asia Tenggara di bawah luxury brand LXR Hotels & Resorts yang dikelola oleh Hilton, jenama dan jaringan hotel terkemuka yang berbasis di Beverly Hills, California, AS. Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk, Johannes Suriadjaja mengatakan “Dengan bekerja sama dengan Hilton, kami membawa properti LXR pertama di Asia Tenggara ke Indonesia. Bali sendiri merupakan destinasi pariwisata yang sangat populer bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Kami turut bangga dalam satu tahun beroperasi, Umana Bali, LXR Hotels & Resorts dengan cepat menjadi destinasi mewah utama di ujung selatan Bali.” Hal senada juga disampaikan General Manager of Umana Bali, LXR Hotels & Resorts, Serpil Guney, “Kami sangat senang merayakan milestone penting ini dan merefleksikan perjalanan luar biasa Umana Bali selama setahun terakhir. Visi kami adalah menciptakan destinasi yang menawarkan kedua-duanya, mewah dan otentik, dan indah melihat visi itu menjadi kenyataan dengan dukungan mitra dan tim yang berdedikasi Peringatan ini sekaligus sebagai penanda grand opening Umana Bali, LXR Hotels & Resorts (sebelumnya bernama Jumana Bali Ungasan Resort). Serangkaian acara eksklusif digelar selama tiga hari (15 – 17 November 2024), menawarkan petualangan kuliner bersama koki terkenal, pameran seni dan mode, juga kegiatan menarik lain yang memberi pengalaman dan kenyamanan bagi para tamunya. baca juga: Umana Bali, Jenama LXR Hotels & Resorts Perdana di Asia Tenggara Resor dengan Teras Berundak Dikembangkan di area seluas 10 hektar, Umana Bali terdiri atas 72 vila dengan teras berundak di atas tebing batu kapur dan memiliki pemandangan laut langsung Samudra Hindia yang menakjubkan. Bentuk teras berundak ini mengingatkan pada uma, atau sawah padi kuno, yang menjadi namanya. Umana Bali juga menawarkan keunikan dari filosofi tradisional Bali, Tri Hita Karana, yang menekankan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Ilahi, dan keyakinan bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan akan datang, secara alami ketika ketiga pilar tersebut seimbang. “Tidak hanya indah, tamu hotel kami juga dapat mengunjungi salah satu situs paling suci dan dihormati di pulau Bali yaitu Pura Uluwatu yang dapat ditempuh dalam waktu singkat dari resor. Umana juga memiliki lokasi yang sangat strategis karena hanya berjarak 45 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai,” ujar Johannes. “Dengan lokasinya yang sangat strategis dan posisinya yang eksklusif, kami percaya Umana Bali, LXR Hotels & Resorts dapat terus memberikan pengalaman baru dengan perjalanan mewah di Pulau Dewata ini. Karena itu, kami optimistis tingkat hunian di Umana Bali dapat terus meningkat, sehingga dapat lebih meningkatkan performa perusahaan dalam segmen perhotelan,” sambungnya. baca juga: Moratorium Pembangunan Hotel Di Bali Bisa Berdampak Positif Kontribusi Naik Untuk diketahui, selama sembilan bulan pertama 2024, tingkat hunian di Umana Bali mencapai 47,2%, meningkat dari 18,0% pada periode yang sama tahun lalu, atau mengalami kenaikan hingga 162% dari hasil tahun lalu. Sementara itu, ARR (Average Room Rate) pada sembilan bulan tahun ini (9M24) mencapai Rp9.165.000, atau naik dari Rp7.988.000 pada 9M23. Dengan kinerja seperti itu, resor ini turut berkontribusi pada pendapatan secara keseluruhan unit bisnis perhotelan SSIA sebesar Rp821,4 miliar pada 9M24, meningkat 23,3% dibandingkan pencapaian pada 9M23. Secara keseluruhan, SSIA melaporkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3.861,7 miliar sepanjang 9M24. Pendapatan tersebut naik 27,9% dari hasil sebesar Rp3.020,4 miliar yang dibukukan pada 9M23. Selain resor ini, perusahaan juga memiliki hotel lain yakni Gran Melia Jakarta (GMJ), Melia Bali Hotel (MBH), dan jaringan BATIQA Hotels yang beroperasi di Karawang, Jababeka, Cirebon, Surabaya, Pekanbaru, Palembang dan Lampung. Sementara portofolio investasi SSIA lain, adalah Suryacipta City of Industry, Subang Smartpolitan, Edenhaus Simatupang, dan Graha Surya Internusa (akan dibangun kembali sebagai SSI Tower).
The Kayon Villas Tirta Gangga, Resort Mewah Berkonsep Sustainable Luxury Siap Hadir Tahun 2026
The Kayon Hotels & Resorts mengumumkan dimulainya pembangunan resor terbarunya yang mengusung konsep eco-conscious dan sustainable luxury. Diberi label The Kayon Villas Tirta Gangga, upacara peletakan batu pertamanya sudah berlangsung pada tanggal 29 Agustus 2024, di lokasinya di Desa Ababi, Karangasem, Bali. Acara peletakan batu pertama dilakukan secara simbolis oleh pemilik dan Board of Directors The Kayon Hotels & Resorts, yakni Putu Suryawan, Farah Palupi, dan Riyan Nathan, bersama dengan I Wayan Sucitra, CEO The Kayon Hotels & Resorts. The Kayon Hotels & Resorts adalah jaringan perhotelan di Bali yang dikenal karena komitmennya terhadap kemewahan dan isu keberkelanjutan serta pengalaman istimewa. Sudah memiliki tiga portofolio yang tersebar di lokasi-lokasi eksklusif, The Kayon Hotels & Resorts terus berinovasi untuk menyajikan pengalaman yang memadukan keindahan alam dengan kekayaan budaya lokal, menghadirkan keanggunan dan keunikan dalam setiap detailnya. The Kayon Villas Tirta Gangga, sebagai properti keempat dari The Kayon Hotels & Resorts, direncanakan akan dibuka pada pertengahan tahun 2026. Resort yang dibangun di lahan seluas 1,1 ha ini, akan memiliki 22 unit villa. Masing-masing vila akan dilengkapi dengan kolam renang pribadi. Adapun fasilitasnya yakni restoran, spa, dan wedding venue, serta kolam renang publik dengan desain dua tingkat yang unik, dengan pemandangan yang luar biasa terhadap lansekap sekitar. Desain kolam renang ini terinspirasi oleh fasilitas serupa yang ada di The Kayon Jungle Resort, yang juga dimiliki grup ini. baca juga: Hingga Juli 2024, Lebih Dari 7 Juta Wisatawan Mancanegara Datang ke Indonesia Resort Berarsitektur Bambu Semua vila dan bangunan fasilitas dirancang dengan menggunakan elemen bambu sebagai pondasi utama, mencerminkan keterhubungan antara arsitektur modern dan kekayaan alam Bali. Fasilitas unggulannya, Serayu Wellness & Spa, akan mengusung desain arsitektur yang terinspirasi dari keindahan Taman Ujung dan Tirta Gangga. Resort ini akan menonjolkan filosofi Mandalagiri/ Nyegara Gunung, yang menggambarkan keseimbangan antara gunung dan laut, dengan pemandangan hamparan sawah desa Ababi yang subur dan laut selatan yang menawan, diapit oleh Gunung Agung dan Gunung Lempuyang. Filosofi ini mencerminkan hubungan mendalam antara manusia dan alam, serta simbol keberlimpahan dan kehidupan yang harmonis. Dengan teknologi terdepan yang terintegrasi dalam setiap aspek operasional, The Kayon Villas Tirta Gangga akan menghadirkan inovasi dalam hal kenyamanan dan efisiensi. Resor ini juga akan menggabungkan akulturasi budaya dan pendekatan sejarah yang mendalam, memberikan pengalaman yang kaya dan otentik. Ini memastikan bahwa setiap tamu tidak hanya merasakan kemewahan, tetapi juga terhubung dengan warisan dan budaya lokal secara mendalam. Dalam sambutannya, I Wayan Sucitra menyatakan: “Upacara peletakan batu pertama ini menandai langkah awal dari perjalanan kami menuju peluncuran The Kayon Villas Tirta Gangga. Kami sangat antusias untuk memperkenalkan resort ini sebagai simbol kemewahan yang sustainable luxury, dengan komitmen untuk mengintegrasikan arsitektur yang ramah lingkungan dan pengalaman budaya yang mendalam. Kami berharap The Kayon Villas Tirta Gangga akan menjadi destinasi utama bagi para pelancong yang mencari harmoni antara keindahan alam dan tradisi Bali yang kaya.” “Dengan desain yang berkelanjutan, suasana yang tenang, dan keramahtamahan yang tiada tara, kami ingin menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para tamu yang mencari wisata penyembuhan, liburan romantis, dan pernikahan yang intim,” imbuhnya. The Kayon Villas Tirta Gangga akan menawarkan pengalaman yang menyeluruh dan unik, dengan pendekatan yang mengutamakan sustainability, keseimbangan, dan keindahan alam Bali. Dengan desain yang inovatif dan komitmen terhadap prinsip eco-conscious, resort ini bertujuan untuk menetapkan standar baru dalam industri perhotelan mewah di Bali, menggabungkan kemewahan dan tanggung jawab lingkungan secara harmonis. Selain menikmati fasilitas internal, para tamu juga dapat menikmati pemandangan sawah yang tenang di sekitar resor, yang menawarkan suasana yang sempurna untuk bersantai dan menyegarkan diri. Desa Ababi sendiri dikelilingi oleh berbagai tempat bersejarah, termasuk Pura Lempuyang kuno. Lalu pantai Amed dan Virgin Beach yang masih alami. Desa ini juga kaya akan cerita rakyat dan sejarah spiritual setempat. Menurut legenda, desa ini dulunya merupakan rumah bagi resi yang dihormati, Empu Kuturan, yang ajarannya terus menginspirasi para pencari spiritual hingga saat ini.
Radisson Hotel Group Akan Buka Resor Berkonsep Glamping di Anyer, Banten
Baru-baru ini Radisson Hotel Group mengumumkan akan membuka Radisson Resort terbarunya di pantai Anyer, Banten. Belum sekarang, jaringan hotel dan resor internasional tersebut baru akan mengoperasikannya di tahun 2027. Dikembangkan oleh PT Usaha Jayamas Realty, resor ini akan merangkum 150 kamar yang dirancang sebagai fasilitas hospitality modern dengan konsep bernuansa tropis khas Indonesia. Lebih dari sekadar resor biasa, Radisson Resort Anyer didesain dengan konsep glamping yang terintegrasi. Bagi Radisson pengembangan resor ini dapat dikatakan sebagai sebuah pencapaian baru, sebab ini adalah resor pertama dalam grup tersebut yang dirancang dengan konsep glamping. Di mana hal tersebut sekaligus menunjukkan dedikasi grup untuk selalu menampilkan fasilitas wisata yang unik dan berkesan. Istilah glamping sendiri belakangan memang sedang hype sebagai salah satu fasilitas akomodasi wisata. Gabungan dari dua kata: glamour – camping; yang sesuai dengan arti katanya, secara umum dapat diartikan “tidur di dalam tenda dengan fasilitas yang cukup mewah, serupa hotel”. Dan dipakainya jenama tersebut, karena group, ini adalah jenama hotel kelas atas yang menawarkan keramahtamahan ala Skandinavia, di mana para tamu menemukan harmoni dalam pengalaman perjalanan mereka. Alam sekitar resor ini dan keindahan pantai Anyer dinilai sesuai dengan konsep dan filosofi jenama tersebut. Dari 150 kamar, 30 di antaranya dirancang sebagai tent villas, sementara selebihnya berbentuk kamar berukuran luas di gedung. Resor ini mengombinasikan gaya Nordic yang clean dan kenyamanan hidup modern. Dengan program Brilliant Basics dari jenama tersebut, para tamu akan mendapatkan pengalaman menginap yang nyaman, di tengah suasana tropis dan pantai yang menakjubkan. Area resor ini terbagi dua, di seberang pantai dan di tepi pantai. Namun dipastikan semua tamu resor akan mempunyai akses pantai privat, yang dilengkapi dengan beach club dan kolam renang. Selain juga dilengkapi dengan fasilitas lain seperti restoran eksklusif, bar, gym, kids club, meeting room, juga spa dan wellness centre. baca juga: 8 Hotel Indonesia Borong Penghargaan di ASEAN Tourism Awards 2024 “Penandatanganan ini sangat sesuai dengan strategi ekspansi kami di Indonesia, menyusul keberhasilan pendirian unit bisnis kami di Jakarta tahun lalu. Kolaborasi ini menggarisbawahi komitmen kami terhadap model bisnis yang inovatif, memperkenalkan pengalaman yang dikurasi, dan memelopori konsep glamping pertama dalam portofolio kami. Usaha strategis ini akan semakin meningkatkan portofolio rekreasi kami yang kuat, menempatkan kami di garis depan tren pasar perhotelan Indonesia,” ujar Ramzy Fenianos, Radisson Hotel Group’s Chief Development Officer Asia-Pacific, seperti disampaikan pada rilisnya, (26/1). Sementara itu, Yenny, Operational Director of PT Usaha Jayamas Realty, mengatakan, ”Saya dan keluarga ingin mengucapkan terima kasih kepada Radisson Hotel Group atas kemitraan mereka yang teguh dalam mewujudkan ambisi dan impian kami, seiring dengan misi kami untuk mendefinisikan kembali perhotelan kelas atas internasional di Anyer. Kami yakin, dengan kemitraan ini, keahlian dan keramahtamahan hotel group ini yang sudah dikenal secara global akan mengangkat Anyer menjadi destinasi utama dari grup.” Pasar Strategis Radisson Bagi grup hotel yang berbasis di Belgia ini, Indonesia dinilai menjadi pasar strategis. Hal ini didasarkan pada jumlah kedatangan wisatawan asing yang mencapai lebih dari 10,4 juta, sepanjang 11 bulan di tahun 2023. Jumlah ini menunjukkan ada peningkatan wisatawan lebih dari 110% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, grup hotel ini punya lebih dari 60 hotel, baik yang sudah beroperasi maupun yang sedang dibangun. Sementara di seluruh dunia mencapai lebih dari 1.240 hotels. Grup ini membawahi sejumlah jenama, yakni Radisson Collection, art’otel, Radisson Blu, Radisson, Radisson RED, Radisson Individuals, Park Plaza, Park Inn by Radisson, Country Inn & Suites by Radisson, dan prizeotel. baca juga: Umana Bali, Jenama LXR Hotels & Resorts Perdana di Asia Tenggara Selain menawarkan kemewahan dan keramahan yang khas, grup ini juga berkomitmen untuk manusia, komunitas dan Bumi dengan menargetkan Net Zero (emision) pada tahun 2050 untuk semua portofolionya. Dengan solusi unik seperti Radisson Meetings yang 100% carbon neutral, grup akan menjadikan semua hotelnya ramah lingkungan. Untuk memfasilitasi pilihan akomodasi wisata berdasarkan prinsip berkelanjutan, semua hotelnya sudah terverifikasi pada Hotel Sustainability Basics.