scatter hitam
login aplikasi
properti Bandung - My Home Magz

Tegalluar Summarecon Jadi Nama Stasiun Akhir Kereta Cepat Whoosh

stasiun

Destinasi terakhir kereta cepat Whoosh kini bersalin nama menjadi Stasiun Tegalluar Summarecon. Nama baru ini menyusul peresmian kerja sama strategis antara KCIC dengan PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) untuk hak penamaan Stasiun Tegalluar Bandung, (28/8). Dengan hak penamaan eksklusif (naming rights) tersebut akan diterapkan pada penunjuk arah, penamaan , dan jenis media lainnya pada stasiun termasuk in-station announcement. Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, ini adalah hal bersejarah karena pertama kalinya kolaborasi naming rights stasiun Whoosh. Kerja sama ini merupakan salah satu inovasi KCIC untuk memaksimalkan aset-aset yang dikelola sebagai lini bisnis non angkutan atau non fare box. “Kolaborasi ini paket lengkap, tidak hanya meliputi hak penamaan stasiun, tetapi juga berbagai aspek tambahan seperti penyediaan akses, layanan shuttle, branding ruang VIP, dan berbagai aktivasi menarik di stasiun Tegalluar Summarecon. Nantinya, nama Tegalluar Summarecon akan ditampilkan pada berbagai publikasi secara audio dan visual dengan tujuan untuk memperkuat brand Whoosh dan Summarecon melalui eksposur yang lebih besar,” papar Dwiyana. KCIC berterima kasih kepada Summarecon yang menjadi inisiator dari kolaborasi hak penamaan stasiun ini. Kerja sama antara KCIC dan Summarecon ini akan memberikan dampak positif dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Ke depan, stasiun-stasiun lain juga akan dijual hak penamaan stasiunnya dalam rangka optimalisasi aset perusahaan. Melalui momentum ini sudah banyak calon-calon mitra yang menjalin komunikasi dengan KCIC untuk merealisasikan rencana tersebut di stasiun lainnya. baca juga: Rekor Baru, Jumlah Penumpang Harian Whoosh Capai 22 Ribu Adrianto P. Adhi, Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, mengatakan, “Kerja sama naming rights Stasiun Tegalluar Summarecon ini juga menjadi bentuk dukungan Summarecon terhadap program pemerintah dalam mensukseskan transportasi publik, khususnya kereta Whoosh yang merupakan proyek kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kereta cepat Whoosh diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum dan penghuni kawasan Summarecon Bandung dalam meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh yang lebih cepat dan biaya yang relatif lebih hemat.” Kerja sama KCIC dengan Summarecon sejatinya sudah terjalin sejak 2023, untuk pengembangan fasilitas dan layanan bagi pengguna Kereta Cepat Whoosh. Pengguna Whoos kini semakin mudah mengakses Stasiun Tegalluar Summarecon, menyusul sudah adanya jalan penghubung Jembatan Cibiru Hilir dan berbagai jenis transportasi lanjutan, mulai dari taksi maupun shuttle bus Summarecon dengan rute stasiun akhir Whoos ini dengan Summarecon Mall Bandung, dengan waktu tempuh hanya 10 menit saja. Hindarko Hasan, Executive Director Summarecon Bandung, menambahkan, “Pada hari ini saya mewakili Summarecon Bandung sangat bersyukur atas peresmian nama baru Stasiun Tegalluar Summarecon, stasiun akhir kereta cepat yang dekat sekali dengan Summarecon Bandung dengan waktu tempuh hanya 10 menit. Semoga dengan nama baru Stasiun Tegalluar Summarecon ini, PT KCIC dan PT Summarecon Agung Tbk semakin erat bekerjasama, semakin maju dan semakin bermanfaat bagi masyarakat terutama pengguna transportasi Whoosh. Stasiun Tegalluar Summarecon semakin berkembang, semakin menjadi destinasi bagi para pengguna Whoosh dari dan menuju Bandung.” Optimalisasi Aset Whoosh Bagi KCIC, kerja sama ini merupakan langkah signifikan dalam strategi KCIC untuk memanfaatkan aset secara optimal dan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan. Dengan komitmen terhadap inovasi dan peningkatan pengalaman pelanggan, KCIC dan Summarecon bersama-sama akan memajukan sektor perkeretaapian dan memperkuat posisi Whoosh. Untu tidak hanya sebagai moda transportasi yang modern, aman, nyaman, namun juga dapat menjadi sebuah fasilitas publik, yang memudahkan masyarakat untuk berak terkoneksi dengan baik. Selain penjualan hak penamaan stasiun, KCIC terus mengoptimalkan lini bisnis non fare box seperti periklanan, mobility hub, ritel, aktivasi, parkir, bisnis telekomunikasi, dan lainnya. Kolaborasi dengan berbagai mitra ini merupakan salah satu upaya KCIC untuk mengoptimalkan aset dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh stakeholder. Saat ini, Stasiun Tegalluar Summarecon melayani total 48 perjalanan Whoosh setiap harinya, mulai dari jam 05.50 sampai jam 21.17. Pada hari kerja, destinasi akhir Whoosh, jika dilihat dari Jakarta, ini memberangkatkan sebanyak 1.700 penumpang per hari, dan pada akhir pekan bisa mencapai hingga 2.500 penumpang per hari. baca juga: bank bjb Dapat Naming Rights di Stasiun LRT Pancoran Dwiyana menjelaskan, KCIC terus berkolaborasi dengan pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta dalam rangka peningkatan aksesibilitas dan pelayanan di stasiun yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah penumpang Whoosh dan menjadikan Whoosh sebagai suatu ekosistem. “KCIC ingin menjadikan setiap destinasi kereta menjadi suatu ekosistem dan kawasan lifestyle yang memberikan kontribusi dan juga bersinergi dengan lingkungan sekitar. Jadi sekali lagi yang kita harapkan adalah Whoosh tidak hanya sekadar satu prasarana atau satu sarana transportasi, tapi juga membuat peradaban baru dan yang paling penting adalah membantu mobilitas masyarakat,” tutup Dwiyana.

IHG Buka Hotel Indigo Kedua di Indonesia

indigo

IHG Hotels & Resorts atau InterContinental Hotels Group PLC mengumumkan baru saja membuka salah satu hotel terbarunya di Bandung, yakni Hotel Indigo Bandung Dago Pakar. Ini adalah hotel Indigo kedua di Indonesia, sebelumnya sudah ada di Seminyak Bali. Seperti dipaparkan pada rilisnya, setiap Hotel Indigo memiliki keunikannya masing-masing, dari lokasi, dan mengambarkan inspirasi dan energi dari budaya lokal. Hal ini bertujuan untuk membuat para tamu merasakan pengalaman otentik dan hubungan yang tulus dengan lingkungan setempat. Semua itu, diwujudkan tidak saja lewat suguhan pemandangan yang khas, pun bebunyian dan rasa. “Hotel Indigo Bandung Dago Pakar merupakan sebuah penghormatan terhadap kekayaan budaya Sunda dan kemegahan alam Bandung. Kami sangat senang membuka pintu ke sebuah tempat peristirahatan yang setiap detilnya mencerminkan semangat dinamis dan keindahan alam dari lingkungan tercinta ini. Semuanya kami desain dengan sudah dikurasi secara cermat, termasuk memberikan pengalaman bersantap yang terinspirasi dari budaya lokal, dan setiap detil menceritakan kisah warisan dan pesona Dago Pakar,” papar Pascal Caubo, Cluster General Manager, Hotel Indigo Bandung Dago Pakar and InterContinental Bandung Dago Pakar. Berdiri di ketinggian 700 meter di atas muka laut, hotel ini menawarkan ruang menenangkan diri yang nyaman di antara kehijauan dan embun pagi Bandung. Terinspirasi oleh bahasa Sunda, “dagoan” yang berarti menunggu, hotel ini merefleksikan keramah-tamahan yang diharapkan para tetamu untuk mengenal Dago Pakar lebih dalam. Kombinasi Kultur Sunda dan Indigo Hotel ini didesain dengan mengintegrasikan motif Sunda dan elemen-elemen alam, seperti air terjun, motif batik klasik khas Bandung, juga dongeng tentang Gunung Takuban Perahu. Merangkum 277 kamar dan suites, setiap kamar memberikan kenyamanan kontemporer khas Indigo yang dipadukan dengan pesona lokal. Terutama area lobby-nya didesain cantik, dengan jendela yang dibuat luas, setinggi langit-langit, membebaskan vista ke pemandangan pegunungan sekitarnya. Akomodasi wisata ini dilengkapi dengan tiga tempat bersantap yang menyajikan menu lokal dan internasional, yakni Joempa sebagai restoran utama yang menyajikan aneka menu khas Jawa Barar, yang bahan-bahannya didapat dari petani lokal di sekitar.  Lalu Dagoan Lounge dengan menu kudapan dan ruangnya didesain dengan penuh warna yang didapat dari grafiti, mural batik keramik dan gerobak jualan berpadu dengan gaya art deco. Berikutnya adalah Karbon, rooftop restaurant and bar yang pembukaannya akan menyusul. Di sini para tamu dapat menikmati aneka menu panggang dan bakar dari Asia, serta aneka minuman khas Jawa Barat. Pada area rooftop ini juga tersedia infinity pool yang digadang-gadang akan menjadi kolam tanpa batas tertinggi di Bandung, serta Kancil Club tempat anak-anak bisa bermain beragam permianan tradisional Sunda. Selain itu, Indigo Bandung ini juga memiliki sembilan meeting room serta sebuah Grand Ballroom yang sudah dilengkapi dengan aneka peralatan berteknologi terkini, dan akan dibuka di akhir tahun. baca juga: Mengintip Kemewahan Hotel Bintang 5 Pertama di IKN Indigo Bandung adalah salah satu hotel teranyar dari 154 jenama Indigo yang dimiliki grup ini di 25 negara. Bagi manajemen hotel dan resor berjaringan internasional ini, Indigo adalah jenama kedua terbesar dari portofolionya. Pada tahun ini, IHG juga akan membuka empat hotel Indigo, yang satu di antaranya ada di Indonesia yaitu di Bintan Lagoi Beach. Tiga lainnya berlokasi Cayman Island, Oman (Indigo Jabal Akhdar Resort & Spa), dan Palau. Sebagai bagian dari IHG, para tamu yang menginap di sini juga bisa mendapat poin dari IHG One Rewards, yang dalam jumlah dan periode tertentu bisa ditukar pada portofolio akomodasi lain dari IHG di seluruh dunia.

Pengguna REC Naik 65%, PLN Tambah Pembangkit EBT Baru

REC

Hingga semester 1 2024, layanan listrik hijau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) telah dinikmati oleh 5.407 pelanggan dengan total kapasitas mencapai 2,35 TeraWatt hours (TWh). Angka ini meningkat 65% dibanding periode yang sama di tahun 2023 yang sebanyak 1.829 pelanggan dengan kapasitas sebesar 1,42 TWh. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai lokomotif transisi energi, PLN mendukung penuh kebutuhan sektor bisnis dan industri terhadap pasokan listrik hijau melalui Green Energy as a Service (GEAS) dengan produk unggulannya REC. Langkah ini searah dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060. ”PLN berkomitmen penuh untuk mendukung daya saing industri nasional dengan mendorong penggunaan energi bersih. Kami menghadirkan opsi layanan listrik hijau 100% yang dipasok oleh pembangkit berbasis energi terbarukan (EBT) kami melalui REC,” kata Darmawan. Darmawan melihat kini makin banyak pelanggan sektor industri yang memanfaatkan REC untuk memperoleh pasokan listrik hijau dari PLN. Tercatat di sepanjang tahun 2023, REC PLN telah digunakan oleh 3.378 pelanggan dengan kapasitas mencapai 3,5 TWh. Tingginya serapan REC di semester 1 2024 juga membuat Darmawan optimis tren serapan REC akan naik terus, hingga akhir tahun 2024. ”Sejalan dengan tingginya minat sektor bisnis dan industri untuk mendukung dekarbonisasi di Indonesia, kami melihat bahwa kebutuhan energi hijau PLN akan semakin besar ke depannya. Dalam hal ini kami juga telah berhasil menambah dua pembangkit sebagai sumber REC. Sehingga saat ini kami memiliki 8 pembangkit REC dengan kapasitas produksi mencapai mencapai 4,7 juta REC atau 4,7 TWh per tahun,” jelas Darmawan. Adapun tambahan dua pembangkit sumber REC yang dimaksud ialah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem di Papua. Sebelumnya, sudah ada enam pembangkit EBT yaitu PLTP Ulubelu, PLTA Cirata, PLTP Kamojang, PLTM Lambur, PLTA Bakaru, dan PLTP Lahendong. CT Corp Manfaatkan REC Salah satu pelaku industri yang memanfaatkan EBT adalah PT CT Corpora (CT Corp). Keduanya bersinergi untuk pengembangan green energy di lingkungan bisnis CT Corp., berupa pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di lingkungan bisnis perusahaan tersebut dan layanan energi bersih melalui REC. Kerja sama green economy ini dituangkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dengan Chairman & Founder CT Corp Chairul Tanjung, di Makassar, Sulawesi Selatan, (8/8). “Tugas kita bersama adalah bagaimana memastikan kehidupan generasi mendatang lebih baik dari hari ini. Kolaborasi ini adalah suatu fondasi bagaimana CT Corp dan PLN bisa menyelaraskan gerak langkahnya menatap masa depan yang lebih cerah lagi. Perjalanan transisi energi apabila dilakukan sendiri-sendiri tentu saja berat, namun jika dilakukan dalam suasana kebersamaan dan kolaborasi maka upaya ini dapat lebih mudah dicapai,” kata Darmawan dalam sambutannya. Darmawan menambahkan, kerja sama ini sekaligus membuktikan komitmen PLN dalam menghadirkan energi hijau yang andal bagi sektor industri dan bisnis demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu Chairman & Founder CT Corp Chairul Tanjung mengapresiasi sinergi pengembangan green energy oleh PLN dalam bidang kelistrikan dan beyond kWh. Hal ini sejalan dengan upaya transformasi CT Corp menjadi perusahaan yang lebih hijau, yang salah satunya diwujudkan dengan penggunaan listrik dari energi baru terbarukan (EBT) berbasis surya di tiga lokasi Trans Studio Mall yaitu Makassar, Bandung, dan Cibubur, berupa pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tiga Trans Mall Pakai PLT Surya PLTS yang dipasang di Trans Studio Mall Makassar bekerjasama dengan Xurya, diperkirakan mampu menghasilkan 3,7 juta kWh per tahunnya. Ini setara dengan pengurangan emisi karbon sebanyak 3,3 juta kilogram per tahun. Dampak dari pemanfaatan energi bersih lewat pembangunan PLTS Atap di mall tersebut setara dengan penanaman lebih dari 44 ribu pohon. Sementara untuk PLTS Atap yang dipasang di Trans Studio Mall Bandung, diperkirakan mampu menghasilkan energi bersih sebanyak 1,5 juta kWh setiap tahun. Ini setara dengan penekanan 1,4 juta kilogram emisi karbon tiap tahunnya atau sama dengan penanaman lebih dari 18 ribu pohon. Adapun untuk PLTS Atap di Trans Studio Mall Cibubur, mampu menghasilkan lebih dari 2,1 juta kWh energi bersih tiap tahunnya. Ini setara dengan pengurangan emisi karbon sebanyak 1,9 juta per tahun atau sama dengan menanam 24 ribu pohon. Secara total, kapasitas PLTS Atap yang dipasang pada tiga Trans Studio Mall ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Total energi bersih yang dihasilkan mencapai 7,5 juta kWh per tahun. Ini setara dengan penurunan emisi karbon 6,6 juta kilogram per tahun atau sama dengan menanam lebih dari 86 ribu pohon. baca juga: Xurya, Huawei Indonesia & JJ-Lapp Indonesia Kolaborasi Bikin Program Solar Academy Realisasi pemasangan PLTS Atap ini juga merupakan hasil dari kerja sama strategis antara CT Corpora dan Mitsui & Co., Ltd. Agar dapat menghasilkan performa dan dampak positif yang maksimal dan berkelanjutan selama 20 tahun masa operasional PLTS Atap berlangsung, Trans Studio Mall akan mendapatkan layanan Operations & Maintenance (O&M) secara rutin dari afiliasi perusahaan Mitsui & Co., Ltd, yaitu PT Xurya Daya Indonesia. Adapun terkait dengan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di lingkungan kerja CT Corp, diwujudkan dengan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Gedung-gedung milik CT Corp, termasuk di seluruh pusat perbelanjaan yang tergabung dalam Trans Studio Mall Group di seluruh Indonesia. Chairul menambahkan, melalui MoU ini CT Corp akan mengakselerasi program-program ekonomi hijau dengan penyediaan fasilitas SPKLU di seluruh outlet CT Corp yang tersebar dari Aceh sampai Papua.  

Carefast, Rayakan Usia Satu Dekade dengan Buka Kantor Baru

Dalam rangka ulang tahun ke-10, PT Carefastindo (Carefast) menandai dengan meresmikan kantor baru, yang berlokasi di Jakarta Barat. “Dalam rangka memperingati usia 10 tahun, kami meresmikan kantor baru. Dengan ukuran yang lebih luas, kantor baru ini bisa merangkum semua aktivitas bekerja kami dalam satu gedung, termasuk fasilitas pelatihan untuk calon-calon tenaga kerja, ujung tombak dari layanan kami. Selain itu juga untuk semakin memotivasi karyawan kami untuk dapat melayani para klien lebih baik,” kata Charles Adrian Jasa, Chief Executive Officer PT Carefastindo, dalam sambutannya pada acara peresmian kantor baru tersebut, (17/1). Berdiri satu dekade yang lalu, perusahaan jasa kebersihan PT Carefastindo (Carefast) didirikan oleh Charles yang berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang layanan kebersihan (cleaning service). Dengan filosofi “I Care” yang merupakan inisial dari Integrity, Commitment, Accountability & Responsibility, Responsiveness, Empowerment & Teamwork, Carefast terus berkembang dan telah dipercaya untuk menjaga kebersihan gedung-gedung tinggi di sejumlah kota besar di negeri ini. Memiliki lebih dari 9.000 karyawan, Carefast sudah dipercaya oleh lebih dari 400 klien. Layanannya adalah pembersihan segala jenis gedung, mulai dari apartemen sampai kawasan industri, mulai dari gedung perkantoran sampai mall, juga gedung fasilitas umum, seperti rumah sakit. Hampir semua gedung komersial dan fasilitas publik di kota-kota tersebut di atas, dijaga kebersihannya oleh tim Carefast. Untuk sekadar menyebut, Wisma Nusantara, Millenium Centennial Center, Kedutaan Besar Inggris, Regatta, Grand Sungkono Langoon, Senopati Suites, Grand Indonesia, Gandaria City, Neo Soho, Paragon Mall, Botani Square, Sarinah dan Senayan City. Jaga Kualitas Untuk menjaga kualitas layanannya, perusahaan ini mempunyai Carefast Academy. Yaitu fasilitas pelatihan khusus kebersihan gedung, baik interior maupun eksterior, untuk para calon pekerja (new comer). Program pelatihan ini tidak saja mengenai teknik dasar pembersihan, juga sikap bekerja dan dasar-dasar pelayanan publik. “Tidak hanya untuk calon pekerja, yang sudah bekerja pun kami berikan pelatihan tahap lanjutan, agar mereka dapat menjalankan pekerjaannya sesuai perkembangan teknologi perangkat kerja atau material bangunan. Termasuk dalam hal keamanan. Para pekerja kami juga sudah bersertifikat kompetensi, sesuai ketentuan pemerintah,” terang Charles. Untuk bisa masuk dalam Carefast Academy tersebut, terutama yang masih berstatus calon pekerja, Carefast melakukan seleksi secara ketat dalam proses recrutment. Hal ini dimaksudkan guna menjaga kualitas kerja sesuai standar kompetensi, terutama kenyamanan dan keamanan klien.  Untuk bisa diseleksi, para calon pekerja ini bisa mengakses aplikasi khusus Carefast Jobs, sebagai aplikasi pencari lowongan pekerjaan. baca juga: Sekarang Waktunya Beli Apartemen Selain itu, untuk mendukung pencapaian kinerja perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada klien, perusahaan jasa bersih-bersih ini memiliki aplikasi khusus, yakni Carefast Operation. Aplikasi ini memiliki aneka fitur, yang meliputi antara lain absensi karyawan proyek, daily activity check list, dan complain handling yang terhubung dengan klien langsung. Itu semua karena sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Facility Service, perusahaan ini berkomitmen untuk memastikan kliennya dapat fokus pada bisnisnya dan mencapai efisiensi bisnis mereka, dengan menyediakan dan memfasilitasi layanan yang terintegrasi bagi seluruh klien. Dengan nilai filosofi dan komitmen untuk terus menjaga kualitas tersebut, tidak heran jika perusahaan ini telah berkembang menjadi salah satu nasional jasa layanan kebersihan terbesar di Indonesia. Saat ini Carefast juga mempunyai enam kantor cabang, yang tersebar di Cikarang, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, dan Medan, serta tiga kantor perwakilan, di Manado, Samarinda, dan Pontianak. baca juga: Demi Cuan Lebih, Developer Kolaborasi dengan Arsitek Ternama Carefast berencana untuk terus mengembangkan diri, tidak saja jenis layanan yang diberikan juga pembukaan kantor cabang di kota-kota yang potensial. Walaupun saat ini sudah banyak perusahaan serupa, bahkan yang berasal dari luar negeri, menurut Charles, potensi pasar jasa kebersihan masih besar. Selain karena terus tumbuhnya industri properti, juga munculnya kota-kota baru, salah satunya Nusantara, atau ibukota negara yang baru. Adapun layanan, jika selama ini lebih kepada business to business market, Carefast berencana akan masuk ke pasar end-user, atau langsung ke konsumen. Selain itu, “Ke depan kami berharap tidak hanya menjadi perusahaan layanan kebersihan yang hanya besar di negeri sendiri, kami juga ingin berkiprah di kawasan Asia. Mendapat kepercayaan dari perusahaan-perusahaan multinasional besar dan pemilik gedung-gedung tinggi di Asia,” tutup Charles.

Stasiun Whoosh Sudah Dilengkapi Fasilitas Park & Ride Lho

Para pengguna kereta cepat Whoosh yang berencana ulang alik dalam satu hari, kini tak perlu repot, karena di Stasiun Halim dan Tegalluar sudah tersedia fasilitas park and ride. Adanya kereta cepat ini membuat waktu tempuh Jakarta-Bandung makin singkat, sehingga banyak pengumpang Whoosh yang bepergian ke ke dua kota tersebut hanya dalam satu hari. Pola perjalanan baru inilah yang mendorong KCIC, pengelola Whoosh, menyediakan fasilitas tersebut. General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengungkapkan, 48% penumpang kereta cepat Whoosh adalah masyarakat yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju Jakarta atau Bandung. Untuk itu, fasilitas park and ride yang nyaman di stasium diperlukan, agar semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi Umum. “Banyak penumpang yang memanfaatkan Whoosh pagi dari Halim, kemudian berlibur di Bandung, dan kembali ke Jakarta di malam hari. Jadi, penumpang tidak perlu lagi repot-repot menggunakan kendaraan sendiri ke Bandung dan cukup memanfaatkan fasilitas parkir yang nyaman dan aman, yang telah KCIC sediakan,” ujar Eva. Fasilitas Park and Ride di Stasiun Kereta Cepat Halim berkapasitas 212 mobil, sementara di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar kapasitasnya mencapai 107 mobil dan 220 motor. Adapun fasilitas Park and Ride di Stasiun Bandung dan Padalarang telah tersedia di area parkir Stasiun milik KAI. baca juga: Lao-Lao Geopark, Kolam Pemandian Air Panas Berenergi Panas Bumi Pertama di Indonesia Selain berdasarkan jam, layanan parkir di Stasiun Kereta Cepat juga mengakomodasi fasilitas menginap. Untuk kemudahan transaksi dan mendukung gerakan non tunai, pembayaran parkir di kedua stasiun Whoosh tersebut sudah bisa menggunakan kartu uang elektronik. Eva menjelaskan, KCIC bersama operator pengelola jasa parkir juga sudah menempatkan petugas dan fasilitas keamanan yang senantiasa menjaga kendaraan penumpang. Dengan begtu penumpang tidak perlu khawatir jika ingin menyimpan dan menitipkan mobil di area parkir stasiun. “Berbagai fasilitas dan layanan, terus KCIC hadirkan untuk terus mendorong berbagai budaya baru di masyarakat sejak kehadiran Whoosh. Bepergian Jakarta-Bandung dalam satu hari dan beralih dari penggunaan transportasi pribadi ke moda umum merupakan hal-hal yang terus KCIC dukung melalui kehadiran Whoosh beserta fasilitas-fasiltas pendukungnya,” tutup Eva. Moda Pilihan Selama Libur Nataru Sebelumnya juga diberitakan, selama 12 hari masa Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Whoosh sudah jadi pilihan moda transportasi untuk masyarakat yang berlibur di Jakarta dan Bandung. Menudut data KCIC, selama periode 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, Whoosh telah melayani 220.227 penumpang. Jumlah ini naik 33% dibandingkan periode sebelum masa libur nataru di awal Desember 2023. “Ini terjadi karena adanya peningkatan permintaan masyarakat untuk menikmati libur akhir tahun. Peningkatan permintaan ini kemudian diakomodasi dengan penambahan jadwal hingga 48 perjalanan per hari oleh KCIC,” ujar Eva. Selama Libur Nataru, penumpang tertinggi tercatat pada keberangkatan Stasiun Halim mencapai 115.435 penumpang. Diikuti dengan keberangkatan dari Stasiun Padalarang sebanyak 73.034 penumpang, dan keberangkatan dari Stasiun Tegalluar sebanyak 31.758 penumpang. baca juga: Kereta Cepat Whoosh Hampir Selalu Tepat Waktu Keberangkatan dengan jumlah penumpang tertinggi terjadi pada 26 Desember yang mencapai total 21.188 penumpang, diikuti keberangkatan tanggal 23 Desember mencapai 21.151 penumpang per hari. Adapun secara umum rata-rata penumpang Whoosh per harinya di masa Nataru mencapai 19 s.d 20 ribu penumpang per hari. KCIC telah mengoperasikan 576 perjalanan Whoosh sejak dimulai pada 22 Desember 2023 untuk melayani seluruh penumpang.  

Podomoro Park Segera Launching Shophouse La Plaza Tahap 2

Setelah sukses pada pemasaran tahap pertama, Podomoro Park Bandung akan segera merilis shophouse La Plaza tahap kedua. Serupa dengan tahap pertama, shophouse La Plaza tahap baru ini juga mengadopsi gaya arsitektur Modern Classic – European. Dengan fasade seperti ini, membuat suasana di La Plaza seperti di salah satu kawasan Eropa dengan jajaran gedung yang berdiri sejak abad ke 19 dengan bentuk atap mansard roof yang khas, namun tetap terasa masa kini. La Plaza memiliki pilihan tiga tipe, Sudut, Accent, dan Reguler, dengan ukuran mulai dari 5×15 m2 sampai 7×15 m2. Perbedaan antara tiga tipe ini terletak pada jumlah lantai, fasade, dan aksen fasadenya. Dengan jumlah minimal tiga lantai, pemiliki diperbolehkan membuat dua bisnis yang berbeda dalam satu shophouse, sehingga memungkinkan untuk meraup keuntungan lebih banyak. Selain itu, dengan bentuk mansard roof, bagian atap La Plaza bisa dijadikan Rooftop Garden yang bisa digunakan tambahan area outdoor. Di bagian atap ini, bisa dinikmati pemandangan seluas 360O Gunung Malabar dan Patuha di kejauhan, sembari merasakan udara Bandung yang sejuk. Ini menjadi keunggulan dari area rooftop La Plaza, yang membedakan shophouse La Plaza dengan shophouse lain. Disebut area outdoor tambahan, karena teras di sisi depan ruko juga dapat difungsikan sebagai area outdoor semisal untuk dijadikan alfresco dining area, atau untuk duduk menikmati kopi di ruang terbuka. Dan  pemanfaatan area ini, pengelola tidak akan mengenakan biaya. baca juga: Demi Cuan Lebih, Developer Kolaborasi dengan Arsitek Ternama Diminati Investor Dimulainya pemasaran rumah toko (ruko) ini, menurut Tedi Guswana, Regional AVP Marketing Podomoro Park, mengingat Bandung Selatan saat ini menjadi tempat untuk berinvestasi yang sangat menarik, untuk itu Podomoro Park akan melakukan pengembangan dan pemasaran secara agresif di tahun ini. “Di Tahun 2024, kami siap membangun proyek kami sebagai destinasi yang representatif, yang merangkum semua aktivitas dalam satu kawasan. Belum lagi kami melihat investor sudah mulai memilih Bandung Selatan sebagai lokasi investasi yang menjanjikan dan ini waktunya kami mulai ‘tancap gas’ untuk produk shophouse,” kata Tedi, Bandung (08/01). Tedi melanjutkan, pihak Agung Podomoro Land (APLN) telah mengkaji minat investor terhadap Bandung Selatan dan hasilnya menunjukkan bahwa banyak investasi seperti beberapa universitas dan kantor cabang sudah mulai dibangun di area ini. “Secara makro ekonomi kawasan Bandung Selatan kami lihat semakin kuat, Anda pemilik ruko atau shophouse La Plaza sudah tak perlu ambil pusing potensi marketnya dari mana, karena minat pasar sudah tinggi. Di Podomoro Park saja sudah ada 1.200 unit yang sudah diserahterimakan, belum lagi di luar Podomoro Park pada radius sangat dekat,” papar Tedi. Tingginya potensial bisnis tersebut membuat antrian sewa shophouse meningkat di Bandung Selatan. Melihat hal tersebut, Podomoro Park kini juga memiliki divisi khusus yang memberikan layanan purnajual bagi calon investor untuk menampung minat pembuatan bisnis, franchise, atau menyewa shophouse untuk perkantoran. “Demand untuk menyewa shophouse di sini sangat tinggi. Tarif sewanya minimal sebesar Rp 120 juta per tahun, dan harga ini melebihi dari kawasan-kawasan lain di Bandung Raya. Karena itulah, kami membentuk divisi khusus sebagai layanan purnajual kami, sehingga kebutuhan investor bisa terakomodasi di lokasi kami,” jelas Tedi. One Stop Living Memiliki luas 130 hektare, Podomoro Park dirancang sebagai area hunian yang mengutamakan keselarasan dengan alam, memberikan ketenangan dan kenyamanan layaknya tinggal dalam kawasan resort premium.  Mengusung lima elemen alam, sebagai entitas utuh untuk menghadirkan kehidupan sehari-hari yang harmonis berpadu dengan keindahan alam. Untuk itu, seluas 50% areanya dijadikan sebagai ruang terbuka dengan danau di tengah kawasan sebagai center of attraction. Sebagai kawasan hunian dengan konsep one stop living, Podomoro Park dilengkapi dengan beragam fasilitas umum dan komersial, yang salah satunya terpusat di commercial district seluas 12 hektare. Pada area ini telah mengisi sejumlah tenant dari jenama ternama, seperti McDonald’s, Starbucks, Indomaret Fresh, dan Living Plaza Mall, serta restoran Talaga Sampireun dan IKEA Pick Up Point. Juga fasilitas umum, seperti Primaya Hospital, Sekolah Islam Al Azhar 64 Podomoro Bandung, dan sejumlah perkantoran seperti kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung. https://www.youtube.com/watch?v=pKtr-8Xo1ak