scatter hitam
login aplikasi
netralitas karbon - My Home Magz

PLN dan Masdar Akan Naikkan Kapasitas PLTS Terapung Cirata 3 Kali Lipat

PLN dan Masdar diketahui sudah membangun pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) Terapung, dan digadang-gadang akan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara. PLTS Terapung tersebut di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dan berkapasitas 145 megawatt (MWac)–192MW pada waktu puncak. PLTS ini sudah diresmikan pada November lalu oleh Presiden RI Joko Widodo, dan akan menjadi sumber listrik bagi 50.000 rumah. Daya energi yang dihasilkan ini mampu menggantikan 214 ribu ton emisi karbon per tahunnya. Tidak cukup dengan itu, kedua perusahaan ini bersepakat untuk menaikkan kapasitas PLTS Cirata hingga tiga kali lipat, menjadi 500MW. Peningkatan ini menyusul sudah didapatnya ijin dari Kemenpupr untuk menggunakan 20% permukaan waduk tersebut untuk “ditutupi” oleh panel Surya. Prosesi penandatanganan kolaborasi tersebut sudah dilakukan di Dubai, 3 Desember 2023. Kolaborasi ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan pada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Conference of the Parties (COP) ke 28 di Dubai yang sedang berlangsung pada tanggal 30 November hingga 12 Desember 2023. Hadir pada prosesi ini adalah HE Suhail Al Mazrouei, Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, juga HE Abdulla Al Dhaheri, Dutabesar UEA untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste. Adapun kerjasama ini ditandatangani oleh Chief Executive Officer Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah. Hidrogen Hijau Kolaborasi ini adalah bagian dari 13 kerja sama global yang akan ditandatangani PLN pada acara tersebut, guna mendukung upaya percepatan transisi energi di tanah air. “Ini adalah perubahan iklim global, merupakan tantangan global, merupakan masalah global, hal ini tidak dapat diatasi secara lokal, tapi harus ditangani secara global. Oleh karena itu dalam momen penting ini, kami merajut 13 kolaborasi global yang bisa menjadi landasan kuat PLN dalam mencapai transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan,” ucap Darmawan Prasodjo, seperti disampaikan pada rilis dari PLN, (29/12). Perusahaan produsen energi terbarukan asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) itu juga akan mengekslopor peluang mengembangan hidrogen hijau, sebagai sumber energi masa depan, di Indonesia. Pengembangan hidrogen hijau tersebut akan digunakan untuk mendekarbonisasi industri yang sulit melakukan pengurang, seperti industri baja, konstruksi, transportasi dan penerbangan. Menurut Masdar, dengan sumber daya tenaga Surya yang melimpah, UEA dan Indonesia berada pada posisi utama untuk menjadi pusat produksi hidrogen ramah lingkungan. Kedua negara mempunyai target net-zero yang tinggi dan akan didukung oleh kerja sama antara Masdar dan PLN ini. baca juga: Sinar Mas Land Dirikan Biomedical Campus di BSD City Dengan Konsep Smart Hemat Lahan Mohamed Jameel Al Ramahi, menyatakan, “Masdar berharap dapat memperluas kerja sama pengembangan energi bersih dengan PLN. Proyek Cirata memperlihatkan bagaimana inovasi dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan sekaligus. Pembangkit ini tidak saja menjadi sumber listrik pada rumah-rumah dan mengurangi emisi, juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi penggunaan lahan karena dibangun di atas air. Saat dunia mencari solusi mendesak terhadap krisis iklim di COP28, kita memerlukan lebih banyak proyek cerdas, seperti PLTS Cirata.” Selain itu, air mampu menjadi pendingin perangkat panel, yang akan memperbaiki tingkat efisiensi panel tersebut dan mengurangi penguapan, juga menghemat penggunaan air yang dapat digunakan untuk pemanfaatan lain. baca juga: PLN Icon Plus Bangun PLTS Atap 3,5 MWp di 4 Pabrik CJ Feed & Care Dengan perekonomian yang kuat dan sumber daya terbarukan yang melimpah, Asia Tenggara akan menjadi tujuan investasi utama bagi Masdar. Karena itu, menurut Ramahi, “Melalui kerja sama yang lebih erat dengan PLN, kami akan terus memelopori inovasi di bidang tenaga surya, hidrogen hijau, dan bidang-bidang penting lainnya untuk mendukung transisi energi di kawasan ini.” Pihak Masdar juga mengungkapkan, pada Februari lalu, perusahaan ini sudah berinvestasi di sektor geotermal di Indonesia, dan sudah bekerja sama dengan Pertamina Geothermal Energy. Berdiri pada 2006, Masdar sudah mengembangan proyek energi terbarukan di 40 negara. Perusahaan ini dimiliki bersama oleh Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), Mubadala Investment Company (Mubadala), dan Abu Dhabi National Energy Company (TAQA). Masdar menargetkan memiliki portofolio proyek energi terbarukan dengan kapasitas paling sedikit sebesar 100 gigawatts (GW), dan produksi hidrogen hijau berkapasitas 1 juta ton sebelum tahun 2030.  

Unilever Pasang Panel Surya Terbesar di Pabriknya di Jababeka, Bekasi

Sebagai salah satu upaya pencapaian Climate Transition Action Plan (CTAP) di Indonesia, PT Unilever Indonesia, Tbk. baru saja meresmikan proyek instalasi panel surya pada pabrik Beauty & Wellbeing dan Nutrition yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Berkapasitas 2,5 MWp, menjadikannya salah satu instalasi panel surya yang terbesar di Jababeka. Dalam sambutannya, Yudho Dwinanda Priaadi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI menyampaikan, “Pemerintah berkomitmen kuat untuk berkontribusi menangani isu perubahan iklim melalui berbagai langkah dan kebijakan.” Demikian, dikutip dari keterangan pers, Jakarta, (9/8). Pertama, menaikkan target pengurangan emisi dengan usaha sendiri menjadi 31,89%, dan dengan bantuan internasional menjadi 43,2% pada 2030. Kedua, menetapkan target mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, atau lebih cepat. Salah satu cara untuk mencapai target tersebut adalah dengan mengimplementasikan energi terbarukan, yang ditargetkan mencapai 23% pada bauran energi nasional tahun 2025. Prioritas yang dikedepankan antara lain adalah mengakselerasi pemanfaatan energi surya, dimana kontribusi dari semua pihak sangat dibutuhkan, termasuk dari sektor industrial sebagai pengguna 31% dari total konsumsi energi nasional. Pemanfaatan panel surya adalah solusi optimal bagi sektor industri yang menggunakan energi dalam jumlah tinggi dan intensif, selain mampu mengurangi emisi gas rumah kaca, dan berkontribusi pada langkah transisi menuju energi terbarukan. Untuk itu, “Pemerintah mengapresiasi PT Unilever Indonesia, Tbk. yang telah menjadi bagian dari upaya bersama untuk mendorong penggunaan energi terbarukan dan membantu menekan jejak karbon dengan inovasi dan kolaborasi, melalui instalasi panel surya berkapasitas 2,5 MWp ini. Semoga kesuksesan pembangunan panel surya ini akan memberikan manfaat yang optimal dan menjadi role model bagi pemain industri lainnya,” tandas Yudho Sementara itu Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever Indonesia menegaskan kembali komitmen Unilever untuk mendukung penuh agenda pemerintah dalam hal energi terbarukan dan target Net Zero Emission. “Tantangan perubahan iklim memerlukan keterlibatan semua pihak. Sebagai perusahaan yang telah beroperasi di Tanah Air selama hampir 90 tahun, Unilever Indonesia senantiasa mengambil aksi nyata melalui serangkaian program di bawah strategi global ‘The Unilever Compass’ yang pilar pertamanya adalah membangun planet yang lebih lestari,” katanya. Milestone Perusahaan Peralihan ke energi surya sebagai sumber energi bersih, terutama di pabrik-pabrik Unilever, adalah salah satu langkah konkret untuk memastikan bahwa perusahaan ini mampu berkontribusi mengurangi emisi secara signifikan. “Diprediksi, pemasangan panel surya pada dua pabrik kami akan mampu menekan emisi CO2 hingga 1.500 ton per tahun, setara dengan penanaman 20.000 pohon,” ungkap Ira. Adapun inisiatif tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Unilever Climate Transition Action Plan (CTAP), yaitu serangkaian target yang dirancang Unilever secara global sejak 2021. Yang dimaksudkan untuk mewujudkan peta jalan pengurangan emisi yang sejalan dengan ambisi Perjanjian Paris 2015, untuk menahan kenaikan rata-rata suhu bumi agar tidak melewati ambang batas 1,5 derajat Celcius. CTAP telah menetapkan langkah-langkah Perusahaan untuk mengurangi emisi menjadi nol dalam operasinya pada 2030 dan menjadi nol bersih di seluruh rantai nilainya pada 2039. Dengan kapasitas 2,5 MWp, panel surya yang akan diinstalasi bekerja sama dengan Cikarang Listrindo ini merupakan salah satu yang terbesar di Jababeka. Selain dari panel surya, Perusahaan juga mendapatkan pasokan listrik ramah lingkungan dari Renewable Energy Certificates (REC), yang diperoleh dari pembangkit listrik terbarukan di luar wilayah operasinya untuk memenuhi kebutuhan listrik jaringannya. Selain menekan emisi, pemasangan panel surya ini juga ikut mendukung upaya efisiensi yang terus dilakukan Unilever Indonesia, di sisi operasional. Di tengah harga komoditas yang masih fluktuatif, utamanya gas alam sebagai salah satu bahan utama pembangkit listrik, listrik yang diperoleh dari panel surya akan berpotensi untuk menghemat biaya. “Ini adalah milestone penting bagi Unilever Indonesia dalam upaya berkelanjutan untuk mengurangi jejak lingkungan dengan mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan di seluruh rantai nilai Perusahaan. Semoga akan lebih banyak perusahaan bergabung dalam upaya yang sama, sehingga secara kolektif kita dapat menciptakan iklim perindustrian yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tutup Ira. Rekam Jejak 90 Tahun PT Unilever Indonesia, Tbk. akan berusia 90 tahun di bulan Desember ini. Sebagai salah satu pemasok terbesar produk kecantikan dan perawatan tubuh, kebersihan rumah tangga, serta makanan dan minuman, produknya sudah digunakan oleh 2,5 miliar orang, setiap harinya di lebih dari 190 negara. Di Indonesia, perusahaan yang sudah ‘go public’ sejak tahun 1982 ini, memiliki lebih dari 4,000 karyawan dan sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut. Hingga tanggal 30 Juni 2023, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp20,3 triliun, terdiri dari penjualan HPC dan F&R masing-masing sebesar Rp13,3 triliun dan Rp7 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan mencapai Rp2,8 triliun. Memiliki sejarah panjang, rekam jejaknya dimulai dari pendiri Unilever, William Lever, yang 100 tahun yang lalu memperkenallkan sabun pertama yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu sabun Sunlight.

Sinar Mas Land Terus Kembangkan Properti Berkaidah Hijau

Sebagai salah satu pengembang properti di Indonesia, Sinar Mas Land telah mengimplementasikan konsep pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan sejak lama. Bahkan sebelum prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) “harus” diterapkan oleh semua pihak, baik perusahaan swasta dalam menjalankan bisnis, maupun pemerintah, dalam menjalankan roda pemerintahan dan membuat regulasi. ESG sendiri program terintegrasi berkelanjutan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik. Program ini menyusul makin parahnya kondisi iklim global, akibat pemanasan global yang disebabkan oleh bertambahnya emisi gas rumah kaca di atmosfer bumi secara terus menerus. Semua itu secara jangka panjang akan dapat memunculkan kerusakan lingkungan, krisis pangan dan beragam bencana alam. Untuk itu semua stake holder pembangunan harus mendukung penuh kebijakan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Menurut Meita Laimanto, Partner – Risk Assurance PwC, “Perjalanan ESG suatu organisasi adalah suatu perjalanan yang berdampak tidak hanya pada aspek kehidupan kita sebagai individu, tetapi juga perusahaan atau organisasi.” Seperti disampaikan pada acara Media Talkshow bertajuk “Penerapan ESG dan Dampaknya Bagi Sektor Properti” yang diselenggarakan Sinar Mas Land, Tangerang Selatan, (2/8). Sebagai individu, kata Meita, kita ingin mencapai keberlanjutan karena kepedulian terhadap kesejahteraan sosial dan lingkungan. Perusahaan atau organisasi perlu memastikan bisnis yang berkelanjutan dalam lansekap risiko yang senantiasa berubah. Untuk itu, “Penting bagi perusahaan untuk memaparkan perjalanan ESG dan inisiatif mereka secara transparan, akurat, dan tepat. Hal ini merupakan kunci untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan serta mencapai kesuksesan dalam perjalanan ESG organisasi,” papar Meita. “Dalam mewujudkan visi kami untuk ‘Building a Better Future’, Sinar Mas Land secara konkret terus melakukan pembangunan berkelanjutan yang diterapkan dalam produk properti dengan target mengurangi emisi karbon hingga 34% dari penggunaan listrik pada tahun 2034 mendatang,” kata Chief Risk & Sustainability Officer  Sinar Mas Land, M. Reza Abdulmajid. Upaya penerapan konsep sustainable development tersebut akan memberikan dampak positif, tidak saja bagi pengembang pun pemilik properti. Antara lain pengurangan biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas penghuni. Hal tersebut, imbuh Reza, mendorong konsumen melirik rumah dan gedung yang ramah lingkungan, baik untuk investasi maupun untuk digunakan atau dimiliki. “Dan saat ini tren green living juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban,” katanya lagi. Sinar Mas Land sudah merasakan manfaatnya. Seperti yang dicontohkan Reza atas Green Office Park yang kini memiliki occupancy rate di atas 93 persen. Untuk diketahui BSD City Green Office Park adalah gedung-gedung perkantoran hijau pertama Indonesia. Dikembangkan Sinar Mas Land di area seluas 25 hektar, terdiri atas 11 bangunan berlantai lima yang ditata dalam suasana menyerupai taman. Banyak perusahaan kelas dunia, seperti Unilever, Juniper Networks, iOS Developers Academy by Apple, dan Traveloka memilih gedung-gedung tersebut karena sudah menerapkan konsep “hijau” tadi. Pakai Material Ramah Lingkungan Terkait dengan pengembangan berkonsep hijau, Sinar Mas Land sudah melakukan beberapa inisiatif, antara lain penggunaan material ramah lingkungan, menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penerapan panel surya di bangunan-bangunan komersial, sarana penerangan jalan hingga pemanfaatan layanan Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero). Melalui layanan tersebut, Sinar Mas Land turut mendukung inisiasi pemerintah dan mengambil bagian dalam mengurangi emisi CO2. Selain mengoptimalkan sertifikat EBT, sejumlah gedung perkantoran milik Sinar Mas Land juga telah mendapatkan sertifikasi Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Kawasan perkantoran BSD Green Office Park juga sudah tersertifikasi Gold Green District dari Building Construction Authority (BCA) Singapura. Perusahaan terus berkomitmen untuk menerapkan konsep sustainable development dalam setiap produk hunian hingga kegiatan bisnisnya. Dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan, Sinar Mas Land pun bekerja sama dengan Chandra Asri untuk mengaplikasikan aspal dengan campuran sampah plastik sepanjang 3,8 km atau 56.138 m2 di kawasan BSD City pada tahun 2022 dan berlanjut hingga tahun 2023. Upaya tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat sekitar daerah pembangunan menuju penerapan model ekonomi sirkular.

Utamakan “Holistic Wellbeing”, Panasonic Punya Slogan Baru

Panasonic Corporation meluncurkan slogan terbaru di Indonesia, “Create Today. Enrich Tomorrow“. Langkah tersebut merupakan salah satu cara yang terus ditempuh Panasonic untuk menghadirkan solusi dalam mengutamakan kesejahteraan (well-being) manusia, masyarakat dan bumi. Panasonic memiliki misi jangka panjang yang dirumuskan pendiri perusahaan, Konosuke Matsushita, yakni Panasonic harus berkontribusi pada masyarakat dan menjawab tantangan global seputar perubahan iklim. Kedua hal ini merupakan unsur penting dalam arah strategis Panasonic pada masa mendatang. Pada April 2022 lalu, Masahiro Shinada, President & CEO Panasonic Corporation mengatakan, “Panasonic Corporation terbentuk sebagai sebuah perusahaan baru dalam struktur Panasonic sebagai induk usaha. Panasonic Corporation menjalankan kegiatan bisnis yang memproduksi peralatan untuk kehidupan sehari-hari.” Oleh sebab itu, imbuhnya, Panasonic Corporation akan terus menjalankan misi Panasonic, “Create Today. Enrich Tomorrow“. “Slogan tersebut mencerminkan perspektif kami sebagai perusahaan dan tujuan kami sebagai produsen untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan menciptakan produk bermanfaat dan bermutu tinggi yang dapat meningkatkan kesejahteraan holistis (holistic wellbeing). Di saat bersamaan, kami juga melestarikan lingkungan hidup dan mengembangkan teknologi inovatif yang memperkaya seluruh kehidupan pada masa mendatang. Langkah ini menopang komitmen kami, yaitu menjamin berbagai keluarga dan individu agar terus mengandalkan dan memercayai kami untuk memenuhi kebutuhan rumah dan gaya hidup masyarakat,” papar Masahiro Shinada, saat peluncuran slogan baru tersebut, (3/1). Setiap kata dalam slogan tersebut memiliki sejumlah makna, yakni: CREATE, menciptakan produk bermanfaat dan bermutu tinggi yang meningkatkan kualitas hidup manusia serta mewujudkan dunia sebagai tempat yang lebih baik. Hal ini menjadi esensi dari jati diri Panasonic. TODAY, pelanggan membutuhkan kami untuk mengembangkan teknologi dan merancang solusi yang dapat meningkatkan kehidupan sehari-hari dan kesejahteraan pribadi. Kami selalu bekerja keras melakukan inovasi dan menepati komitmen terhadap aspek keberlanjutan. ENRICH, memperkaya dunia secara bersama-sama. Inti dari setiap pekerjaan kami adalah kesejahteraan pelanggan dan bumi. Maka, Panasonic bertujuan untuk memperkaya kehidupan setiap orang di sekitar kami, setiap hari. TOMORROW, kami akan terus meningkatkan produk, layanan, dan solusi agar pelanggan menjalani kehidupan terbaik serta menopang lingkungan hidup di masa depan. Tiga Aspek Wellbeing Adapun fokus yang lebih luas dari slogan tersebut, menurut Takahiro Oyama, Deputy Managing Director Panasonic Appliances Marketing Asia Pacific,  “Ke depan, tiga aspek kesejahteraan (well-being)—Kesejahteraan Jiwa (Inner Wellbeing), Kesejahteraan Raga (Outer Wellbeing) dan Kesejahteraan Spasial (Spatial Wellbeing) menjadi fondasi desain dan fungsi dari setiap produk dan layanan kami.” Dijelaskan Takahiro, ‘Kesejahteraan Jiwa’ berawal dari dapur dalam bentuk pola makan sehat, sedangkan ‘Kesejahteraan Raga’ berfokus pada kesehatan tubuh. Adapun ‘Kesejahteraan Spasial’ bertujuan menciptakan kenyamanan hidup di rumah yang aman dan bersih. Dari desain dan fitur produk yang mengutamakan “Kesejahteraan Jiwa”, Panasonic akan memanfaatkan teknologi eksklusif untuk memanaskan, melakukan sterilisasi dan memasak makanan serta menggunakan teknologi sensor gelombang radio (radio wave sensing) untuk mencairkan makanan beku sekaligus mempertahankan cita rasanya, dan menawarkan opsi bagi konsumen untuk memasak makanan lezat dengan garam dan lemak yang lebih sedikit. Produk yang mengutamakan “Kesejahteraan Raga” akan semakin banyak menggunakan teknologi biometrik dan analisis. Hal ini akan menghadirkan metode perawatan kulit yang lebih tepat sasaran berdasarkan kebutuhan individual, seperti jenis rambut atau kulit. Terlebih untuk produk yang mengutamakan “Kesejahteraan Spasial”, akan lebih memanfaatkan teknologi nano untuk meningkatkan kualitas udara yang dihirup manusia, serta solusi perangkat hiburan di rumah (hometainment), guna memenuhi kebutuhan konsumen atas konten hiburan berdefinisi tinggi di era digital. Slogan terbaru Panasonic ini akan didukung oleh komitmen pelestarian lingkungan hidup global melalui dua pilar, yakni netralitas karbon dan mempromosikan ekonomi sirkular. Untuk itu, Panasonic ingin mengurangi lebih dari 300 juta ton emisi karbondioksida pada tahun 2050, dari rantai nilai industri internalnya, serta mencegah emisi lewat pemanfaatan solusi energi bersih dan efisien. Di sisi lain, Panasonic juga akan terus berupaya dalam meningkatkan durabilitas produk dan merancang produk yang mudah dibongkar, agar dapat dipakai kembali atau didaur ulang.