Tag: net zero emission

  • C-Crete Technologies Ciptakan Beton Berbahan Granit, Bebas Semen dan CO2

    C-Crete Technologies Ciptakan Beton Berbahan Granit, Bebas Semen dan CO2

    beton

    Memiliki misi untuk menjaga keberlanjutan Bumi, C-Crete Technologies telah memproduksi beton tanpa semen Portland dan proses pembuatannya tanpa emisi karbondioksida (CO2). Yang terbaru adalah menggunakan  batu granit.

    Produk ini bahkan sudah dijadikan topping slab dari lantai upper lobby salah satu supertall baru di Manhattan, Amerika Serikat yang saat ini masih dalam proses pengerjaan. Supertall yang beralamat di 270 Park Ave ini disiapkan menjadi markas besar global JPMorganChase. Didesain oleh biro arsitek Foster + Partners dan dibangun oleh AECOM Tishman sebagai kontraktor utama, dan Severud Associates Consulting Engineers, sebagai konsultan konstruksi. Gedung setinggi 70 lantai ini memang didesain oleh Foster + Partners sebagai gedung hijau dan hemat energi,

    Untuk diketahui, dalam proses konstruksi, topping slab adalah lapisan beton berkualitas tinggi yang ditempatkan di atas permukaan beton lainnya, terutama bertujuan untuk meningkatkan penampilan dan fungsinya. Untuk pelapisan tersebut, C-Crete menuangkan beton granit denga volume sebanyak 12 cubic yard atau setara 9,2 m3.

    Granit adalah batuan non-karbonat yang terdiri dari silikon, aluminium dan kalsium. Perusahaan rintisan produsen material bangunan berkelanjutan ini menyatakan bahwa tiga unsur tersebut melimpah di Bumi. Dari segi volume, bahkan lebih banyak dibandingkan batu kapur yang digunakan untuk pembuatan semen Portland.

    Selain bahan bakunya melimpah, proses produksinya juga bisa lebih bersih daripada pembuatan semen Portland, yang produksinya menyumbang sekitar 8% emisi CO2 global. Bahan pengikat semen yang terbuat dari granit, zeolit, dan basalt itu tidak mengeluarkan CO2 selama proses produksinya.

    Beton granit produk C-Crete ini diklaim punya kinerja yang lebih baik dari pada semen Portland, dengan kekuatan tekan lebih dari 5.000 psi. Semen granit ini terbukti mampu memiliki kemampuan pemompaan dan kerja, serta setting time dan penyelesaian permukaan (surface finish) yang mirip dengan beton konvensional. Tidak hanya itu, juga sudah memenuhi standar ASTM Internasional untuk sifat mekanik dan daya tahan, dan hal ini sudah diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen. Yang menarik, C-Crete biayanya masih setara dengan material konstruksi konvensional.

    Oleh karena itu, beton berbasis granit C-Crete ini diyakini dapat membantu industri konstruksi, terutama langkah signifikan dalam mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan beton. Bayangkan, beton berbahan kapur dan mengandung banyak karbon itu telah berabad-abad digunakan sebagai struktur utama banyak bangunan, seperti sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur lain.

    baca juga: SIG Pamerkan Aneka Bahan Bangunan Ramah Lingkungan di IKN

    Beton Bebas Emisi

    betonSebagai produsen yang berbasis ilmu material, C-Crete Technologies berkomitmen untuk menciptakan, membangun, dan meningkatkan material infrastruktur generasi berikutnya, dengan jejak CO2 yang sangat rendah atau negatif. Berfokus pada pengelolaan lingkungan dan inovasi teknologi, C-Crete bertujuan untuk mengatasi tantangan global perubahan iklim, sekaligus menyediakan material infrastruktur unggul dalam skala besar.

    Sebelumnya, C-Crete sudah menciptakan produk beton berbahan batu zeolit ​​​​atau basalt, dan sudah sukses dipakai di proyek-proyek pembangunan lain di AS. Zeolit ​​​​adalah batuan yang sebagian besar terbuat dari silikon dan aluminium, sementara basalt terdiri dari silikon, aluminium dan kalsium. Produsen ini juga mengklaim, dengan campuran bahan zeolit dan basalt ​​ini tersebut, kuat tekan strukturnya lebih dari 5.000 psi.

    C-Crete sudah mematenkan produk-produknya tersebut, dan penemuannya ini mendapat ganjaran dari the National Ready Mixed Concrete Association pada 2024 Concrete Innovation Award. Ke depan produsen yang berbasis di San Leandro, California, ini akan terus mengembangkan untuk penggunaan berbagai batuan lokal yang melimpah dan alami, sebagai pengikat semen untuk produk betonnya.

  • 3 Rekomendasi Pakar untuk Atasi Polusi Udara

    3 Rekomendasi Pakar untuk Atasi Polusi Udara

    polusi

    Diskusi bertajuk “Aksi Kolektif untuk Mengatasi Polusi Udara” yang menjadi program acara di Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, menghasilkan sejumlah rekomendasi dari pakar terkemuka. Diskusi yang diselenggarakan oleh Systemiq dan Bicara Udara tersebut menghadirkan para ahli, seperti Tanushree Ganguly, Director Air Quality Life Index (AQLI) di Energy Policy Institute, University of Chicago, Dr. M. Rami Alfarra, Principal Scientist and Air Quality Lead at Qatar Environment and Energy Research Institute (QEERI) at Hamad Bin Khalifa University, Karma Yangzom, Principal Environment Specialist di Asian Development Bank, serta Ellen C. Schmitt, US Embassy fellow on air quality policy.

    Selain berdampak pada kesehatan, polusi udara juga telah menjadi ancaman serius terhadap kualitas hidup dan ekonomi di Indonesia. Studi yang dilakukan ITB, IIASA, dan Kementerian Kesehatan memperkirakan bahwa jika tidak ada tindakan lebih lanjut untuk mengatasi polusi udara, biaya kesehatan yang ditimbulkan bisa mencapai sekitar 1,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, atau sekitar AS$ 27 miliar per tahun pada tahun 2030.

    Diskusi tersebut menelurkan tiga rekomendasi utama yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemerintahan baru dalam mempercepat penanganan polusi udara di Indonesia.

    1.Kebijakan Berbasis Data dan Sains

    Data yang akurat, komprehensif, dan terintegrasi sangat penting untuk mengidentifikasi sumber polusi serta merumuskan kebijakan dan langkah-langkah mitigasi yang paling efektif dalam pengendalian udara bersih. Selain itu, sains berperan sebagai alat utama dalam menyusun kebijakan yang tepat.

    Untuk memastikan kualitas udara di Indonesia yang sejalan dengan rekomendasi kesehatan global, diperlukan basis data yang akurat, dengan tolok ukur berdasarkan standar nasional dan internasional, serta pedoman kesehatan yang mencakup kuantifikasi dampak polusi.

    2. Aksi Kolektif untuk Masa Depan Indonesia

    Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci dalam mempercepat implementasi solusi untuk mengurangi polusi udara. Masalah ini harus ditangani secara bersama-sama, melalui pembentukan koalisi yang kuat di antara semua pemangku kepentingan, untuk mempercepat tindakan mitigasi dan mencapai hasil yang berkelanjutan.

    3. Mobilisasi Pendanaan untuk Pengendalian Polusi Udara

    Pendanaan dari sektor publik, swasta, serta bank pembangunan multilateral memainkan peran yang sangat krusial dalam mendukung investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas udara di kawasan Asia dan Pasifik.

    baca juga: Mau Bebas Polusi, Pakai Kendaraan Listrik!

    Kolaborasi Atasi Polusi

    Partner and Head of APAC Sustainable Finance, Masyita Crystallin, menyampaikan, “Kolaborasi yang kuat dapat mendorong perubahan nyata dalam kualitas udara di Indonesia sambil tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.”

    Masyita menambahkan, sebagai langkah konkret, Systemiq akan meluncurkan white paper bersama Kemenkomarves dan didukung oleh ClimateWorks Foundation. “Paper tersebut akan dikeluarkan pada akhir tahun ini berjudul ‘Better Air, Better Indonesia: The Economic and Political Case for Urgent and Coordinated Action For Indonesia’s Clean Air’, yang diharapkan dapat menjadi panduan oleh pemerintahan yang baru dalam menetapkan kebijakan pengendalian polusi udara.”

    Dalam kesempatan yang sama, Bicara Udara memperkuat pandangan ini dengan menekankan pentingnya integrasi data dan inventarisasi sumber emisi. Saat ini, inventarisasi sumber emisi baru dilakukan di Jakarta, padahal polusi udara bersifat lintas batas dan mempengaruhi kawasan aglomerasi Jakarta yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur). Kondisi ini mendorong perlunya proyek percontohan untuk inventarisasi sumber emisi di kawasan tersebut.

  • Perbanyak EV Charging Station, PLN Gandeng PT Utomo Charge+ Indonesia dan ACME Corporation

    Perbanyak EV Charging Station, PLN Gandeng PT Utomo Charge+ Indonesia dan ACME Corporation

    ev

    Untuk terus mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), PT PLN (Persero) menggandeng dua perusahaan penyedianya. Nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) terkait hal tersebut dilakukan pada acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di Jakarta, (5/9).

    Dua perusahaan tersebut adalah PT Utomo Charge+ Indonesia dan ACME Corporation. Bersama PT Utomo Charge+ Indonesia, PLN menyepakati pengembangan penyediaan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik terpusat dan bersama ACME Corporation tentang pengembangan dan penyediaan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), diikuti sharing knowledge, penelitian dan pengembangan.

    Koordinator Pelayanan Usaha Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ferry Triansyah menyampaikan, ketersediaan infrastruktur yang memadai menjadi faktor penting dalam mendorong masyarakat beralih dari kendaraan konvensional ke moda listrik.

    “Alhamdulillah dengan bantuannya PLN, charging station terus bertambah secara signifikan. Jadi kami coba menjawab tantangan masyarakat, tentang kekhawatirannya atas infrastruktur charging ini, dan infrastruktur ini kini sudah ada di mana. Salah satu tantangan yang harus disiapkan dan diselesaikan adalah memperbanyak atau mengakselerasi keberadaan charging station ini,” tutur Ferry.

    Ferry melanjutkan, komitmen Pemerintah dalam mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di tanah air telah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Lewat beleid ini, Pemerintah telah mengucurkan beragam strategi yang di antaranya adalah memberikan insentif atau potongan pembelian kendaraan listrik dan meningkatkan ketersediaan infrastruktur.

    “Dengan adanya Perpres, yang bisa menurunkan harga EV dan mempercepat infrastrukturnya, mudah-mudahan penetrasi EV di Indonesia bisa lebih baik,” sambung Ferry.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN dalam mendukung upaya Pemerintah mengakselerasi ekosistem kendaraan elektrik di Indonesia. PLN sebagai penyedia ketenagalistrikan terus memperbanyak ketersediaan infrastruktur pendukungnya, untuk mendukung semakin banyak orang beralih ke moda baru ini.

    Hal ini penting, mengingat kendaraan elektrik merupakan salah satu pilar penting dalam peta jalan transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) 2060.

    “PLN mendukung pertumbuhan EV yang semakin masif dengan terus memperbanyak ketersediaan infrastruktur charging station di berbagai tempat. Salah satunya dengan berkolaborasi dengan seluruh mitra terkait percepatan transisi energi di sektor transportasi ini,” katanya.

    baca juga: Mau Bebas Polusi, Pakai Kendaraan Listrik!

    Pengguna EV Meningkat

    Sementara, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menjelaskan berbagai upaya PLN tersebut terbukti telah berhasil meningkatkan angka pengguna kendaraan elektrik di tanah air.

    “Adopsi EV secara mengejutkan telah mencapai lebih dari 130.000 unit hingga April 2024. Hal ini menandai pertumbuhan yang signifikan, lebih dari 180% jika dibandingkan dengan tahun 2022. Untuk mempercepat adopsi EV di Indonesia, PLN berfokus pada perluasan infrastrukturnya,” ujar Hartanto.

    Hartanto merinci, hingga Agustus tahun 2024 ketersediaan SPKLU sebanyak 2.015 unit. Jumlah ini juga diikuti oleh peningkatan jumlah Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang mencapai 2.182 tersebar di seluruh Indonesia.

    “Layanan Home Charging juga berhasil kami tingkatkan. Tercatat peningkatannya mencapai 152 kali lipat dibanding tahun 2021 dari 118 pengguna, menjadi 18 ribu pengguna,” jelasnya.

    Selain itu, PLN juga telah mengintegrasikan berbagai infrastruktur tersebut ke dalam fitur EV Digital Services (EVDS) di aplikasi PLN Mobile. Dengan begitu, para pengguna moda elektrik dapat dengan mudah mengakses keberadaan SPKLU, SPBKLU, mengajukan pemasangan Home Charging hingga membeli kendaraannya.

    ev

    Ekosistem EV

    Hartanto menambahkan bahwa, digitalisasi ekosistem ini merupakan hasil dari kemitraan strategis antara PLN dan berbagai produsen kendaraan elektrik. Ke depan, PLN berencana untuk terus mengeksplorasi berbagai peluang dalam ekosistem EV guna mendukung target transisi energi pemerintah dan memperkuat ketahanan energi nasional.

    “PLN telah bertekad untuk menjadi garda depan transisi energi dan ekonomi hijau dengan disertai komitmen kuat untuk mencapai NZE,” tandas Hartanto.

    Kolaborasi PLN dalam penyediaan infrastruktur charging station ini pun didukung oleh Indonesia Battery Corporation (IBC). Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho yang turut menjadi pembicara dalam diskusi panel tersebut menyampaikan, PLN sebagai salah satu penyedia infrastruktur utama kendaraan elektrik, sangat penting perannya dalam akselerasi ekosistem moda baru di Indonesia.

    “Tentu saja PLN, salah satu penyedia infrastruktur terbesar, akan sangat penting,” kata Toto. Selanjutnya, Toto optimistis Indonesia berpeluang untuk menjadi pemain utama dalam industri EV global. Karena didukung oleh ketersediaan bahan baku nikel yang sangat melimpah yang merupakan salah satu bahan utama untuk pembuatan baterai.

    “Seperti yang Anda ketahui, sumber daya kita adalah salah satu yang terbesar di dunia dan tidak banyak orang yang tahu akan hal ini. Hampir 50-60% bahan baterai atau baterai kendaraan listrik di dunia, sebenarnya berasal dari Indonesia,” pungkas Toto.

     

  • Tukar Sampah Plastik Dapat Poin dari Bank Mandiri

    Tukar Sampah Plastik Dapat Poin dari Bank Mandiri

    sampah

    Sebagai upaya untuk mengurangi sampah plastik, Bank Mandiri menyediakan reverse vending machine (RVM) atau mesin penukaran sampah botol plastik untuk didaur ulang di beberapa titik kantor operasional Bank Mandiri.

    Fasilitas yang dibuka sejak Desember 2023 ini turut andil menjaga kawasan perkantoran yang dikelola Bank Mandiri dari pencemaran sampah plastik. Saat ini, mesin RVM terdapat di 4 kantor Bank Mandiri di Jakarta, yakni Sentra Mandiri, Plaza Mandiri, Menara Mandiri, dan Mandiri University Daan Mogot.

    Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, mesin RVM dilengkapi dengan fitur layanan yang menarik, sekaligus bisa digunakan secara fleksibel. Salah satu fitur itu yakni adanya layar sentuh interaktif, agar pengguna mudah memahami petunjuk pemakaian mesin.

    “Mesin ini bisa dipakai oleh siapapun, baik para pekerja yang ada di kawasan Bank Mandiri Group ataupun mereka yang jadi pengunjung di kawasan perkantoran di mana mesin ini berada,” kata Alexandra.

    Pilah Sampah Plastik

    Langkah awal penggunaannya dimulai dengan memasukkan botol plastik bekas ke dalam mesin RVM. Tidak berselang lama, mesin RVM akan mendeteksi jenis barang yang telah diolah. Setelah itu, mesin memberikan nilai tukar dalam bentuk kredit poin untuk para penggunanya.

    “Poin itu dapat ditukar dengan hadiah, seperti voucher belanja atau produk kerajinan tangan hasil daur ulang botol plastik,” tambah Alexandra.

    Sampai Juni 2024 RVM Bank Mandiri telah mencatat 4.679 transaksi, dengan 30,3 ribu botol plastik yang terkumpul dengan berat 566,7 kg. Transaksi ini melibatkan 473 orang, dengan total 1,6 juta poin terkirim.

    Setiap 1 botol plastik yang ditukarkan mesin RVM, donatur akan menerima 2 reward berupa Plasticpay Poin dan Livin’ Poin. Sedangkan, nilai penukaran untuk 1 botol plastik yakni setara dengan 56 Plasticpay poin dan 1 Livin’ Poin.

    sampah

    Livin’ Poin atau biasa disebut dengan poin Livin Mandiri adalah program apresiasi kesetiaan atau loyalty untuk nasabah bank Mandiri. Dengan program ini, nasabah bisa mengumpulkan sejumlah poin dari transaksi via bank Mandiri.

     

    Lebih lanjut, botol plastik, umumnya terbuat dari bahan plastik Polyethylene Terephthalate (PET) yang biasa ditemui pada kemasan minuman ringan berkarbonasi, air kemasan, susu, jus, dan minuman olahraga. PET adalah jenis plastik berlabel kode #1 di atas atau di dekat dasar botol dan wadah.

    Sampah plastik, kata Alexandra, termasuk barang yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon. Fenomena itu bisa diatasi lewat kerja kolaborasi dengan berbagai pihak. Bank Mandiri mewujudkan kolaborasi itu dengan menunjuk pihak ketiga dalam pengadaan maupun pengelolaan mesin RVM.

    “Ini tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan beberapa pihak terutama perusahaan anak. Menurut kami RVM merupakan satu terobosan luar biasa yang perlu didukung bersama,” kata Darmawan.

    Pengadaan RVM menggandeng PT Plasticpay Teknologi Daurulang (Plasticpay) dan telah menunjukkan tren positif serta dampak sosial. Misalnya, kini terhitung ada 480 partisipasi masyarakat yang terlibat dalam perubahan perilaku memilah sampah botol plastik.

    Tercatat juga, ada 32.310 pcs sampah botol plastik atau setara dengan 604,35 kg botol plastik telah terkumpul dan akan didaur ulang menjadi felt material sebanyak 43,95 m2. Selain itu, sebesar 3,199,482 gram CO2 jejak karbon berhasil dikurangi.

    baca juga: Yuk Tukar Sampah Plastik Jadi Uang Elektronik

    sampah

    Bantu Kurangi Sampah

    Darmawan menambahkan, pengelolaan sampah akan menjadi masalah besar jika aktivitas pengumpulan, pemilahan, dan pengelolaan sampah tidak berjalan efisien. Sampah yang tidak terkelola dengan baik berpotensi mencemari lingkungan, sekaligus mengganggu kesehatan masyarakat.

    Menurutnya, daur ulang sampah di operasional perusahaan telah membuktikan komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan aspek berkelanjutan. Senada, mesin RVM dinilai ikut berperan menciptakan lingkungan kerja yang bebas emisi di masa depan.

    “Bank Mandiri sadar bahwa pengelolaan sampah yang efisien dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan dapat mencerminkan nilai keberlanjutan untuk perusahaan dan masyarakat,” tambah Alexandra.

    Mengutip data Bank Mandiri, transaksi RVM sampai dengan Juni 2024 setara dengan penyelamatan lahan seluas 478,82 m2 dan pengurangan jejak karbon yang setara dengan 3 juta gram CO2.

    Langkah tersebut selaras dengan target Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait peta jalan pengurangan sampah oleh produsen sebanyak 30% di tahun 2029. Termasuk juga mendukung Bank Mandiri Net Zero Emissions Operations di 2030 dan visi Net Zero Emissions Indonesia di 2060 atau lebih cepat.

    “Kami berharap RVM ini dapat menjadi sinergi positif bersama Mandiri dan Mandirian untuk mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan dan rendah karbon emisi,” pungkas Alexandra.

  • SIG Tawarkan Bahan Bangunan Rendah Karbon untuk Konstruksi Ramah Lingkungan

    SIG Tawarkan Bahan Bangunan Rendah Karbon untuk Konstruksi Ramah Lingkungan

    SIG

    PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus berinovasi dengan menyediakan produk bahan bangunan rendah karbon dan solusi berkelanjutan. Produk ini dihasilkan dari inovasi dan proses produksi yang ramah lingkungan.

    Direktur Operasi SIG Reni Wulandari mengatakan, sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia, SIG senantiasa meningkatkan kapabilitasnya dengan terus berinovasi menciptakan solusi bahan bangunan ramah lingkungan. Hal ini dimaksudkan guna mendukung pembangunan rendah karbon dan mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2050. Peningkatan kapabilitas ini tertuang dalam Peta Jalan Keberlanjutan (Sustainability Roadmap) 2030 SIG. Demikian disampaikan pada sesi talk show pada gelaran Green Economy Expo 2024 yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta (4/7).

    Salah satu penerapan prinsip ekonomi sirkular yang dilakukan SIG adalah melalui penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF).

    SIG memulihkan keberadaan energi atau mineral pada limbah produksi, menjadi alternatif pengganti atas sumber daya alam yang dipakai dalam produksi. Tentunya dengan tetap memenuhi standar untuk menjaga kualitas produk dan kepatuhan lingkungan. SIG juga melakukan riset dan pengembangan green cement, yaitu produk semen dengan emisi lebih rendah tetapi memiliki kualitas setara di kelas peruntukannya.

    Selain itu, proses produksi di pabrik-pabrik SIG sudah ditunjang dengan plant digitalization, melalui pemanfaatan machine learning, big data dan artificial intelligence. Hal ini bertujuan untuk optimasi kegiatan produksi demi mencapai efisiensi penggunaan energi dan peningkatan produktivitas.

    Untuk mendorong percepatan capaian penurunan emisi karbon, SIG mengembangkan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya pada unit-unit operasionalnya, serta optimasi gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation).

    ”Pada 2023, penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif di seluruh pabrik SIG mengalami peningkatan mencapai 1,65 juta ton. SIG juga berhasil mengurangi emisi GRK cakupan 1 (dari operasional) sebesar 4,9 juta ton GRK dibandingkan baseline tahun 2010. Sedangkan pada cakupan 2 (emisi tidak langsung dari energi listrik) berhasil diturunkan sebanyak 0,15 juta ton GRK,” papar Reni.

    baca juga: SIG Raih Peringkat Emas pada Ajang SNI Award 2023

    Sertifikat Hijau untuk SIG 

    Atas komitmen dan segala upaya tersebut, imbuh Reni, SIG berhasil memperoleh sertifikat Green Label dari Green Product Council Indonesia, sertifikat Ekolabel Swadeklarasi dari KLHK, dan Sertifikat Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian.

    Pada tahun 2023, SIG juga memperoleh 2 PROPER Emas dan 7 PROPER Hijau dari KLHK, serta meraih peringkat ESG Rating terbaik pertama kategori construction materials di Asia Tenggara. Peringkat ini didapat dari capaian predikat Medium Risk dengan skor 22,9 dalam penilaian kinerja lingkungan, sosial dan tata kelola atau Environmental, Social, Governance (ESG) Rating yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat internasional, Sustainalytics.

    Dibandingkan semen konvensional, produk-produk SIG tercatat 21- 38% lebih rendah karbon. Produk SIG yang dimaksud adalah semen curah untuk berbagai kebutuhan pembangunan infrastruktur dan stabilisasi tanah, semen masonry untuk aplikasi non-struktural, serta produk turunan semen inovatif seperti beton berpori untuk membantu penyerapan air ke dalam tanah, beton cepat kering untuk perbaikan jalan dengan proses pengerjaan yang lebih singkat, serta beton dekoratif yang estestis.

    Kontribusi SIG di IKN

    SIG

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan bahwa saat ini, SIG terus melakukan upaya-upaya untuk mendorong penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan sebagai upaya partisipatif dalam percepatan pencapaian target Net Zero Emission 2050.

    Salah satu inisiatif yang dilakukan SIG adalah menjalin kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero), untuk penyediaan solusi bahan bangunan termasuk produk berbahan dasar semen, green cement, produk turunan semen dan bahan bangunan dalam proyek pembangunan IKN.

    baca juga: Vinilon Kembali Raih Sertifikat Gold dari Green Label Indonesia

    “Solusi bahan bangunan ramah lingkungan dari SIG sangat relevan dengan konsep pembangunan IKN yang dirancang untuk menjadi smart and green city. Dalam pembangunan IKN, produk SIG memenuhi persyaratan, baik dari produknya yang bersifat green dan tingginya nilai TKDN, serta memberi solusi atas tantangan pembangunan saat ini,” ungkap Vita.

    Misalnya produk beton berpori dan paving porous yang punya kemampuan meresapkan air dengan baik, dapat mendukung pembangunan IKN yang mengusung konsep kota spons. Lalu, pada pembangunan infrastruktur jalan yang dapat menggunakan beton cepat kering. SIG juga bisa memasok produk soil stabilisation untuk meningkatkan kekuatan dan daya dukung tanah lunak yang mana ini adalah salah satu tantangan pembangunan di IKN.

    “SIG sangat mendukung program-program yang mengedepankan keberlanjutan atau sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan keberlanjutan kehidupan di bumi yang lebih baik bagi generasi mendatang dan menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” tandas Vita.

  • Xurya, Huawei Indonesia & JJ-Lapp Indonesia Kolaborasi Bikin Program Solar Academy

    Xurya, Huawei Indonesia & JJ-Lapp Indonesia Kolaborasi Bikin Program Solar Academy

    xurya

    Xurya bersama dengan Huawei Indonesia dan JJ-Lapp Indonesia berkolaborasi untuk membuat Program Solar Academy. Program ini bertujuan untuk melatih dan mengembangkan profesional yang kompeten di sektor PLTS dan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai tujuan net zero emission di tahun 2060.

    Ketiga pihak setuju bahwa dalam mengejar target bauran energi pada tahun 2025 mendatang, keterlibatan dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor penting, agar adopsi energi terbarukan di Indonesia dapat berjalan sesuai rencana.

    Hal ini tertuang dalam Letter of Intent (LoI) untuk mendukung percepatan adopsi energi terbarukan di Indonesia, yang secara resmi telah ditandangtangani ketiganya di Tiongkok, (14/6). Prosesi penandatanganan ini dilakukan pada acara SNEC 2024, National Exhibition and Convention Center (NICC) yang dilaksanakan di Shanghai, lalu oleh Philip Effendy (Vice President Operations Xurya), Jin Song (Head of Department of Digital Power Business Unit Huawei Indonesia), dan Raja Hotmarasi (Head of Renewable Energy JJ-Lapp Indonesia).

    Dalam kolaborasi strategi ini, ketiga pihak berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kapasitas PLTS terpasang di berbagai wilayah di Indonesia, serta mengadakan pelatihan sumber daya manusia di sektor PLTS.

    Komitmen Xurya

    Philip Effendy, Vice President Operations Xurya, menyampaikan, “Kami berkomitmen untuk mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam mencapai net-zero emission (NZE) pada tahun 2060, khususnya dengan terus mendorong adopsi PLTS di Indonesia. Kolaborasi antara Xurya, Huawei Indonesia, dan JJ-Lapp Indonesia ini akan menggabungkan keahlian dan sumber daya masing-masing pihak dalam mengatasi tantangan apapun dalam percepatan pengembangan proyek PLTS yang berkelanjutan.”

    xurya

    Dilansir dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), total kapasitas PLTS (ground-mounted, terapung, dan atap) yang telah terpasang di tahun 2023 lalu mencapai 573,8 MW, khusus PLTS atap sebesar 140 megawatt (MW). Angka tersebut tentunya masih sangat jauh dari target yang telah ditentukan untuk tahun 2025 mendatang, sebesar 3,6 gigawatt (GW).

    “Indonesia sangat kaya dalam potensi energi surya, dibandingkan dengan sumber energi angin atau air. Dengan memanfaatkan sumber energi surya yang berlimpah ini, kita dapat mendukung transisi energi Indonesia guna menyumbangkan lebih banyak lagi energi hijau, serta mendorong transformasi industri, sehingga tercipta lebih banyak peluang kerja dan SDM yang kompeten, guna mewujudkan manfaat yang sangat besar bagi bangsa Indonesia,” ujar Jin Song, Head of Department of Digital Power Business Unit Huawei Indonesia.

    Menurut Jin Song, Huawei sangat terbuka untuk kerja sama dengan semua pihak terkait, terutama mitra strategis Huawei untuk bersama-sama memberikan kontribusi dalam perjalanan transformasi energi ini. Menurutnya, Huawei mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan teknologi listrik, untuk memaksimalkan efisiensi daya dan digitalisasi industri daya.

    baca juga: Xurya Dukung Program “Pacific Paint for Bright Life” untuk Masa Depan Berkelanjutan

    Raja Hotmarasi, Head of Department Renewable Energy JJ-Lapp Indonesia, menyatakan hal senada, “Bentuk kerja sama ini merupakan salah satu peran aktif kami dalam mendukung transisi energi terbarukan di Indonesia dan mengurangi emisi karbon, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi industri, masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan.”

    “Sebagai salah satu perusahaan Indonesia yang memiliki 100% tenaga kerja lokal, Xurya berharap program edukasi yang sedang digarap oleh kami bertiga dapat membantu membangun daya saing dan keterampilan SDM lokal di bidang PLTS, serta mengurangi ketergantungan industri strategis (energi) kepada tenaga ahli asing,” tutup Philip.

  • Belajar Pengembangan Aspal Plastik di Showcase Nasional Jalan Aspal Plastik Bali

    Belajar Pengembangan Aspal Plastik di Showcase Nasional Jalan Aspal Plastik Bali

    plastik

    Dalam rangka membantu memberi solusi untuk pemanfaatan sampah plastik, PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) bersama dengan ASEAN Center of Excellence on Smart City (ASECH) dan Jimbaran Hijau, membuat pusat belajar pengembangan limbah plastik menjadi aspal. Diberi label Showcase Nasional Jalan Aspal Plastik, pusat belajar ini dibangun di kawasan Jimbaran Hijau, Bali, dan secara resmi dibuka pada Selasa, (11/6).

    Showcase aspal plastik ini akan menjadi learning center, yakni tempat para pemangku kebijakan dari berbagai daerah dapat meninjau secara langsung penggunaan sampah plastik bernilai rendah, seperti kresek, untuk menjadi campuran aspal. Bali dipilih sebagai lokasi showcase ini karena lokasinya yang strategis (international hub), memiliki banyak lembaga swadaya masyarakat dan komunitas, serta tersohor sebagai destinasi rekreasi terbaik di dunia, sehingga dapat mendorong peningkatan adopsi inovasi aspal plastik ini di Indonesia.

    Untuk diketahui, Chandra Asri Group adalah perusahaan solusi kimia dan infrastruktur dengan rekam jejak lebih dari 31 tahun sebagai perusahaan petrokimia. Perusahaan yang berlokasi di pusat industri Cilegon dan Serang, Banten ini, memperluas portofolio investasinya di sektor energi dan menggabungkan aset serta infrastruktur operasionalnya untuk mendukung rencana perluasan kompleks petrokimia terintegrasi skala dunia kedua di Indonesia, CAP2.

    Sementara ASECH didirikan sebagai pendukung program kota cerdas Kementerian Dalam Negeri, dalam melahirkan solusi dan pemikiran baru perkotaan, lewat digitalisasi dan penggunaan teknologi. Konsep ASECH sendiri adalah sebuah pusat kepakaran yang mewadahi penyedia solusi beserta peneliti yang dikhususkan untuk meriset dan menguji konsep beserta teknologi baru yang dapat mendukung jalannya program kota cerdas di Indonesia, lewat metode pelatihan dan lokakarya.

    Adapun Jimbaran Hijau adalah pengembang dan kawasan yang terintegrasi dan berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Dengan berbagai inisiatif, Jimbaran Hijau berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan, serta tetap melestarikan warisan budaya bagi masyarakat Bali dan sekitarnya.

    Kurangi Sampah Plastik

    Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Rivai, menyampaikan, “Sebagai mitra pertumbuhan, Chandra Asri Group berkomitmen untuk mendorong penerapan aspal plastik secara berkelanjutan sebagai solusi bagi permasalahan sampah plastik di berbagai wilayah di Indonesia. Keberadaan Showcase Nasional Aspal Plastik di Jimbaran, Bali ini akan memberikan kemudahan bagi pemerintah kota dan kabupaten dari berbagai wilayah di Indonesia untuk mempelajari inovasi aspal plastik ini sehingga dapat diterapkan di lebih banyak area.”

    Menurut Edi, inisiatif ini tidak hanya dapat membantu mengurangi beban lingkungan tetapi juga memainkan peran penting dalam upaya membangun infrastruktur kota yang andal dan berkelanjutan, serta mendukung visi kota cerdas yang lebih hijau dan efisien.

    baca juga: Kelola Sampah dengan Bertanggung Jawab, BSD City Raih Award4Change “Circular Township Award”

    Hal senada juga dinyatakan Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yohanes Ronny, “Penerapan aspal plastik untuk infrastruktur diharapkan mampu menyerap material plastik low value dalam jumlah yang banyak. Dalam penerapannya membutuhkan beberapa pengujian di laboratorium, mulai dari kendala serta karakteristik dari plastik yang perlu ada batasan sendiri dalam proses pencampuran.”

    Sementara itu, Fazri Putrantomo, Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menambahkan, “Target pemerintah Indonesia dalam mengurangi jumlah sampah di lautan adalah hingga 70% pada tahun 2025. Dalam perjalanan pencapaian target tersebut mulai penanganan dan pengurangan sampah plastik tersebut, perlu dilakukan kolaborasi-kolaborasi seperti ini agar dapat target tersebut segera segera tercapai.”

    plastik

    Kelola Sampah Plastik

    Sebelumnya, Chandra Asri Group sudah berkolaborasi dengan berbagai mitra, dan telah sukses menggelar 120,8 km aspal plastik, dari hasil pengelolaan 1.086 ton sampah plastik bernilai rendah di Pulau Jawa. Inovasi ini telah berhasil memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan infrastruktur dengan menawarkan durabilitas jalan yang meningkat hingga 40% dan memungkinkan anggaran pemeliharaan yang lebih efisien.

    Lebih jauh, penggunaan aspal plastik juga mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), utamanya pada poin SDG No. 9 dengan mendorong industri dan infrastruktur yang berkelanjutan. Lalu SDG No. 11 dengan mendorong pembangunan kota berkelanjutan, dan SDGs No.12 dengan memastikan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

    CEO Jimbaran Hijau yang juga Ketua Green Building Council Indonesia (GBCI) Perwakilan Bali, Putu Agung Prianta mengatakan, “Kami menyambut dengan antusias kegiatan yang dapat menjadi contoh sukses suatu kolaborasi dari berbagai stakeholders demi lingkungan yang berkelanjutan, khususnya di Bali.”

    Prianta mengakui bahwa dalam mengimplementasikan dan menggabungkan teknologi dan tantangan pengelolaan limbah tidak mudah. Namun, “Melalui pendekatan integratif, kebijakan dan regulasi pemerintah yang mendukung sinergi antar pihak, dapat meningkatkan efektivitas proyek infrastruktur berkelanjutan, sehingga dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya, seperti yang kita lihat sekarang ini ada di kawasan Jimbaran Hijau.”

    baca juga: Acerpure Rilis Air Purifier Hemat Energi Berbahan Plastik Daur Ulang

    Dengan mengadopsi aspal plastik, pemerintah kota tidak hanya mendapatkan solusi praktis untuk masalah sampah plastik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas jalan dan efisiensi anggaran. Ini memungkinkan alokasi anggaran yang lebih baik untuk kebutuhan pembangunan lainnya. Selain itu, penggunaan aspal plastik membuka peluang kerja baru dalam industri pengolahan sampah dan infrastruktur, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

  • Cinema XXI Gandeng TUKR Untuk Kelola Minyak Jelantahnya

    Cinema XXI Gandeng TUKR Untuk Kelola Minyak Jelantahnya

    cinema
    (Ki-ka) Plt. Head of Cinema Operations Cinema XXI Ricky Samsoedin, Sustainability Analyst dan Dosen Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Aulia Qisthi, Head of Brand & Partnership TUKR Adhi Putra Tawakal

    Berkomitmen untuk berkontribusi terhadap isu keberlanjutan, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) bekerja sama dengan TUKR, melakukan program pengumpulan minyak bekas masak (jelantah). Program ini sudah berjalan sejak November 2023. Adapun TUKR adalah perusahaan Indonesia yang mengoperasikan pengumpulan UCO (used cooking oil/minyak jelantah).

    Plt. Head of Cinema Operations Cinema XXI Ricky Samsoedin mengatakan dalam kegiatan bisnis dan operasional perusahaan, Cinema XXI senantiasa untuk selalu menerapkan prinsip keberlanjutan. “Kami percaya, setiap individu maupun perusahaan dapat berpartisipasi terhadap upaya mendorong keberlanjutan. Oleh karena itu, meskipun kegiatan usaha kami tidak terkait langsung dengan aktivitas yang berdampak pada lingkungan hidup, perusahaan tetap berkomitmen untuk berperan serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan,” kata Ricky.

    Beberapa inisiatif yang dilakukan tersebut adalah sebagai implementasi program keberlanjutan yang dijalankan secara bertahap, untuk mendorong transisi energi. Diharapkan langkah positif ini mendorong penerapan prinsip ekonomi sirkular dalam jangka panjang.

    “Limbah minyak jelantah dari proses produksi dan bisnis kami, oleh TUKR dikumpulkan sebagai pasokan bahan baku produksi biofuel yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan fossil fuel. Secara bertahap, ke depannya seluruh lokasi bioskop kami akan berpartisipasi untuk pengumpulan minyak jelantah,” ujar Ricky.

    Langkah ini, lanjut Ricky, juga selaras dengan komitmen Cinema XXI dalam menjaga kualitas produk makanan dan minuman yang disajikan kepada konsumen. “Seperti penggunaan minyak goreng, kami menjaga agar warna minyak gorengnya tidak sampai gelap atau keruh. Di sisi lain, kami juga menjaga agar minyak jelantah ini tetap dapat dimanfaatkan dan tidak mencemari lingkungan,” tambahnya.

    baca juga: Kelola Sampah dengan Bertanggung Jawab, BSD City Raih Award4Change “Circular Township Award”

    Tidak hanya itu, perusahaan ini selalu menggunakan menggunakan kemasan yang aman dan ramah lingkungan untuk rangkaian produk Food and Beverage (F&B). “Cinema XXI juga telah mulai menggunakan bahan-bahan biodegradable yang mudah terurai di alam dan dapat didaur ulang. Selain itu, kami juga memperhatikan penggunaan bahan baku yang berkualitas tinggi dan baik untuk kesehatan, seperti menggunakan biji jagung Non-Genetically Modified Organism (Non-GMO), gula kelapa organik, dan trans-fat-free oil untuk produk popcorn,” papar Ricky.

    Head of Brand & Partnership TUKR Adhi Putra Tawakal mengatakan kolaborasi dengan Cinema XXI dalam inisiatif pengolahan minyak jelantah ini bertujuan memberikan dampak positif untuk lingkungan dan masyarakat. “Kami bersyukur dapat menjadi bagian dari inisiatif keberlanjutan yang dilakukan Cinema XXI, dan harapannya akan makin banyak perusahaan maupun individu yang memiliki motivasi dan gerakan yang sama untuk mendorong Indonesia bahkan dunia menjadi lebih baik dan sehat,” katanya.

    209 Cinema 

    Berdasarkan laporan TUKR pada periode November 2023 hingga 31 Maret 2024, sebanyak 209 lokasi dari jaringan bioskop ini telah berpartisipasi dalam program pengumpulan minyak jelantah. Kerjasama ini berhasil mengumpulkan 52.766 kg minyak jelantah. Hasil tersebut setara dengan kontribusi perusahaan mencegah sekitar 175.027 kg emisi karbon, menjaga kemurnian hingga 52.766 juta liter air, dan melindungi kesehatan lebih dari 52.766 anggota masyarakat.

    “Komitmen keberlanjutan Cinema XXI sejalan dengan misi TUKR dalam memanfaatkan minyak jelantah menjadi sumber daya energi yang lebih ramah lingkungan. Hal ini juga didukung dengan sertifikasi dari International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) yang dimiliki oleh TUKR yang menjadi garansi bahwa limbah minyak jelantah dari jaringan bioskop ini telah memenuhi persyaratan standar keberlanjutan tinggi yang ditetapkan oleh Uni Eropa. Sertifikasi ini juga membuka akses ke pasar biodiesel Eropa, sehingga minyak jelantah dari perusahaan tersebut mempunyai keunggulan kompetitif, serta memiliki peluang baru untuk diolah menjadi bahan bakar berkelanjutan,” kata Adhi.

    Sustainability Analyst dan Dosen Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Aulia Qisthi mengapreasi langkah yang dilakukan oleh Cinema XXI dalam menjalankan inisiatif program keberlanjutan untuk lingkungan hidup ini.  “Kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk ambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan, dan itu bisa dimulai dari hal-hal sederhana di sekitar kita,” katanya. Aulia menambahkan, pentingnya melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat umum, dalam mendukung dan mengadopsi inisiatif keberlanjutan untuk kebaikan kita bersama dan masa depan generasi selanjutnya.

    baca juga: Recurring Income Mendominasi Pendapatan, INPP Kian Fokus pada Pengembangan Proyek Multifungsi

    Sebagai informasi, Cinema XXI merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 35 tahun di industri pertunjukan film. Perusahaan ini berkomitmen untuk senantiasa memberikan pengalaman dan kenyamanan menonton dengan kualitas terbaik untuk masyarakat Indonesia. Sampai dengan 21 Mei 2024, jaringan bioskop ini telah menghadirkan 1.312 layar di 248 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Selama tiga tahun berturut-turut pada 2017, 2018, dan  2019, Cinema XXI telah dianugerahi “World Branding Award” di Kensington, London sebagai “Merek Terbaik dalam Kategori Bioskop Hiburan (skala Nasional). Di awal 2019, perusahaan jaringan bioskop ini dianugerahi “Millennials Top Brand Awards” oleh salah satu media generasi muda Indonesia, sebagai pilihan pertama millenials untuk kategori jaringan sinema terkemuka di Indonesia. Lalu pada tahun 2020, Cinema XXI dinobatkan sebagai “Industry Champion of The Year” oleh Asia Corporate Excellence and Sustainability (ACES) Awards, dan pada tahun 2023 meraih penghargaan “Indonesia Best Managed Company” dari perusahaan konsultan Deloitte.

  • Road Map Dekarbonisasi Industri Semen Diperlukan Demi Keberlanjutan

    Road Map Dekarbonisasi Industri Semen Diperlukan Demi Keberlanjutan

    semen

    Industri semen merupakan salah satu sektor yang terus menunjukkan kekuatan dan perannya secara signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini, terdapat 16 perusahaan semen terintegrasi, dengan total kapasitas produksi 120 juta ton per tahun, sehingga menempatkan Indonesia sebagai bagian dari produsen semen terbesar di Asia Tenggara.

    “Pada tahun 2023, kebutuhan semen nasional sebesar 66,8 juta ton. Selain memenuhi pasokan di pasar domestik, industri semen dalam negeri juga sudah melakukan ekspor sebanyak 1,4 juta ton dan clinker 9,7 juta ton. Sementara itu, utilisasi industrinya sekitar 58%, karena sudah terjadi over capacity,” kata Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kementerian Perindustrian, Putu Nadi Astuti. pada acara Press Briefing di Jakarta, (4/6).

    Putu menjelaskan, terkait adanya kapasitas produksi yang berlebih di industri ini, pada tahun 2020 lalu  Kemenperin telah mengusulkan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian agar diterbitkan regulasi untuk mengatur investasi baru di industri yang bersangkutan. “Usulan ini diharapkan bisa masuk ke dalam daftar negatif investasi. Jadi, diatur mengenai ketentuan teknis dan nonteknisnya dalam pembangunan pabrik baru,” tuturnya.

    Namun demikian, Kementerian Investasi/BKPM telah mengatur hal tersebut di dalam sistem Online Single Submission (OSS). “Di dalam sistem OSS ini, telah dilakukan penguncian terhadap permohonan pembangunan pabrik baru, kecuali untuk wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara,” imbuhnya.

    Putu mengemukakan, Kemenperin terus mendorong pengoptimalan penggunaan material  yang diproduksi di dalam negeri untuk mendukung proyek-proyek pemerintah dan swasta yang ada di Indonesia. “Konsumsi semen yang tinggi di Indonesia ini merupakan indikator penting dari pertumbuhan ekonomi nasional, di mana permintaan yang tinggi mengindikasikan tingginya pembangunan infrastruktur di suatu negara,” paparnya.

    baca juga: Pembangunan IKN Dorong Naiknya Penjualan Semen Indonesia Tahun 2023

    Dekarbonisasi Produksi Semen 

    Di sisi lain, Kemenperin memacu produsen semen Indonesia agar terus melakukan perbaikan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan dan menciptakan iklim usaha yang kondusif serta meningkatkan daya saing di pasar regional dan global. Salah satu program keberlanjutan yang diinisiasi adalah dengan menerapkan dekarbonisasi industri dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan, untuk mencapai Net Zero Emission di masa depan.

    “Kami bertekad menjalankan komitmen terhadap perubahan iklim dan keberlanjutan, dengan kami memilki kewenangan untuk menyusun regulasi terkait dekarbonisasi industri, dalam rangka mencapai Net Zero Emission (NZE) untuk sektor industri serta melakukan inventarisasi capaian penurunan emisi gas rumah kaca,” tutur Putu.

    semen

    Saat ini, Kemenperin sedang dalam proses penyusunan peta jalan (roadmap) dekarbonisasi industri semen Indonesia untuk mencapai NZE pada tahun 2050. “Terobosan inovatif ini diupayakan melalui strategi pemantauan aksi mitigasi emisi karbon di industri ini, dengan tujuan untuk memberikan strategi, rencana aksi dan target dekarbonisasi untuk tahun 2025-2050, yang bersifat kuantitatif dan terukur, sehingga industri semen nasional mampu mencapai target NZE pada tahun 2050,” tandasnya.

    baca juga: Mowilex Recycled, Daur Ulang Cat Sisa untuk Kurangi Jejak Karbon

    Beberapa fokus strategis yang akan dimasukkan dalam peta jalan tersebut adalah penurunan rasio klinker terhadap hasil produksi, peralihan ke bahan bakar alternatif, efisiensi energi, pengembangan teknologi inovatif, dan tentu saja pengembangan kebijakan pemerintah yang dapat mendukung program-program tersebut.

    “Sebagai tindak lanjut dari implementasi dan untuk memperkuat legalitas roadmap dekarbonisasi industri semen nasional, kami berencana untuk meningkatkan roadmap tersebut menjadi Peraturan Menteri Perindustrian yang dapat menjadi landasan bagi produsen material ini di Indonesia untuk mengembangkan roadmap dekarbonisasi masing-masing,” tandasnya.

  • Green Employee Involvement PLN Gelar Aksi Bersih Lingkungan di 54 Lokasi

    Green Employee Involvement PLN Gelar Aksi Bersih Lingkungan di 54 Lokasi

    green

    Sebagai bagian dari program “Green Employee Involvement”, PLN Group gelar aksi bersih lingkungan dan olah sampah menjadi barang bernilai guna. Aksi ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni, Kegiatan dibuka di Waduk Saguling, Bandung Barat, dan akan digelar di 54 lokasi se-Indonesia pada tanggal 3-5 Juni 2024.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan kini tugas PLN bukan hanya memberikan pasokan listrik yang andal dan berkualitas ke masyarakat, tetapi juga memastikan ikut serta memastikan kelestarian lingkungan.

    “Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PLN ingin memberikan langkah nyata terjun ke masyarakat dan berkolaborasi dalam transisi energi melalui penanganan sampah. Program ini juga wujud Implementasi prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG),” ucap Darmawan.

    Aksi nyata yang dilakukan PLN ini dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah yang dapat menurunkan kualitas kehidupan masyarakat, dan tentunya selaras dengan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 12, yakni konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

    Direktur Pencegahan Pencemaran Air Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Tulus Laksono mengapresiasi langkah PLN ini. “Kami menyampaikan terima kasih kepada PLN. Ini dilakukan di 54 titik yang merupakan aksi nyata bagi lingkungan maupun masyarakat. Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup ini, penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan berkeadilan adalah tema yang ditetapkan oleh Menteri LHK. Karena memang ke depan krisis iklim ini akan sangat berpengaruh sekali terhadap cuaca,” ujar Tulus.

    Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Ibrahim Aji, aksi bersih lingkungan PLN di Waduk Saguling ini tidak hanya berdampak pada pelestarian lingkungan tetapi juga sangat membantu pemerintah daerah dalam upaya mengurangi sampah di wilayahnya.

    baca juga: PLN dan Masdar Akan Naikkan Kapasitas PLTS Terapung Cirata 3 Kali Lipat

    green

    “Green Employee Involvement ini adalah wadah yang kami inisiasi untuk meningkatkan jiwa kepedulian pegawai PLN, agar terlibat secara aktif sebagai relawan dalam program peduli lingkungan. Dengan kepedulian ini juga diharapkan pegawai dapat menjadi influencer bagi stakeholders dan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan,” tutur Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto.

    PLN menargetkan sebanyak 16.500 peserta, terdiri atas pegawai, komunitas dan stakeholders, yang akan terlibat pada aksi ini. Khusus di Waduk Saguling, kata Gregorius, program ini dilakukan berkolaborasi dengan Komunitas Bening Saguling binaan PLN Indonesia Power. “Kami menargetkan mengumpulkan 300 ton sampah, lalu kami pilah dan dari situ sampah tersebut bakal diolah menjadi barang berdaya guna dengan kerja sama dengan kolaborator,” ujarnya.

    Sampah-sampah yang dikumpulkan tersebut akan langsung dipilah, antara yang high value dan low value, juga organik dan anorganik. Selanjutnya dikirimkan ke pihak kolaborator pengolah sampah, untuk dipilah lagi dan didaur ulang menjadi barang berdaya guna. Dari sampah plastik bisa menjadi furnitur, barang kerajinan, dan batako, sedangkan, sampah organik dan eceng gondok juga bisa diolah menjadi barang kerajinan, pakan ternak dan pupuk cair.

    Gregorius menambahkan, kegiatan Employee Volunteering Program ini adalah agenda rutin PLN Grup. Ke depan, inovasi clean-up dilakukan tidak hanya dalam pengelolaan sampah, tetapi juga pemanfaatan kembali sampah daur ulang, sehingga bisa mengurangi volume sampah.

    Green Business Ratings Terbaik

    Sebelumnya, pada Green Economic Forum 2024, PLN mendapat penghargaan Green Business Ratings atau Pemeringkatan Bisnis Hijau terbaik di Indonesia pada sektor energi. Predikat ini diberikan atas upaya PLN menjalankan praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di atas rata-rata industri lainnya.

    Green Business Ratings ini menilai perusahaan berdasarkan aspek keberlanjutan, seperti efisiensi energi, pengelolaan limbah, perlindungan alam, tanggung jawab sosial perusahaan, pembiayaan, dan lain-lain. Fokus penilaian pada tahun ini adalah peran dan kebijakan perusahaan dalam meningkatkan transisi energi, baik melalui pembiayaan atau perbaikan model bisnis.

    green

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen penuh melakukan transisi energi dan mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

    “Kami melakukan perjuangan transisi energi bukan karena ada perjanjian internasional, kami melakukannya karena betul-betul peduli untuk menjaga bumi dan menghadirkan masa depan yang lebih baik,” kata Darmawan.

    baca juga: Sinar Mas Land dan IABHI Gaungkan Penerapan Bangunan Hijau

    Bersama Pemerintah, PLN telah memiliki Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang paling hijau sepanjang sejarah, dengan mayoritas penambahan kapasitas pembangkit hingga tahun 2030 akan berasal dari EBT, yaitu sebesar 51,6% (21 GW).

    Beberapa langkah nyata lain yang telah dilakukan PLN adalah mengganti 800 Megawatt (MW) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dengan pembangkit gas, menghapus 13 GW PLTU dan menggantikan 1,8 GW PLTU dengan pembangkit EBT sebagai baseload. Bahkan, 1,3 GW PLTU yang sudah dalam pipeline dan Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) juga telah dibatalkan.

    Ke depan, Pemerintah bersama PLN telah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) guna memfasilitasi penambahan kapasitas pembangkit yang 75% akan berbasis EBT dan 25% berbasis gas hingga tahun 2040.