Alam Sutera Group Tanam 10 Ribu Bibit Mangrove di Pesisir Tangerang
Dalam rangka memperingati “Hari Mangrove Sedunia” yang jatuh pada akhir bulan Juli 2024 lalu, Suvarna Sutera, anak perusahaan Alam Sutera Group, kembali melakukan kegiatan restorasi dan penyeimbangan ekosistem mangrove. Melalui CSR Alam Sutera Peduli, program ini diberi tajuk, “Ayo! Tanam Pohon Untuk Masa Depan” dan dilaksanakan di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, (8/8). Kegiatan CSR gelombang kedua ini berisi kegiatan penanaman 5.000 bibit mangrove jenis Bakau Totol (Rhizophora Stylosa). Pada Juni 2024 lalu telah dilakukan kegiatan gelombang pertama, juga penanaman 5.000 bibit tanaman yang sama dan pelepasan bibit kepiting Tapal Kuda, yang mempunyai peran sangat penting bagi keseimbangan ekosistem mangrove. Turut hadir jajaran direksi, manajemen dan perwakilan staf Alam Sutera Group, serta F.X. Widyasmara selaku Kepala Sekolah SMP dan SMA Santa Laurensia Suvarna Sutera beserta guru pembimbing, Muhammad Ilyas (Kepala Bidang pertamanan DLHK Kabupaten Tangerang) dan Hari Mahardika (Kepala Bidang PSLB3 Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang). Bertujuan untuk mengedukasi dan peningkatan kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini juga melibatkan siswa/i sekolah tersebut untuk berpartisipasi langsung. baca juga: Jakarta Premium Outlets Alam Sutera Sudah Tutup Atap, Target Rampung 2025 “CSR Gerakan ‘Ayo! Tanam Pohon Untuk Masa Depan’ yang kami lakukan merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang dalam restorasi hutan Mangrove. Di samping itu, program CSR Alam Sutera Peduli, sebagai bagian dari pilar Community Engagement, mengedepankan adanya kontribusi aktif dan peningkatan wawasan, sehingga berdampak signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar, yang salah satunya adalah kegiatan tanam pohon ini,” Ch. Rossie Andriani, Corporate Communication Divison Head PT Alam Sutera Realty Tbk. Menurut Rossie, Alam Sutera memiliki beberapa kegiatan CSR Alam Sutera Peduli lain, seperti CSR Literasi Budaya untuk peningkatan pengetahuan budaya, CSR Pelatihan Pekerja Konstruksi untuk meningkatkan skill dan pengetahuan pekerja dalam membuat hunian berkualitas, CSR Donor Darah bekerjasama dengan PMI Pandeglang serta CSR Alam Sutera Bercerita, berupa pembagian buku-buku cerita lengkap dengan aktivitas storytelling. Perbaiki Ekosistem Mangrove “Kami sangat menyambut baik kegiatan CSR Alam Sutera Peduli penanaman bibit mangrove untuk meningkatkan kualitas kawasan pesisir Kabupaten Tangerang ini. Sejak Ketapang Urban Aquaculture berdiri pada tahun 2016, telah tertanam dan dirawat dengan baik 700 ribu pohon mangrove, yang terdiri atas 16 jenis dari total 90 jenis mangrove yang ada di Indonesia,” ucap Hari Mahardika. baca juga: Dukung Pelestarian Lingkungan, Untar Tanam 650 Bibit Mangrove di Teluk Naga Dalam lima tahun terakhir, imbuh Hari, pemulihan ekosistem mangrove Kabupaten Tangerang telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu seluas 120 hektar. Sebelumnya ekosistem pesisir sempat mengalami kerusakan abrasi sampai 590 hektar. Dengan adanya kawasan ini juga terdapat peningkatan sebesar 30% kualitas Oksigen, khususnya di kawasan Ketapang, Mauk. “Restorasi ekosistem ini akan dimaksimalkan dengan rencana pembuatan penangkaran Kepiting Tapal Kuda,” tutur Hari. Ketapang Urban Aquaculture sendiri adalah kawasan hutan mangrove yang berada di sekitar proyek pembangunan Suvarna Sutera. Hutan ini merupakan area percontohan yang berfungsi sebagai pencegahan alami dalam upaya melindungi pesisir dari bahaya erosi. Ekosistem di kawasan ini juga terdapat Kepiting Tapal Kuda atau Kepiting Mimi, yakni spesies kepiting berdarah biru yang darahnya berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Manfaat lain dari keberadaan hutan mangrove ini adalah membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan air bersih dan meningkatkan kesegaran udara. “Suvarna Sutera turut berbangga dan memfasilitasi penuh kegiatan penanaman dengan total 10.000 bibit mangrove. Manfaat dari kegiatan ini dapat dirasakan dalam jangka panjang bagi lingkungan khususnya area pesisir Kabupaten Tangerang. Semoga ke depan kami dapat terus melestarikan lingkungan dengan aksi penanaman pohon secara terus menerus, khususnya di kawasan Kabupaten Tangerang dan sekitarnya,” pungkas Silvanus Hoantonio, Managing Director Suvarna Sutera.
KemenLHK Gelar Aksi Tanam Mangrove Serentak di 25 Lokasi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melaksanakan aksi Penanaman Mangrove Serentak di 25 lokasi di 23 Provinsi di Indonesia, pada 25 April 2024. Aksi ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dari Kawasan Ekowisata Mangrove Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Penanaman serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon/tanaman. Juga untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon. “Kita pahami dan tahu persis bahwa keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu juga sebagai langkah positif restorasi dan melindungi lingkungan. Kita tidak hanya memberikan manfaat bagi Bumi, tetapi juga menciptakan warisan untuk generasi mendatang,” ujar Siti. 25 Ribu Batang Mangrove Siti pun menekankan jika pelibatan masyarakat untuk bekerjasama memulihkan lingkungan termasuk dengan upaya penanaman pohon pada banyak hal, juga harus dapat menjadi sumber penghasilan masyarakat. Mengatasi perubahan iklim dengan tanam pohon dan upaya pelestarian harus juga sejalan dengan upaya membangun kesejahteraan masyarakat. “Kerja saja tidak cukup, tapi harus bekerja dan berpenghasilan,” imbuh Siti. Prosesi penanaman serentak kali ini merupakan kali kelima setelah dilakukan tanam serentak se-Indonesia dalam keseluruhan rangkaian penanaman serentak selama musim penghujan. Adapaun pada aksi kali ini berupa penanaman 25.000 batang mangrove. baca juga: Ini Alasan PIK 2 dan BSD City Masuk Jadi PSN Penanaman mangrove serentak ini juga menjadi bagian dari komitmen Indonesia kepada dunia terkait penurunan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Penanaman mangrove ini pun menjadi bagian dari penanaman pohon serentak tahun 2023-2024 yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo, pada akhir tahun lalu. “Untuk itu, pada kesempatan hari ini saya mengajak kita semua, aparat, business leaders, para aktivis, para pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda, untuk kita dapat bersama bahu-membahu memberikan kontribusi nyata, guna mendukung upaya pengendalian perubahan iklim secara masif dan terukur, antara lain dengan menanam pohon, termasuk mangrove,” tutur Menteri Siti. Menanam mangrove dapat memberikan manfaat antara lain mengurangi abrasi pesisir akibat gelombang laut, menangkap bahan pencemar sehingga menjaga kualitas air, habitat bagi beragam flora dan fauna pesisir dan laut, menjadi sumber bahan pangan khususnya perikanan, menciptakan daya tarik wisata dengan tampilan estetik dan meningkatkan cadangan karbon. Ekosistem Mangrove Dengan areal hutan tropis terbesar ketiga di dunia, Indonesia mempunyai arti sangat krusial dalam upaya pengendalian iklim global. Khusus untuk ekosistem mangrove, Indonesia memiliki 23% mangrove dunia, seluas 3,36 juta hektar. Terkait dengan hal itu, Pemerintah Indonesia tengah membangun tata kelola ekosistem mangrove. Secara umum kita telah memiliki Roadmap Rehabilitasi Mangrove Nasional Tahun 2021-2030, dan sedang dalam proses penyelesaian adalah Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Rancangan PP tersebut diharapkan dapat segera terbit guna memberikan kepastian hukum pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove, baik bagi pemerintah maupun masyarakat. baca juga: Kementerian LHK Berikan Anugerah Konservasi Alam kepada 18 Penerima Kegiatan penanaman kali ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Harian Rakyat Merdeka, kelompok pemuda penggerak Society of Renewable Energy (SRE), Pemerintah Daerah, Green Leader Indonesia, Green Youth Movement, serta berbagai mitra dan seluruh lapisan masyarakat. Ke-25 lokasi penanaman serentak seluruh Indonesia tersebut adalah di Ekowisata Mangrove Penjaringan–Jakarta, Karawang dan Pangandaran–Jawa Barat, Tangerang-Banten, Brebes–Jawa Tengah, serta Pasuruan dan Probolinggo–Jawa Timur. Lalu Aceh Besar – Aceh, Dumai–Riau, Tanjung Jabung Timur–Jambi, Padang–Sumatera Barat, Bengkulu, dan Bandar Lampung–Lampung, serta Banyuasin–Sumatera Selatan. Kemudian Jayapura–Papua, Ambon–Maluku, Lombok Barat–NTB, Kupang–NTT, Muna–Sulawesi Tenggara, Denpasar – Bali, Tidore Kepulauan–Maluku Utara, Parigi Moutong–Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Serta di Mamuju–Sulawesi Barat, dan Kalimantan Timur. Turut hadir mendampingi Menteri LHK, Kepala BRGM, Dirjen PDASRH, para Pejabat Tinggi Pratama KLHK, Perwakilan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, pemimpin dan anggota Darma Wanita KLHK, serta siswa-siswi dari SMK, SMP dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Jakarta.
Ini Alasan PIK 2 dan BSD City Masuk Jadi PSN
Pemerintah baru saja menetapkan PIK2 dan BSD City masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Penetapan tersebut didasarkan dari hasil Rapat Internal yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri para Menteri terkait di Istana Negara pada Senin, 18/03 lalu. Rapat tersebut, selain membahas perkembangan pelaksanaan PSN yang sudah ada, persetujuan atas 14 (empat belas) usulan PSN baru. Mengutip rilis dari Kemenko Perekonomian, Jakarta (24/3), dinyatakan masuknya PIK 2 Banten sebagai PSN adalah karena adanya pengembangan Green Area dan Eco-City. Pengembangan kawasan berbasis hijau dengan luas lebih kurang 1.756 Ha di area yang dikembangkan oleh AGung Sedayu Group ini dinamakan “Tropical Coastland”. Kawasan ini ditujukan sebagai destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau, guna meningkatkan attractiveness bagi wisatawan. Destinasi pariwisata ini juga didesain untuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove yang merupakan mekanisme pengamanan pesisir secara alami. Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp65 triliun ini diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja, sebagai efek pengganda. Kawasan PIK 2 nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg yang telah digarap pada tahun 2023 lalu. Proyek Pengembangan Green Area dan Eco-City ini didukung secara langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pertimbangan lokasi yang diusulkan sangat strategis. Hal ini karena berdekatan dengan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Kepulauan Seribu dan Kota Tua – Sunda Kelapa, dapat membuka peluang usaha dan investasi, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di Provinsi Banten dan sekitarnya. Lebih jauh, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kawasan PIK 2 Tropical Coastland dibiayai dengan dana bersumber non APBN, serta komitmen dari Badan Usaha Pengusul untuk melakukan pembangunan secara bertahap. Di mana rencana pembukaan tahap I berupa danau dan tempat ibadah sebagai destinasi Wisata Taman Bhineka, paling lambat pada kuartal 3 (Q3) tahun 2024. Fasilitas Riset Kesehatan di BSD City Adapun di BSD City, yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land, PSN baru ini dinamai Pengembangan Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai. Diperkirakan akan menyerap investasi sebesar Rp18,54 triliun, proyek ini didukung oleh Menteri Kesehatan yang telah menerbitkan Surat Rekomendasi untuk Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di sini. Pada Pengembangan Kawasan Terpadu di Bumi Serpong Damai tidak dilakukan pada keseluruhan area BSD City, tetapi hanya untuk kawasan dengan luasan sekitar 59,6 Ha. Pengembangan wilayah tersebut akan difokuskan pada Pendidikan – Biomedical – Digital. Proyek ini sejalan dengan rencana pengembangan Biomedical Campus Terintegrasi di area tersebut untuk mendukung program pengembangan kualitas pendidikan dan kualitas penanganan kesehatan (medis) secara nasional. Kawasan ini nantinya juga akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengembangkan Pendidikan, Riset Kesehatan, Ekonomi Digital, Pengembangan Teknologi, Layanan Kesehatan dan Biomedical. Untuk pengembangan Biomedical Area di BSD City ditargetkan sampai dengan 30 tahun ke depan. Untuk milestone pertama di 2024 yakni dengan adanya Grand Opening BioMedical Campus di tahun ini. baca juga: Sinar Mas Land Dirikan Biomedical Campus di BSD City Dengan Konsep Smart Lebih lanjut, wilayah yang dipersiapkan sebagai KEK 1 (east district) saat ini telah dilewati oleh Jalan Tol Serpong – Balaraja dan wilayah KEK 2 (west district) nantinya juga akan dilewati oleh Jalan Tol Serpong – Balaraja section 1B. Proyek ini diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10.065 orang secara langsung maupun tidak langsung. Dari pengembangan layanan Kesehatan dan Biomedical tersebut, pemerintah memperkirakan adanya Penghematan Devisa sebesar Rp10,1 triliun dan Perolehan Devisa sebesar Rp5,6 triliun. Bukan dari APBN Pemerintah menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan akselerasi penyediaan infrastruktur untuk peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, mengatasi ketimpangan pembangunan antar wilayah, serta mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Prioritisasi program/proyek infrastruktur melalui PSN adalah salah satu kebijakan utama yang menjadi dasar dalam pembangunan ekonomi berbasis pengembangan wilayah, khususnya transformasi infrastruktur tersebut. “Cakupan PSN sendiri tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, namun juga memastikan peningkatan pemerataan ekonomi, penyediaan pangan, pengembangan perbatasan, teknologi, pariwisata hingga pendidikan,” ungkap Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, seperti disampaikan pada rilis. Keseluruhan PSN baru yang disetujui, semua pembiayaannya berasal dari investor swasta dan tidak membutuhkan dukungan APBN. Juga ditujukan untuk mendukung kebijakan percepatan hilirisasi, mendukung konektivitas, mendukung pengembangan dan pemerataan ekonomi nasional dan daerah, menciptakan lapangan kerja, serta mendapatkan dukungan kementerian sektor. Pengajuan Berjenjang Lebih jauh Haryo menerangkan, setiap pengajuan usulan PSN harus didukung dengan Surat Komitmen Menteri/Kepala Lembaga, Rencana Pendanaan, Hasil Kajian, dan Rencana Aksi. Di mana semua itu akan dilakukan evaluasi dengan sejumlah kriteria dasar, kriteria strategis, maupun kriteria operasional. Hasil evaluasi ini yang kemudian akan menjadi bahan rapat Tim Pengarah Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), sebelum diajukan lebih lanjut kepada Presiden. “Ini menjadikan seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, serta BUMN/BUMD memungkinkan untuk mengajukan pengusulan PSN baru dan memperlihatkan bahwa pemberian status PSN telah mendapatkan kajian lengkap semua aspek dari seluruh stakeholder,” tandas Haryo. Pengembangan 14 PSN baru tersebut dilakukan di sejumlah daerah yakni di Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Mencakup pengembangan di berbagai sektor, 14 PSN baru tersebut terdiri dari 8 Kawasan Industri, 2 Kawasan Pariwisata, 2 Jalan Tol, 1 Kawasan Pendidikan, Riset dan Teknologi, Kesehatan, serta 1 Proyek Migas Lepas Pantai. Berikut daftarnya: Pengembangan Kawasan Terpadu di Bumi Serpong Damai (BSD) Kawasan Industri Patimban Industrial Estate Subang Proyek North Hub Development Project Lepas Pantai Kalimantan Timur Pengembangan Kawasan Industri Neo Energy Parimo Industrial Estate Sulawesi Tengah Pengembangan Kawasan Industri Wiraraja Pulau Galang Pengembangan Kawasan Industri Giga Industrial Park, Sulawesi Tenggara Pengembangan Kawasan Industri Kolaka Resource, Sulawesi Tenggara Pengembangan Kawasan Industri Stargate Astra, Sulawesi Tenggara Pengembangan Kawasan Pesisir Surabaya Water Front Pengembangan Kawasan Neo Energy Morowali, Sulawesi Tengah Pengembangan Pantai Indah Kapuk Tropical Concept Pengembangan Kawasan Industri Toapaya Bintan, Riau Pengembangan Jalan Tol di Section Harbour Road II Jakarta Utara Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung