scatter hitam
login aplikasi
KEK - My Home Magz

The Grand Outlet Bali Memulai Pembangunannya di KEK Kura Kura Bali

grand outlet

The Grand Outlet Bali (GOB) secara resmi memulai pembangunannya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali. Area ritel ini dibangun di atas lahan seluas 4,7 ha, dikemas dengan infrastruktur modern dan dengan konsep berkelanjutan. Direncanakan akan beroperasi pada awal tahun 2026, diperkirakan dapat membuka 1.200 lapangan kerja. GOB dibangun oleh merupakan perusahaan joint venture antara Mitsubishi Estate Group dan Grand Outlet Bali Investama (GOBI), anak perusahaan dari PT Bali Turtle Island Development (BTID). Keduanya berkongsi untuk menjadi perusahaan pengembang ritel yang berdedikasi untuk menciptakan destinasi belanja yang luar biasa di Bali. Adapun Kura Kura Bali merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada bulan April 2023, melalui Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2023. Dikelola oleh BTID, pengembangan kawasan wisata ini berada di lahan selapang 498 ha. Dibentuknya KEK Kura Kura Bali bertujuan untuk meningkatkan industri pariwisata Bali dengan memberikan pengalaman unik yang didasarkan pada keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Pengerjaan konstruksi GOB dilakukan bersama oleh PT Sumber Nusantara Construction, PT Pratama Widya TbK, dan PT China State Construction Overseas Development Shanghai (Indonesia). Berupa bangunan setinggi 3 lantai plus 1 basement floor yang mengedepankan praktik ramah lingkungan dan desain bernuansa arsitektur Bali. Desain pusat perbelanjaan ini terinspirasi dari konsep “Desa Bhineka”; bak desa dengan komunitas beragam. GOB dirancang untuk menjadi pusat perbelanjaan outlet berskala internasional. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai barang mewah dari jenama internasional, untuk fashion, perlengkapan olahraga, perlengkapan anak, aksesori, dan kecantikan yang bisa didapat dengan harga terjangkau. Dirancang bernuansa pedesaan khas Bali, GOB menawarkan panorama yang memukau dengan nuansa tradisional, serta didukung oleh aktivitas menarik lainnya. Selain itu, pengunjung dapat menikmati berbagai pusat kuliner dan bar dengan pemandangan laut lepas. Area rooftop-nya akan menjadi salah satu daya tarik utama GOB, di mana pengunjung bisa menikmati Matahari terbenam yang menakjubkan. Keberhasilan proyek ini tidak terlepas dari kolaborasi multipihak yang sejalan dengan prinsip Tri Hita Karana yang menekankan keselarasan antara manusia, alam dan spiritualitas. Melalui pembangunan berkelanjutan, kerja sama strategis ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali dan memperkuat posisinya sebagai destinasi utama pariwisata global. baca juga: 2 KEK Sandang Predikat Terbaik dari Kemenko Bidang Perekonomian Grand Outlet Naikan Bisnis Lokal Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan bisnis lokal dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Bali yang diproyeksikan mencapai 7,7% pada tahun 2045. Melalui pemberdayaan pekerja lokal, termasuk di KEK Kura Kura Bali, proyek ini akan membuka lapangan kerja dan mendukung pengembangan masyarakat di Serangan dan sekitarnya. Di sisi lain, GOB berkomitmen untuk menerapkan praktik berkelanjutan dan solusi inovatif sesuai dengan standar lingkungan global. Menyoroti adanya peluang positif dari pembangunan ini, Tuti Hadiputranto, Direktur Utama PT Bali Turtle Island Development (BTID), menyatakan, “Kami sangat senang telah mencapai langkah penting dalam proyek The Grand Outlet Bali (GOB). Pembangunan ini menunjukkan komitmen kami untuk menyediakan fasilitas berbelanja kelas atas yang tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat ekonomi Bali.” Junichiro Kinoshita dari Mitsubishi Estate Indonesia, Direktur The Grand Outlet Bali, menekankan pentingnya proyek ini secara luas. “Pembangunan ini adalah bukti dari komitmen kami untuk menciptakan destinasi belanja yang luar biasa, dan terintegrasi secara harmonis dengan budaya dan lingkungan lokal,” ungkapnya. “Kami sangat antusias dengan peluang dari pembangunan ini, terutama dalam memberikan lapangan kerja dan mendukung kehidupan ekonomi komunitas lokal. Tujuan kami adalah menetapkan standar baru dalam pembangunan ritel sebagai wujud dedikasi kami terhadap kualitas dan keberlanjutan,” tambahnya. Sebelumnya, Mitsubishi Estate Indonesia telah sukses membuka Karawang Outlet Mall (KOM) di Jawa Barat, di mana pengunjung dapat memiliki pengalaman berbelanja barang mewah yang berkesan. Menyusul kesuksesan tersebut, Bali diharapkan turut menjadi destinasi pusat perbelanjaan outlet berkelas melalui GOB. KEK Kura Kura Bali siap menjadi pilihan destinasi bisnis dan wisata internasional, dengan menawarkan fasilitas terkini yang memadukan budaya tradisional dan modern. GOB merupakan salah satu perwujudan dari visi tersebut dan diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi investor dan pengunjung internasional.  

2 KEK Raih Predikat Terbaik dari Kemenko Bidang Perekonomian

KEK

Dua KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) mendapat apresiasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atas capaian terbaik, yaitu KEK Gresik sebagai KEK Industri Terbaik dan KEK Mandalika sebagai KEK Jasa Terbaik. Penghargaan tersebut diberikan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional KEK Airlangga Hartarto, kepada Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (Badan Usaha Pengelola KEK Gresik) dan Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Badan Usaha Pengelola KEK Mandalika). Acara penganugerahan ini bersamaan dengan Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 dan White Paper OPM Beyond 2024, serta Penyampaian Hasil Capaian Proyek Strategi Nasional (PSN) dan Kawasan Ekonomi Khusus, di Jakarta, (18/7) Acara yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, dan para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI, Kapolri, serta perwakilan Gubernur dan Bupati se-Indonesia ini, menyoroti capaian-capaian strategis dalam pembangunan nasional. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi dari Presiden Jokowi mengenai pentingnya Kebijakan Satu Peta dan peran vital Kawasan Ekonomi Khusus dalam percepatan pembangunan dan peningkatan investasi. Dalam sambutannya, Prabowo Subianto menyatakan, “Bahwa kebijakan seperti Kawasan Ekonomi Khusus  dapat mempercepat pembangunan dan sangat vital bagi pertumbuhan ekonomi bangsa kita. KEK telah berkontribusi signifikan dalam menciptakan iklim usaha yang efisien dan menarik bagi para investor.” Kontribusi KEK Sementara itu, Airlangga Hartarto menyatakan, “KEK Mandalika menunjukkan kontribusi signifikan dalam peningkatan ekonomi wilayah melalui dukungan terhadap UMKM, pertumbuhan infrastruktur, dan serapan tenaga kerja.” Untuk diketahui Mandalika sudah ditetapkan sebagai KEK Pariwisata melalui PP no 52 tahuh 2014. Berada sisi Selatan Pulau Lombok, kawasan ini memiliki area seluas 1.175 ha. Memiliki garis pantai berpasir putih sepanjang 16 km, kawasan ini dikembangkan dengan konsep ekowisata yang memanfaatkan tenaga Surya sebagai sumber energinya, menggunakan air laut yang didesalinasi untuk air bersihnya, dan seluas 51% areanya sebagai area terbuka hijau. baca juga: Berkonsep Khas Tradisi Indonesia, Hotel Tentrem Jakarta Resmi Beroperasi Adapun PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMD), pengelola KEK Gresik–juga dikenal dengan nama Java Integrated Industrial & Port Estate Gresik (JIIPE Gresik)—adalah anak usaha PT AKR Corporindo Tbk. JIIPE Gresik telah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus kategori industri melalui PP No.71 Tahun 2021 dan telah menerima Surat Keputusan beroperasi penuh pada tanggal 8 November 2022. “Penghargaan ini merupakan pengakuan dan bentuk dukungan Pemerintah kepada JIIPE Gresik. Kami berharap JIIPE Gresik akan semakin menarik investor dari luar maupun dalam negeri,” kata Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo, dalam siaran persnya, (19/7). Haryanto juga menyatakan, KEK Gresik/JIIPE juga telah menyediakan fasilitas utilitas berkelas dunia yang dibutuhkan industri, serta pelabuhan khusus dan telah menjadi tujuan berinvestasi bagi banyak Perusahaan asing maupun domestik. Ditambahkan, dengan berkembangnya ekosistem hilirisasi yang didorong oleh beroperasinya Smelter Tembaga Terbesar dunia di JIIPE serta ekosistem industri lainnya, akan mendorong pertumbuhan industri bernilai tambah di Indonesia. Selain itu, dengan adanya ketersediaan utilitas industri kelas dunia yang dioperasikan oleh PT BKMS, serta jasa pelabuhan laut dalam yang dioperasikan oleh PT BMS, tenants di JIIPE akan mendapatkan kemudahan serta akses yang strategis. “Pertumbuhan-pertumbuhan ini sekaligus akan mendorong perekonomian regional Jawa Timur dan membantu program Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan daya saing industri dalam negeri,” tandas Haryanto. Pencapaian KEK Pada acara itu juga disampaikan bahwa pemerintah mendorong percepatan Kebijakan Satu Peta disertai dengan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus sebagai salah satu upaya konkret dalam mencapai target RPJPN 2025-2045. Adanya Kebijakan Satu Peta membuat perencanaan pembangunan, termasuk pembangunan PSN dan pengembangan KEK serta berbagai kebijakan nasional lainnya, dapat mengacu pada data spasial yang akurat. Tak hanya Pemerintah, kini masyarakat juga dapat merasakan manfaat implementasi Kebijakan Satu Peta melalui akses informasi yang disediakan dalam Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0. “One Map Policy ini diharapkan akan menciptakan suatu efisiensi dan tidak terjadinya tumpang tindih pemanfaatan ruang sehingga proses pembangunan bisa cepat. Kecepatan sekarang adalah suatu elemen dari pemerintahan yang efektif karena dalam keadaan geopolitik dan geoekonomi yang tidak menentu, persaingan antara negara-negara sangat keras sehingga negara dan bangsa yang dapat memberi suatu kepastian dan iklim usaha yang paling efisien dan paling baik itulah yang akan meraih investasi,” kata Prabowo Subianto. Menurut Airlangga Hartanto, Kebijakan Satu Peta ini menjadi penting karena menjadi bagian dari perizinan dalam OSS (Online Single Submission) atau terkait dengan tata ruang dan ini juga strategis untuk pembangunan PSN dan pengembangan KEK. baca juga: Gerakan InJourney Green, ITDC Tanam Pohon di KEK Mandalika, Lombok Perlu diketahui bahwa hingga Juli 2024, Kebijakan Satu Peta telah mengumpulkan 151 Peta Tematik dari 23 Kementerian/Lembaga di 38 Provinsi. Kebijakan Satu Peta juga telah berhasil menyelesaikan masalah tumpang-tindih dengan menurunkan luas ketidaksesuaian pemanfaatan ruang sebesar 19,97 juta hektar. Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya Kebijakan Satu Peta dan perlunya memperluas manfaat dari percepatan Kebijakan Satu Peta. Oleh sebab itu dengan diluncurkannya Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 hari ini menandai dibukanya akses informasi untuk masyarakat. “Kami juga telah menyusun rekomendasi keberlanjutan dalam bentuk White Paper dengan tema ‘Shaping a Unified Future Beyond 2024’,” kata Airlangga. White Paper tersebut memuat rekomendasi penguatan dasar hukum, peningkatan sumber daya manusia geopasial, penyediaan peta dasar skala besar dan penambahan peta tematik baru, dan akselerasi penyelesaian ketidaksesuaian tumpang tindih pemanfaatan ruang. Airlangga juga menyebutkan, hingga Juli 2024 telah ditetapkan sebanyak 233 PSN, dengan rincian sebanyak 218 berupa proyek dan 15 berupa program. Nilai Investasi dari 233 PSN diperkirakan akan mencapai Rp6.246,7 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 2,71 juta orang. Sebagai pilar penting dalam transformasi ekonomi, hingga semester I tahun 2024 kinerja KEK menunjukkan hasil memuaskan dengan realisasi investasi kumulatif senilai 205,2 triliun rupiah dengan tenaga kerja mencapai 132.227 orang.

Ini Alasan PIK 2 dan BSD City Masuk Jadi PSN

Pemerintah baru saja menetapkan PIK2 dan BSD City masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Penetapan tersebut didasarkan dari hasil Rapat Internal yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri para Menteri terkait di Istana Negara pada Senin, 18/03 lalu. Rapat tersebut, selain membahas perkembangan pelaksanaan PSN yang sudah ada, persetujuan atas 14 (empat belas) usulan PSN baru. Mengutip rilis dari Kemenko Perekonomian, Jakarta (24/3), dinyatakan masuknya PIK 2 Banten sebagai PSN adalah karena adanya pengembangan Green Area dan Eco-City. Pengembangan kawasan berbasis hijau dengan luas lebih kurang 1.756 Ha di area yang dikembangkan oleh AGung Sedayu Group ini dinamakan “Tropical Coastland”. Kawasan ini ditujukan sebagai destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau, guna meningkatkan attractiveness bagi wisatawan. Destinasi pariwisata ini juga didesain untuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove yang merupakan mekanisme pengamanan pesisir secara alami. Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp65 triliun ini diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja, sebagai efek pengganda. Kawasan PIK 2 nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg yang telah digarap pada tahun 2023 lalu. Proyek Pengembangan Green Area dan Eco-City ini didukung secara langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pertimbangan lokasi yang diusulkan sangat strategis. Hal ini karena berdekatan dengan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Kepulauan Seribu dan Kota Tua – Sunda Kelapa, dapat membuka peluang usaha dan investasi, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di Provinsi Banten dan sekitarnya. Lebih jauh, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kawasan PIK 2 Tropical Coastland dibiayai dengan dana bersumber non APBN, serta komitmen dari Badan Usaha Pengusul untuk melakukan pembangunan secara bertahap. Di mana rencana pembukaan tahap I berupa danau dan tempat ibadah sebagai destinasi Wisata Taman Bhineka, paling lambat pada kuartal 3 (Q3) tahun 2024. Fasilitas Riset Kesehatan di BSD City Adapun di BSD City, yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land, PSN baru ini dinamai Pengembangan Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai. Diperkirakan akan menyerap investasi sebesar Rp18,54 triliun, proyek ini didukung oleh Menteri Kesehatan yang telah menerbitkan Surat Rekomendasi untuk Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di sini. Pada Pengembangan Kawasan Terpadu di Bumi Serpong Damai tidak dilakukan pada keseluruhan area BSD City, tetapi hanya untuk kawasan dengan luasan sekitar 59,6 Ha. Pengembangan wilayah tersebut akan difokuskan pada Pendidikan – Biomedical – Digital. Proyek ini sejalan dengan rencana pengembangan Biomedical Campus Terintegrasi di area tersebut untuk mendukung program pengembangan kualitas pendidikan dan kualitas penanganan kesehatan (medis) secara nasional. Kawasan ini nantinya juga akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengembangkan Pendidikan, Riset Kesehatan, Ekonomi Digital, Pengembangan Teknologi, Layanan Kesehatan dan Biomedical. Untuk pengembangan Biomedical Area di BSD City ditargetkan sampai dengan 30 tahun ke depan. Untuk milestone pertama di 2024 yakni dengan adanya Grand Opening BioMedical Campus di tahun ini. baca juga: Sinar Mas Land Dirikan Biomedical Campus di BSD City Dengan Konsep Smart Lebih lanjut, wilayah yang dipersiapkan sebagai KEK 1 (east district) saat ini telah dilewati oleh Jalan Tol Serpong – Balaraja dan wilayah KEK 2 (west district) nantinya juga akan dilewati oleh Jalan Tol Serpong – Balaraja section 1B. Proyek ini diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10.065 orang secara langsung maupun tidak langsung. Dari pengembangan layanan Kesehatan dan Biomedical tersebut, pemerintah memperkirakan adanya Penghematan Devisa sebesar Rp10,1 triliun dan Perolehan Devisa sebesar Rp5,6 triliun. Bukan dari APBN Pemerintah menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan akselerasi penyediaan infrastruktur untuk peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, mengatasi ketimpangan pembangunan antar wilayah, serta mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Prioritisasi program/proyek infrastruktur melalui PSN adalah salah satu kebijakan utama yang menjadi dasar dalam pembangunan ekonomi berbasis pengembangan wilayah, khususnya transformasi infrastruktur tersebut. “Cakupan PSN sendiri tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, namun juga memastikan peningkatan pemerataan ekonomi, penyediaan pangan, pengembangan perbatasan, teknologi, pariwisata hingga pendidikan,” ungkap Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, seperti disampaikan pada rilis. Keseluruhan PSN baru yang disetujui, semua pembiayaannya berasal dari investor swasta dan tidak membutuhkan dukungan APBN. Juga ditujukan untuk mendukung kebijakan percepatan hilirisasi, mendukung konektivitas, mendukung pengembangan dan pemerataan ekonomi nasional dan daerah, menciptakan lapangan kerja, serta mendapatkan dukungan kementerian sektor.   Pengajuan Berjenjang Lebih jauh Haryo menerangkan, setiap pengajuan usulan PSN harus didukung dengan Surat Komitmen Menteri/Kepala Lembaga, Rencana Pendanaan, Hasil Kajian, dan Rencana Aksi. Di mana semua itu akan dilakukan evaluasi dengan sejumlah kriteria dasar, kriteria strategis, maupun kriteria operasional. Hasil evaluasi ini yang kemudian akan menjadi bahan rapat Tim Pengarah Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), sebelum diajukan lebih lanjut kepada Presiden.  “Ini menjadikan seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, serta BUMN/BUMD memungkinkan untuk mengajukan pengusulan PSN baru dan memperlihatkan bahwa pemberian status PSN telah mendapatkan kajian lengkap semua aspek dari seluruh stakeholder,” tandas Haryo. Pengembangan 14 PSN baru tersebut dilakukan di sejumlah daerah yakni di Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Mencakup pengembangan di berbagai sektor, 14 PSN baru tersebut terdiri dari 8 Kawasan Industri, 2 Kawasan Pariwisata, 2 Jalan Tol, 1 Kawasan Pendidikan, Riset dan Teknologi, Kesehatan, serta 1 Proyek Migas Lepas Pantai. Berikut daftarnya: Pengembangan Kawasan Terpadu di Bumi Serpong Damai (BSD) Kawasan Industri Patimban Industrial Estate Subang Proyek North Hub Development Project Lepas Pantai Kalimantan Timur Pengembangan Kawasan Industri Neo Energy Parimo Industrial Estate Sulawesi Tengah Pengembangan Kawasan Industri Wiraraja Pulau Galang Pengembangan Kawasan Industri Giga Industrial Park, Sulawesi Tenggara Pengembangan Kawasan Industri Kolaka Resource, Sulawesi Tenggara Pengembangan Kawasan Industri Stargate Astra, Sulawesi Tenggara Pengembangan Kawasan Pesisir Surabaya Water Front Pengembangan Kawasan Neo Energy Morowali, Sulawesi Tengah Pengembangan Pantai Indah Kapuk Tropical Concept Pengembangan Kawasan Industri Toapaya Bintan, Riau Pengembangan Jalan Tol di Section Harbour Road II Jakarta Utara Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung

Terbesar di Indonesia, Bali Beach Convention Center – Sanur Diresmikan

Satu lagi convention center hadir di Bali, setelah selesainya revitalisasi Bali Beach Convention Center di Sanur. Berdiri menghadap pantai, Bali Beach Convention Center ini kini memiliki luas 3.750 m2 dan mampu menampung 5.000 orang. Convention Center ini digadang-gadang sebagai yang terbesar di Indonesia, dan dapat digunakan untuk aneka penyelenggaraan pertemuan, konferensi, dan pameran baik skala nasional maupun internasional. Proyek yang dikerjakan oleh Nindya Karya ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur. Prosesi peresmiannya dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, (30/1), dan bersamaan dengan prosesi tersebut, juga digelar ground breaking Alster Lake Clinic di lokasi yang sama. Dalam sambutannya, Erick Thohir menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pariwisata. Untuk tu, revitalisasi kawasan Sanur merupakan langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia, khususnya Bali. “KEK Sanur dapat menjadi model bagi pengembangan KEK di wilayah lain di Indonesia dalam menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan yang terintegrasi sehingga dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujar Erick. baca juga: 8 Hotel Indonesia Borong Penghargaan di ASEAN Tourism Awards 2024 Erick berharap hadirnya KEK Sanur bisa menjadi lokomotif akselerator perekonomian di Indonesia. “Fasilitas baru yang diresmikan ini tidak hanya mencakup infrastruktur ekonomi saja, namun juga keberlanjutan dan inovasi dalam pengembangan ekosistem pariwisata kesehatan. Selain itu KEK Sanur ini dapat menjadi model bagi pengembangan KEK di wilayah lain di Indonesia dalam menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan terintegrasi sehingga dapat menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” terang Erick. Menteri BUMN juga menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia. Tidak hanya itu, melalui KEK Sanur, akan membawa teknologi medical and wellness terbaik di Indonesia serta yang lebih penting seluruh kawasan nantinya ditargetkan mampu menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja. Tidak hanya itu, KEK Sanur akan membawa teknologi medical and wellness terbaik di Indonesia, serta yang lebih penting seluruh kawasan nantinya ditargetkan mampu menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja. Pada tahun 2045, target penghematan potensi devisa mencapai Rp 86 triliun, dan penambahan devisa hingga Rp 19,6 triliun pada periode yang sama. Ini merupakan wujud komitmen BUMN dalam menciptakan inovasi untuk ekosistem pariwisata yang lebih baik. KEK Kesehatan di Bali Seperti kita diketahui, KEK Sanur yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 ini merupakan inisiatif strategis Pemerintah untuk memanfaatkan potensi kawasan Sanur sebagai destinasi pariwisata kesehatan. KEK Sanur dikembangkan dan dikelola oleh PT Hotel Indonesia Natour, bagian dari PT Aviasi Pariwisara Indonesia (Persero)/InJourney. Seluruh fasilitas di kawasan yang berlokasi di sebelah timur Kota Denpasar ini diharapkan bisa beroperasi secara penuh pada 2026, dan menargetkan akan dikunjungi oleh dua juta wisatawan lokal yang selama ini pergi ke luar negeri untuk mendapat layanan kesehatan. baca juga: Demi Cuan Lebih, Developer Kolaborasi dengan Arsitek Ternama Sesuai pangsa pasarnya, wisatawan kelas menengah atas maka fasilitas di sini juga dirancang berkelas internasional. Di kawasan seluas 42 ha sini akan ada enam rumah sakit dan klinik kelas A berstandar internasional, yang akan dikembangkan oleh Mayo Clinic yang pengelolaannya bekerja sama dengan SOE Hospital Holding, untuk membangun rumah sakit. Fasilitas kesehatan ini akan menjadi pusat kardiologi, onkologi, neurologi, gastro-hepatology, orthopedi dan obstetrik-ginekologi. Lalu klinik khusus aesthetic & plastic surgery, geriatri, stem cell & tissue bank, serta fertility & traditional medicine. Selain itu tentunya fasilitas wisata, seperti hotel, convention center dan taman botanical untuk percontohan obat-obat tradisional.