scatter hitam
login aplikasi
kawasan logistik - My Home Magz

Tahun Naga Kayu, Residensial Terus Tumbuh

Subsektor residensial dalam hal ini rumah tapak diperkirakan akan terus tumbuh, walaupun ada kekhawatiran terhadap suku bunga. Demikian salah satu temuan dari hasil survei yang diadakan Knight Frank Indonesia, pada akhir tahun lalu. Survei itu sendiri dimaksudkan untuk mendapatkan pandangan dari para pemangku kepentingan dalam menatap pertumbuhan sektor properti di tahun 2024. Selain rumah tapak, subsektor lain yang diproyeksi akan meningkat juga adalah kndustri dan pergudangan. Sementara itu, subsektor ritel dan hotel dalam kondisi stabil. Adapun subsektor apartemen strata, resor dan vila serta perkantoran, akan stagnan. Country Head Knight Frank Indonesia, Willson Kalip menyebutkan bahwa, “Pertumbuhan properti di tahun 2024 akan diwarnai dengan tumbuhnya tren-tren baru yang menyesuaikan dengan dinamika pasar properti, seperti kehadiran green building dan digitalisasi pemasaran yang semakin marak untuk menangkap konsumen milenial.” Sejalan dengan itu, ucap Willson lagi, pengembangan infrastruktur di luar Pulau Jawa mendorong pertumbuhan properti yang lebih baik di luar Pulau Jawa, diikuti dengan inovasi dan diversifikasi produk yang menjadi navigasi yang terus diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar properti saat ini. baca juga: Yuk Rayakan Imlek dengan FOSSTA, Koleksi Spesial dari IKEA Itu semua didasarkan pada situasi ekonomi, sosial dan politik dalam negeri, juga kondisi geopolitik dan kondisi global. Senada dengan yang pernah disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, (3/1), “Headwind ekonomi global di tahun 2024 masih akan besar. Fragmentasi global, dekarbonisasi, dan digitalisasi masih akan tetap menjadi faktor utama yang akan membentuk dinamika ekonomi global dalam jangka pendek sampai menengah.” Akan tetapi, dengan pondasi yang cukup baik pada awal tahun 2024, Pemerintah masih akan terus mengusahakan menjaga kondisi fiskal agar tetap sehat. “Dengan begitu akan mampu menjadi bantalan untuk mempertahankan shock absorber dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 dan pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2% di tahun 2024,” lanjut Febrio. Sebab itu, menurut Knight Frank, walau dinamika pertumbuhan ekonomi dan politik dalam negeri mengirimkan pesan optimis, namun bersamaan dengan itu ada kewaspadaan yang harus dicamkan, dalam pertumbuhan properti di Indonesia. “Kondisi ini berdampak pada pergerakan investor, baik untuk properti komersial maupun properti residensial, yang cenderung wait and see, hingga ada kepastian hasil penyelenggaraan pemilu,” tukas Knight Frank, seperti tertulis pada rilisnya, (18/1). PPN DTP Pemulihan ekonomi setelah pandemi yang digulirkan juga harus melalui berbagai tantangan, mulai dari peningkatan inflasi, peningkatan suku bunga dan kenaikan BBM. Menyadari hal tersebut, pemerintah sejatinya sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga pertumbuhan industri properti, agar mampu memberikan pesan dukungan untuk pertumbuhan properti yang positif. Salah satunya adalah insentif PPN DTP yang dirilis kembali akhir tahun lalu, melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 120/2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Seperti diberitakan sebelumnya, melalui PMK tersebut, PPN DTP itu untuk pembelian rumah tapak, baik yang digunakan sebagai tempat tinggal maupun toko atau kantor, serta rumah susun, yang berfungsi sebagai tempat hunian. Harga jual rumah tapak atau rumah susun yang bisa memperoleh fasilitas tersebut, paling tinggi Rp5 miliar. Di mana PPN DTP ini paling banyak atas bagian harga jual sampai dengan Rp2 miliar. Fasilitas ini bisa diberikan 100%, jika serah terima rumah siap huni ada pada periode November 2023 – Juni 2024, dan jika dilakukan serah terima pada periode Juli–Desember 2024, PPN DTP diberikan sebesar 50%. baca juga: 6 Kiat Beli Rumah dengan KPR Dominan Optimis Hasil survei Knight Frank ini juga menyebutkan bahwa sebagian besar para pemangku kepentingan (67%) optimistis bahwa sektor properti akan mampu menjawab tantangan ekonomi di tahun 2024. Sementara itu, insentif PPN DTP dinilai memberi dampak positif dalam pertumbuhan properti di akhir tahun 2023, setidaknya 73% menyatakan hal tersebut. Namun, para pemangku kepentingan juga mengingatkan bahwa, resesi global, kenaikan suku bunga dan perubahan kebijakan dari pemerintah yang baru diperkirakan akan menjadi tantangan dalam pertumbuhan properti di tahun ini. Walau tidak semua subsektor akan tumbuh di tahun ini, namun Knight Frank mencatat kota-kota propertinya tetap tumbuh adalah Jakarta, Tangerang, Surabaya dan Bali, serta IKN. Kota-kota tersebut menjadi Top 5 Cities yang dinilai akan memiliki prospek untuk pertumbuhan properti tahun ini. Adapun secara sektoral, Energi Terbarukan, Logistik, dan Ecommerce dipercaya sebagai sektor bisnis yang memiliki daya ungkit positif terhadap pertumbuhan properti tahun ini.

INA, ESR, dan Mitsubishi Corporation Berkolaborasi Bangun Kawasan Logistik Modern

Indonesia Investment Authority (INA), ESR Group, dan MC Urban Development Indonesia (MCUDI) saling bermitra untuk berinvestasi di tiga kawasan logistik modern. Kemitraan strategis ini merupakan titik awal menuju kolaborasi jangka panjang yang lebih luas, yang ditujukan untuk membuka potensi besar investasi dalam pembangunan fasilitas pergudangan modern di Indonesia. Tiga kawasan logistik modern tersebut akan dikembangkan dan dikelola oleh ESR Group. ESR adalah perusahaan manajemen real estat terbesar di kawasan Asia Pasifik, manajer investasi real estat terbesar ketiga di dunia. Total assets under management (AUM)-nya bernilai sekitar 150 miliar dolar AS, dengan platform pengembangan dan manajemen investasi yang terintegrasi penuh, selain di pasar-pasar utama Asia Pasifik, cakupannya juga sudah mencapai Eropa dan AS. Selain itu, ESR adalah sponsor dan pengelola REIT terbesar di Asia Pasifik dengan total AUM senilai 46 miliar dolar AS. Sementara itu, INA atau Lembaga Pengelola Investasi Indonesia diberi mandat untuk meningkatkan investasi guna mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan membangun kekayaan negara untuk generasi mendatang. INA melakukan kegiatan investasi dan berkolaborasi dengan institusi investasi terkemuka global dan domestik dalam sektor-sektor yang memperkuat keunggulan Indonesia dan memberikan imbal hasil yang optimal dengan risiko terukur. Adapun MCUDI adalah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Mitsubishi Corporation dan bergerak di bidang pengembangan real estat. Didirikan pada 2021, MCUDI merupakan bentuk komitmen Mitsubishi Corporation terhadap pasar real estat Indonesia, untuk lebih mendorong pembangunan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui real estat. Kemitraan ini menandai investasi pertama INA di aset real estat, juga pengembangan logistik pertama MCUDI di Indonesia. Dikembangkannya kawasan logistik tersebut, mengingat prospek pertumbuhannya di masa depan juga tingginya permintaan akan fasilitas pergudangan modern di Indonesia. Yang mana hal tersebut didorong oleh beberapa sektor utama, termasuk industri e-commerce, third-party logistic (3PL), dan otomotif. Menurut data Jones Lang LaSalle, saat ini, pasar gudang Indonesia mencapai sekitar 29 juta m2, dengan gudang modern hanya menyumbang sekitar 8% dari total pasar. Pasokan gudang modern di Indonesia mencapai 2,7 juta m2, dengan tingkat penyerapan yang sehat dan perkiraan pertumbuhan tahunan sebesar 300 ribu m2, sepanjang 2021-2024. Ketiga area investasi tersebut berlokasi strategis, yaitu di Greenland International Industrial Center (GIIC) untuk Cikarang I Logistics Park dan Kawasan Industri Terpadu Indonesia China (KITIC) untuk Cikarang II Logistics Park. Dua kawasan ini diperkirakan akan selesai, masing-masing pada bulan Mei dan Juni 2023. Berikutnya Karawang I Logistics Park yang terletak di Kawasan Industri Suryacipta, yang konstruksinya dijadwalkan dimulai pada bulan Juni 2023. Wujud Komitmen Dengan hampir 70 perusahaan afiliasi di Indonesia, MCUDI memiliki banyak pengalaman dalam bisnis pengembangan gudang dari Jepang, Amerika Serikat, dan wilayah lainnya. Kolaborasi ini bertujuan untuk memanfaatkan jaringan dan keahlian MCUDI yang luas untuk mengembangkan pasar pergudangan di Indonesia. Ridha Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur INA, menerangkan, “Kerjasama strategis ini menandai pencapaian penting bagi INA, seiring kami memasuki aset real estat dengan fokus utama pada fasilitas pergudangan modern. Kemitraan dengan ESR dan MCUDI ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan industri logistik yang terus berkembang, namun juga mencerminkan komitmen INA terhadap pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi.” Melalui anak perusahaanya, LOGOS, ESR akan memperdalam kolaborasi dengan INA di Indonesia. Kedua pihak telah menunjukan antusiasme untuk menjajaki pembentukan mandat bersama tambahan untuk aset-aset pembangunan di Indonesia, dan berbagai inisiatif strategis lainnya. Menyadari potensi dan dinamisme Indonesia yang sangat besar, INA, ESR, dan LOGOS memperkirakan bahwa inisiatif bersama ini berpotensi menciptakan pergudangan logistik modern dengan nilai lebih dari 1 miliar dolar AS dalam lima tahun mendatang. Stuart Gibson, Co-founder dan Co-CEO ESR Group, menambahkan, “Sebagai pengelola aset riil terbesar di Asia-Pacific (APAC), ESR dapat memberikan akses kepada para capital partner untuk memanfaatkan beberapa peluang pertumbuhan Ekonomi Baru terbaik di dunia, yqng didorong oleh peningkatan e-commerce, transformasi digital, dan pemanfaatan real estat secara komersial. Kemitraan ini mencerminkan komitmen ESR terhadap Indonesia, yang merupakan pasar penting dalam strategi ekspansi kami di wilayah Asia Tenggara yang sedang berkembang pesat.” Sementata itu, Loh Meow Chong, Country Co-Head ESR Indonesia, menyatakan, “Kemitraan kami dengan INA dan MCUDI menandai awal dari bisnis manajemen investasi dan pendanaan ESR di Indonesia, dengan menambah dua institusi besar yang baru ke dalam daftar hubungan capital partner ESR yang telah mencakup 12 dari 20 investor global papan atas.” “Dengan kehadiran perusahaan-perusahaan grup Mitsubishi Corporation yang luas di Indonesia, MCUDI sangat memahami kebutuhan konsumen dan apresiasi mereka terhadap fasilitas logistik yang efisien dan berkualitas tinggi. Kami berharap pengembangan ini dapat memenuhi permintaan akan pergudangan modern, dan menjadi jawaban atas permasalahan yang dialami oleh banyak tenant yang beroperasi di gudang tradisional,” tandas Kenji Ono, Presiden Direktur MCUDI.