Program Daur Ulang Seragam Pertamina Setara dengan Hemat Emisi Karbon 41,8 ton Co2e
PT Pertamina (Persero) berhasil melakukan daur ulang 7.066 baju seragam yang dikumpulkan secara sukarela oleh 1.834 Perwira Pertamina Group. Total limbah dari program daur ulang baju seragam ini sekitar 2,4 ton, dan dikalkulasi sebagai penghematan emisi karbon setara dengan 41,8 ton Co2e. Program daur ulang ini bertajuk “Uniform Recycling Program” #2Renew1 dimulai dari 2 Mei 2024 hingga 30 Juni 2024. Program ini mendorong para perwira untuk memaksimalkan penggunaan baju seragamnya, yaitu dengan mengumpulkan secara sukarela seragam lama yang sudah tak terpakai, untuk didaur ulang menjadi produk seragam daur ulang yang lebih ramah lingkungan. Sejalan dengan program sustainable fashion, tagline “Give Your Uniform a Second Life” bertujuan untuk membudayakan gaya hidup berkelanjutan (sustainable way of life) yang mendukung implementasi ekonomi sirkular dan pengurangan emisi scope 3 secara nyata. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, program daur ulang baju seragam Perwira ini merupakan salah satu program unggulan Environmental, Social, Governance (ESG) Pertamina. Melalui sustainable fashion, Pertamina berupaya meningkatkan kesadaran Perwira terhadap pengurangan limbah, salah satunya dari baju seragam. baca juga: Kota Deltamas dan Pemkab Bekasi Terapkan Aspal dari Limbah Plastik Kontribusi Perwira Pertamina Seragam yang didaur ulang terkumpul dari group, yakni dari Perwira Holding sebanyak 1.397 baju dan sisanya dari berbagai subholding dan anak usaha. “Dengan pengolahan limbah pakaian sebanyak 2,4 ton, Perwira telah memulai gerakan nyata bagi penurunan emisi karbon. Kami berharap, prinsip keberlanjutan dapat dijadikan sebagai gaya hidup mereka, sehingga Perwira dapat menjadi agen keberlanjutan untuk edukasi upaya keberlanjutan ini di masyarakat,” ujar Fadjar. Hasil dari “Uniform Recycling Program” ini telah menghilangkan potensi emisi karbon hingga 41,8 ton Co2e, melalui pengolahan limbah tekstil seragam (circular textile). Penghindaran emisi ini, setara dengan menjaga kesuburan lahan seluas 14.281 m3. Pengolahan limbah daur ulang baju seragam tersebut, juga mampu menghindari penggunaan air hingga 15 juta liter air. Selain itu, implementasi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 12 yakni Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab. “Ke depan, sustainable fashion diharapkan dapat menjadi gaya hidup para Perwira Pertamina, sehingga, seluruh Perwira dapat berkontribusi mendukung target Net Zero Emission (NZE),” pungkas Fadjar. Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
3 Proyek Baru Intiland di IKN
Tidak hanya satu, PT Intiland Development Tbk (Intiland) siap membangun sekaligus tiga proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini adalah sebagai wujud kontribusinya terhadap kesuksesan pengembangan IKN dan kegiatan peletakkan batu pertama menandai dimulainya pengembangan tiga proyek unggulan tersebut. Proyek pertamanya adalah pengembangan kawasan mixed-use Grand Whiz Nusantara yang mengintegrasikan fasilitas hotel, serviced apartment, area ritel, pusat olahraga, dan fasilitas food and beverage. Proyek kedua adalah Nusantara Quarter, sebuah pengembangan kawasan Transit-Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan hunian, perkantoran, dan area komersil dengan akses transportasi publik. Adapun pengembangan ketiga yakni kawasan perumahan dengan fasilitas lapangan golf bernama Royale Nusantara Golf Resort & Residence. “Semua pengembangan proyek kami rancang dengan mengedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan dan efisiensi energi, sejalan dengan visi IKN sebagai sustainable forest city,” kata Theresia Rustandi, Presiden Direktur PT Inti Kolaborasi Nusantara selaku entitas yang mempersiapkan proyek-proyek Intiland di IKN. Pengembangan kawasan mixed-use Grand Whiz Nusantara, menurut Theresia, dibangun di lahan seluas 0,72 hektare yang terdiri atas 50 unit serviced apartment, 50 unit hotel, perkantoran, area ritel, gym dan kolam renang, serta fasilitas food and beverage. Desain Grand Whiz Nusantara memaksimalkan penggunaan bukaan pada fasad bangunan, untuk meningkatkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Grand Whiz Nusantara juga menempatkan secara khusus tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai shading untuk memberikan keteduhan dan kenyamanan. Tersedia pula akses pejalan kaki yang nyaman dan terintegrasi sebagai konektor yang mempermudah mobilitas dan meningkatkan interaksi antar pengguna. Grand Whiz Nusantara mengalokasikan 47% dari luas area lahan untuk ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka untuk area sosialisasi publik serta fasilitas-fasilitasnya yang dapat diakses dan digunakan oleh semua kalangan. Tersedia pula berbagai fasilitas dan infrastruktur modern yang lengkap untuk mendukung kebutuhan penghuni, menciptakan kualitas hidup yang tinggi di lingkungan baru yang dinamis. baca juga: Membuat Sustainable Guidelines, Cara Intiland Terapkan ESG Proyek TOD Modern Proyek berikutnya adalah pengembangan kawasan TOD Nusantara Quarter di lahan seluas 6,7 hektare. Mengedepankan aspek integrasi dan fungsionalitas antarbangunan, kawasan TOD ini dibangun dengan keunggulan konsep yang mengutamakan aspek transit interchange, walkable, area terbuka hijau, dan berkelanjutan. Rencana awal pengembangan meliputi gedung perkantoran yang menempati area sekitar 2,2 hektare, lalu apartemen dengan luas lahan sekitar 3,3 hektare, dan low-rise development untuk ritel atau komersial di lahan sekitar 1,2 hektare, serta plaza atau area publik terbuka hijau yang menempati area sampai dengan 46% dari total luas area. “Pengembangan kawasan TOD akan meningkatkan aksesibilitas pejalan kaki menuju simpul-simpul transportasi publik yang tersedia. Kami mengembangkan titik-titik ruang terbuka yang dirancang untuk menciptakan suasana kawasan yang hijau dan rimbun,” kata Theresia. Pada pengembangan proyek berikutnya, Intiland akan membangun Royale Nusantara Golf Resort & Residence, sebuah kawasan hunian yang dilengkapi dengan fasilitas lapangan golf seluas +- 200 hektare. Sebanyak 70% lahannya diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau. Kawasan ini menawarkan banyak keunggulan mulai dari tingkat hunian yang rendah (low-density], rindang, eksklusif, serta memiliki akses terpadu dengan transportasi publik. Menempati area lahan seluas 100 hektare, lapangan golf 18 holes ini dapat dikembangkan hingga 27 holes. Sementara untuk kawasan hunian akan menempati area lahan seluas 100 hektare yang akan dapat menyediakan sekitar 800 hingga seribu unit rumah. Pengembangan lapangan golf berskala internasional ini, menurut Theresia, akan menjadi salah satu daya tarik bagi penggemar olahraga golf dari dalam dan luar negeri. Keberadaan fasilitas ini diharapkan turut menjadikan IKN sebagai kota kelas dunia yang bisa menjadi destinasi sekaligus memberikan kontribusi terhadap perekonomian Ibu Kota Nusantara.
Siapkan Sustainable Guidelines, Cara Intiland Terapkan ESG
Menurut Laporan Keberlanjutan 2023, PT Intiland Development Tbk menyatakan sudah berhasil menjalankan usahanya dengan prinsip ESG (environment, social and governance). Atas usaha-usaha tersebut, “Kami berhasil mempertahankan intensitas energi di dua gedung perkantoran dan empat gedung apartemen Intiland, di bawah 200 kWh/m²,” ucap Hendro S. Gondokusumo, Pendiri & CEO PT Intiland Development Tbk. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Intiland berhasil mengurangi hingga 300 ton limbah organik di semua propertinya. Semua itu adalah hasil dari sudah diterapkannya prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap pengembangan proyek propertinya. Dinyatakan sudah tujuh proyek yang sudah menerapkan ESG tersebut, yakni dua proyek apartemen di Surabaya (Graha Golf dan The Rosebay), lalu apartemen 1Park dan Avenue, di Jakarta, serta Aeropolis di Tangerang. Juga tiga gedung perkantoran komersial yaitu South Quarter (Jakarta) serta dua Intiland Tower, Jakarta dan Surabaya. Seperti dijelaskan Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk, Theresia Rustandi, dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip ESG, perusahaan ini mengacu pada Intiland Sustainable Guidelines (ISG), yang dikenalkan pada tahun 2022. Theresia menjelaskan ISG adalah inisiatif yang menegaskan komitmen perusahaan untuk mempertahankan standar kualitas atas segala pengembangan dan operasional bisnisnya, menuju keberlanjutan yang lebih baik. ISG itu sendiri merupakan evolusi dari pedoman internal yang sudah ada sebelumnya yakni Intiland Sustainable Design Guidelines (ISDG) yang sudah diberlakukan pada tahun 2017. “Kami mengutamakan terciptanya pembaruan dan inovasi terus menerus, untuk menghadapi dinamika industri saat ini,” ucapnya, atas evolusi tersebut. baca juga: Sharp Purefit Raih Penghargaan Desain Kelas Dunia, iF Design 2024 Intiland Fokus 5 Kategori Di tahun 2023, perusahaan pengembang properti yang sudah berdiri sejak 45 tahun yang lalu ini, tetap konsisten memusatkan perhatian pada lima kategori utama. Kelima kategori tersebut meliputi Lokasi dan Transportasi Bangunan (BLT), Pengurangan Konsumsi Energi dan Gas Rumah Kaca (MGE), Manajemen Air (WMA), Manajemen Limbah dan Material (MWM), serta Kualitas Dalam Bangunan (IQB). Banyak hal yang sudah perusahaan pengembang ini lakukan terkait pengelolaan dan operasional bisnisnya. Theresia mencontohkan, pada salah satu properti kebanggaannya, Intiland Tower Jakarta, telah memulai inisiatif untuk mengumpulkan botol bekas guna didaur ulang dengan pihak ketiga. Melalui kerjasama dengan manajemen kantor, perusahaan ini berhasil mengumpulkan sekitar 7-8 kg per bulan. “Untuk bahan konstruksi, kami juga lebih memilih bahan lokal dalam jarak 1.000 km dari lokasi proyek, serta memanfaatkan dan melestarikan flora lokal, sambil memilih bahan-bahan rendah karbon,” sambung Theresia. Selain itu, juga menghindari CFC dalam pendingin udara, penggunaan bahan yang mengandung asbes, dan cat dengan kandungan VOC tinggi untuk semua bangunannya. baca juga: Pembangunan IKN Dorong Naiknya Penjualan Semen Indonesia Tahun 2023 Theresia menambahkan, tren positif penerapan ESG pada tahun 2023 lalu, di antaranya penggunaan material di tiga proyeknya mengalami penurunan signifikan sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun untuk penggunaan energi, seperti disampaikan di atas, dua gedung perkantoran, South Quarter dan Intiland Tower Jakarta dan empat bangunan tempat tinggal (1Park Avenue, Aeropolis, The Rosebay dan Graha Golf), berhasil mempertahankan penggunaan energi di bawah 200 kWh/m2. Melonjaknya penggunaan kendaraan listrik (EVs) ditanggapi oleh perusahaan pengembang ini dengan menyediakan perangkat/stasiun pengisi daya kendaraan listrik di properti-properti yang sudah dibangunnya, antara lain South Quarter, Intiland Tower Jakarta, 1Park Avenue, Aeropolis, dan Fifty Seven Promenade. Atas upaya-upaya tersebut, salah satu proyek kompleks perkantoran terpadu, South Quarter, sudah menerima Gold Rating for Existing Building – Greenship V1.1 dari Green Building Council Indonesia 2022-2025. “Kami terus memantau kinerja portofolio properti perusahaan dan melakukan upaya terbaik untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat,” tandas Hendro.
Perumnas Optimistis Kembangkan 9 Proyek Highrise di Tahun 2024
Pada tahun 2023, Perum Perumnas berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan lebih dari 30%. “Tahun 2023 merupakan tahun di mana Perumnas mengepakkan sayap yang lebih luas dengan perancangan strategi yang mengikuti pergerakan pasar properti yang semakin dinamis,” ujar Budi Saddewa Soediro, Direktur Utama Perum Perumnas, pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2024, seperti dikutip pada rilis kepada media (15/2). Pencapaian tersebut atas hasil dari berbagai program dan inovasi yang telah BUMN ini jalankan sepanjang tahun lalu, di mana berperan aktif pada ekosistem perumahan bersama stakeholder terkait. Beberapa di antaranya peluncuran “Hunian Milenial untuk Indonesia” yang peresmiannya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada April 2023, program “Sekarang Gampang Rumah” untuk memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat dalam membeli hunian, secara lebih simple, fleksibel, terjangkau dan instan. Lalu sederet kerja sama dengan berbagai instansi dalam menyediakan hunian bagi karyawan, dalam rangka mendorong keterserapan hunian. “Melalui berbagai inovasi dan kinerja positif tersebut, telah memberikan dampak pada peningkatan kinerja pembangunan hunian Perumnas secara YoY 2022-2023 lebih dari 19%. Hal ini pun kami dorong dengan dihadirkannya hunian Perumnas yang semakin kekinian, guna menyasar pada milenial, seperti membuat rumah dengan fasad yang ciamik, memadukan elemen natural pada eksterior dan interior yang memanjakan mata,” papar Budi. baca juga: IKN Kerjasama dengan Finlandia Bikin Smart and Happy City Di tahun 2023, perusahaan pengembang milik pemerintah ini juga sangat mendukung konsep Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) dengan penerapan hunian berbasis green building. Di mana penerapannya tidak hanya fokus pada vertical housing khususnya mengembangkan hunian berkonsep transit oriented development (TOD), juga pada pengembangan rumah tapak. Dua proyek pengembangan perumahan terbarunya, yakni Samesta Dramaga dan Samesta Parayasa telah mendapat sertifikat Bangunan Hijau, karena penggunaan material bangunan yang minim emisi karbon dan ramah lingkungan. “Tidak hanya berfokus pada aspek yang mendukung proses bisnis, Perumnas juga persisten menjaga keseimbangan pada aspek sosial melalui program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Di mana sepanjang 2023, Perumnas telah melaksanakan program tanggung jawab sosial sebanyak 40 program yang menyasar pada aspek lingkungan, sosial dan ekonomi,” terang Budi lagi. Bangun 7.400 Unit Hunian Melanjutkan capaian di tahun lalu, di tahun 2024 ini Perumnas akan melakukan serangkaian inisiasi strategis. Antara lain mengoptimalkan peran sebagai pengembang hunian masyarakat, dan terus berupaya untuk bertransformasi dengan melakukan penguatan model. Hal ini sebagaimana arahan Menteri BUMN, yaitu pada kebijakan pengadaan tanah, melalui revitalisasi rumah susun eksisting dan kerja sama pengembangan lahan idle milik pemerintah/BUMN/Bank Tanah. Bersamaan dengan itu, turut pula dilakukan kebijakan refinancing dan kebijakan produk yang memfokuskan pada pengembangan hunian, di antaranya adalah yang terintegrasi dengan transportation hub. “Di tahun 2024, Perumnas menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,5 Triliun. Angka ini setara dengan sekitar 7.400 unit hunian yang tersebar di 22 proyek rumah tapak dan sembilan proyek highrise di seluruh Indonesia, serta dukungan dari anak perusahaan,” ungkap Budi. baca juga: Perum Perumnas Kolaborasi dengan ITJ Kelola Aktivasi Ruang di Proyek TOD Bila melihat RPJMN perumahan di Indonesia, porsi BUMN dalam menyediakan perumahan sekitar 700 ribu unit. Tentunya Perumnas mempunyai misi yang sejalan pada program-program pemerintah, khususnya pada upaya menurunkan angka backlog perumahan di Indonesia. “Perumnas menjadi satu-satunya pengembang BUMN yang tidak hanya menyediakan perumahan bagi masyarakat Indonesia, tapi juga memiliki misi sosial untuk masyarakat dengan penyediaan rumah subsidi terjangkau, yakni sebanyak minimal 20% pada setiap proyeknya,” ucap Budi. 4 Fokus Perumnas Budi pun menegaskan bahwa terdapat empat parameter utama yang menjadi fokus Perumnas, di antaranya optimalisasi bisnis eksisting, menciptakan bisnis baru dengan membangun rangkaian teknologi manajemen dan organisasi yang terstruktur, serta transformasi yang didukung penuh oleh talenta yang tidak hanya resilient, tetapi juga berkelanjutan. Untuk itu, Budi berpesan kepada seluruh jajarannya, “Seluruh hal yang kita targetkan tentu merupakan pekerjaan rumah kita semua di tahun ini. Seluruh lini bisnis harus dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik di tahun 2024, termasuk induk usaha maupun anak usaha dan entitas, guna mencapai pertumbuhan kinerja Perumnas yang jauh lebih agresif ke depannya,” tutup Budi.
PLN Icon Plus Bangun PLTS Atap 3,5 MWp di 4 Pabrik CJ Feed & Care
Dalam rangka terus mendorong penggunaan energi hijau, bermitra dengan PT Investasi Hijau Selaras, PLN Icon Plus membangun instalasi PLTS Atap untuk kebutuhan PT CJ Feed and Care Indonesia. Tidak hanya satu, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Atap tersebut dibangun di empat lokasi milik PT CJ Feed and Care Indonesia dengan kapasitas total 3,5 MegaWatt peak (MWp). Sebagai subholding Beyond kWh dari PT PLN (Persero), PLN Icon Plus berkomitmen untuk terus mendorong penggunaan energi baru dan energi terbarukan di Indonesia. Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi mengatakan, dimulainya pembangunan fasilitas PLTS Atap ini mencerminkan komitmen PLN Icon Plus dalam mendukung transformasi energi di Indonesia menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan yang mengacu pada penerapan Environment, Social and Governance (ESG). “Dalam rangka penerapan ESG menuju transisi energi dan juga untuk mencapai target penggunaan energi bersih di Indonesia, PLN Icon Plus berfokus pada pemanfaatan sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, yang bisa diolah menjadi listrik tanpa emisi karbon,” ujar Ari Rahmat, saat acara ground breaking ceremony, penanda dimulainya pembangunan fasilitas PLTS Atap, yang dipusatkan di Serang, Banten, (21/11). PLN Icon Plus menegaskan komitmennya untuk memperluas penggunaan energi hijau di Indonesia dengan menyediakan berbagai solusi energi hijau dan digital dalam konsep smart and green seperti konektivitas, smart building, serta kendaraan listrik. baca juga: Coldplay Hadiahkan Kapal Pembersih Sampah untuk Sungai Cisadane 4 Lokasi Lokasi pabrik PT CJ Feed and Care Indonesia yang atapnya dijadikan PLTS Atap itu tersebar di Serang (Banten), Lampung, Semarang (Jawa Tengah) dan Jombang (Jawa Timur). PLTS Atap ini akan menghasilkan energi bersih sebesar 3,5 MWp, atau setara dengan kebutuhan listrik sekitar 2.000 rumah tangga. “Solusi energi hijau ini akan membantu PT CJ Feed and Care Indonesia dalam menggunakan energi hijau yang berkontribusi secara signifikan pada pengurangan emisi karbon. Dalam satu tahun, PLTS Atap ini diperkirakan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar sekitar 3.000 ton, setara dengan penanaman sekitar 60.000 pohon” tambah Ari Rahmat. Sementara itu, Direktur PT CJ Feed and Care Indonesia, Han Se Yoon, menyampaikan terima kasih atas hadirnya PLN Icon Plus dalam upaya mewujudkan PLTS Atap di perusahaannya. “Kami mendukung penggunaan energi hijau di Indonesia dengan hadirnya PLTS Atap. Terima kasih atas kerjasamanya PLN Icon Plus untuk mewujudkan energi bersih di lingkungan perusahaan kami, terutama dalam penerapan ESG sesuai Paris Agreement,” kata Han Se Yoon. Direktur Utama PT Investasi Hijau Selaras, Victor Samuel menyebutkan pihaknya akan terus meningkatkan kolaborasi kemitraan bersama PLN Icon Plus dalam mengoptimalkan penggunaan energi hijau di Indonesia. “Proses konstruksi PLTS Atap di empat lokasi ini, membutuhkan waktu enam bulan dan diharapkan sudah dapat beroperasi menghasilkan energi hijau pada pertengahan tahun 2024. Kami berharap kolaborasi kemitraan bersama PLN Icon Plus untuk pemanfaatan energi baru dan terbarukan dapat terus ditingkatkan” tambah Victor. baca juga: Bahan Bangunan Indonesia Diakui Dunia, Raup Transaksi Rp240,6 Miliar di Saudi Build 2023 Dengan semakin berkembangnya penggunaan energi hijau di sektor industri, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil, mengurangi emisi karbon, serta memperkuat ketahanan energi nasional. Untuk informasi, CJ Feed and Care Indonesia adalah bagian dari CJ Indonesia Group, yang berbasis di Korea Selatan. Sayap bisnisnya sangat luas, yakni pada bidang biotechnology, food & food services, retail & logistics, entertainment & media. Hadir di Indonesia pada tahun 1988, dengan membangun bisnis bioteknologi di Pasuruan, Jawa Timur, pada tahun 2012 kembangkan sayap ke bisnis makanan dengan membuka gerai roti Tous Les Jours dan di bisnis hiburan, dengan membuka bioskop perdana dari jaringan CGV.
Ulang Tahun ke-7, Astra Property Luncurkan Kampanye Earth Life Matters
Mengusung tema ‘Elevating Your Life Journey’, dalam rangka ulang tahun ke-7, Astra Property menghadirkan program kampanye ESG (Environmental, Social & Governance), dengan tajuk ‘Earth Life Matters’. Hal ini sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan kualitas hidup para pelanggan, dengan menerapkan nilai-nilai ESG yang menciptakan ekosistem berkelanjutan di seluruh proyek Astra Property. Kampanye ‘Earth Life Matters’ ini merupakan kelanjutan dari kampanye ESG Astra Property pada tahun 2022. Di tahun ini, Astra Property memperluas jangkauan kampanye ke seluruh unit bisnis, dengan komitmen agar kampanye tersebut dapat berlanjut setiap tahunnya demi perluasan implementasi ESG melalui edukasi dengan konsep-konsep yang menarik. Nilawati Irjani, Presiden Direktur Astra Property, mengatakan, “Sebagaimana fokus Astra Property terhadap isu ESG yang juga sejalan dengan Astra 2030 Sustainability Aspirations, kampanye ‘Earth Life Matters’ bertujuan untuk mengomunikasikan tentang inisiatif-inisiatif ESG yang dilakukan Astra Property dan seluruh unit bisnis, memberikan edukasi dan meningkatkan kepedulian serta partisipasi pelanggan dan publik sebagai target audiens dalam gerakan sustainability untuk hari ini dan masa depan bumi.” Lebih lanjut Nilawati memaparkan, tahun ini ada enam pilar inisiatif yang diusung pada kampanye ‘Earth Life Matters’, yaitu: #EveryEnvironmentMatters, pilar ini terkait dengan gerakan pelestarian lingkungan hidup dengan menghadirkan konsep hunian ramah lingkungan dengan lebih banyak ruang terbuka hijau (RTH) seperti proyek township terbaru Astra yang baru diperkenalkan, yaitu Ammaia Ecoforest yang memiliki 5.4 Ha Forest Belt. Selanjutnya #EveryEnergyMatters, terkait penggunaan energi listrik secara bijak. #EveryDropMatters, yaitu terkait pengelolaan dan penggunaan air. #EveryWasteMatters, mengenai manajemen pengelolaan limbah. Serta #EverySafetyMatters, yaitu tentang kesehatan dan keselamatan dan #EveryCommunityMatters mengenai pengembangan masyarakat. Edukasi dan Informasi Rangkaian kegiatan dari kampanye ‘Earth Life Matters’ akan dilaksanakan di seluruh proyek Astra Property melalui aktivitas online dan offline. Diawali dengan kick-off event yang sudah berlangsung di Menara Astra, Jakarta, (12/9), dengan menghadirkan digital activation booth di Sky Lobby dan promosi diskon di ZEST Foodcourt bagi pengunjung yang membawa tumbler dan lunch box pribadi. Kampanye ‘Earth Life Matters’ secara offline akan menghadirkan information board di properti-properti Astra, yakni di Asya, Arumaya, Ammaia Ecoforest, Menara FIF dan pop up booth di Menara Astra. Setiap board menampilkan informasi terkait inisiatif keberlanjutan yang dilaksanakan oleh Astra Property. Kampanye ini juga diisi dengan sesi edukasi dan engagement terkait keamanan dalam berkendara, hal-hal yang perlu disiapkan dalam emergency bag, tips menggunakan family safety code, kondisi terkini terkait timbunan sampah nasional, tips pengelolaan sampah di rumah tangga, serta cara bijak dalam menggunakan listrik dan pemakaian air baik di lingkungan kantor atau rumah tangga. Untuk meningkatkan partisipasi pelanggan dan publik, kampanye ‘Earth Life Matters’ juga menyediakan kotak khusus untuk pemilahan sampah berjenis plastik dan fabric, di berbagai lokasi strategis di masing-masing proyek Astra Property. Limbah tersebut akan diolah lebih lanjut melalui kerja sama dengan Octopus, EcoTouch dan Daur.ID. Selain itu ada berbagai kegiatan workshop dan sosialisasi terkait pilar-pilar sustainability yang diadakan untuk para penghuni proyek residential, seperti Asya dan Anandamaya Residences, bekerjasama dengan Sebumi. baca juga: Astra Land Indonesia Mulai Bangun Ammaia Ecoforest Cikupa, Tangerang Secara simultan juga dijalankan aktivitas kampanye secara online dilakukan melalui media sosialInstagram @astraproperty, dengan mengunggah konten-konten berisi informasi mengenai keberlanjutan dari enam pilar kampanye ‘Earth Life Matters’. Seperti di antaranya mengenai penghematan air dan program waste management yang dilakukan oleh masing-masing proyek. Juga informasi tentang Menara Astra, sebagai gedung perkantoran yang sudah bersertifikasi Platinum Green Building serta green living concept Ammaia Ecoforest yang telah mendapatkan Sertifikasi Greenship Neighborhood peringkat Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Astra Property juga mengadakan photo competition dan kuis tentang kampanye ‘Earth Life Matters’untuk meningkatkan partisipasi via online, yang terbuka untuk publik. “Kami berharap, dalam jangka panjang, kampanye ‘Earth Life Matters’ dapat menstimulasi perubahan kebiasaan dari para target audiens-nya untuk lebih berkontribusi terhadap ESG berdasarkan keenam pilar dari kampanye ini,” tutup Nilawati.
Sinar Mas Land Terus Kembangkan Properti Berkaidah Hijau
Sebagai salah satu pengembang properti di Indonesia, Sinar Mas Land telah mengimplementasikan konsep pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan sejak lama. Bahkan sebelum prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) “harus” diterapkan oleh semua pihak, baik perusahaan swasta dalam menjalankan bisnis, maupun pemerintah, dalam menjalankan roda pemerintahan dan membuat regulasi. ESG sendiri program terintegrasi berkelanjutan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik. Program ini menyusul makin parahnya kondisi iklim global, akibat pemanasan global yang disebabkan oleh bertambahnya emisi gas rumah kaca di atmosfer bumi secara terus menerus. Semua itu secara jangka panjang akan dapat memunculkan kerusakan lingkungan, krisis pangan dan beragam bencana alam. Untuk itu semua stake holder pembangunan harus mendukung penuh kebijakan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Menurut Meita Laimanto, Partner – Risk Assurance PwC, “Perjalanan ESG suatu organisasi adalah suatu perjalanan yang berdampak tidak hanya pada aspek kehidupan kita sebagai individu, tetapi juga perusahaan atau organisasi.” Seperti disampaikan pada acara Media Talkshow bertajuk “Penerapan ESG dan Dampaknya Bagi Sektor Properti” yang diselenggarakan Sinar Mas Land, Tangerang Selatan, (2/8). Sebagai individu, kata Meita, kita ingin mencapai keberlanjutan karena kepedulian terhadap kesejahteraan sosial dan lingkungan. Perusahaan atau organisasi perlu memastikan bisnis yang berkelanjutan dalam lansekap risiko yang senantiasa berubah. Untuk itu, “Penting bagi perusahaan untuk memaparkan perjalanan ESG dan inisiatif mereka secara transparan, akurat, dan tepat. Hal ini merupakan kunci untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan serta mencapai kesuksesan dalam perjalanan ESG organisasi,” papar Meita. “Dalam mewujudkan visi kami untuk ‘Building a Better Future’, Sinar Mas Land secara konkret terus melakukan pembangunan berkelanjutan yang diterapkan dalam produk properti dengan target mengurangi emisi karbon hingga 34% dari penggunaan listrik pada tahun 2034 mendatang,” kata Chief Risk & Sustainability Officer Sinar Mas Land, M. Reza Abdulmajid. Upaya penerapan konsep sustainable development tersebut akan memberikan dampak positif, tidak saja bagi pengembang pun pemilik properti. Antara lain pengurangan biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas penghuni. Hal tersebut, imbuh Reza, mendorong konsumen melirik rumah dan gedung yang ramah lingkungan, baik untuk investasi maupun untuk digunakan atau dimiliki. “Dan saat ini tren green living juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban,” katanya lagi. Sinar Mas Land sudah merasakan manfaatnya. Seperti yang dicontohkan Reza atas Green Office Park yang kini memiliki occupancy rate di atas 93 persen. Untuk diketahui BSD City Green Office Park adalah gedung-gedung perkantoran hijau pertama Indonesia. Dikembangkan Sinar Mas Land di area seluas 25 hektar, terdiri atas 11 bangunan berlantai lima yang ditata dalam suasana menyerupai taman. Banyak perusahaan kelas dunia, seperti Unilever, Juniper Networks, iOS Developers Academy by Apple, dan Traveloka memilih gedung-gedung tersebut karena sudah menerapkan konsep “hijau” tadi. Pakai Material Ramah Lingkungan Terkait dengan pengembangan berkonsep hijau, Sinar Mas Land sudah melakukan beberapa inisiatif, antara lain penggunaan material ramah lingkungan, menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penerapan panel surya di bangunan-bangunan komersial, sarana penerangan jalan hingga pemanfaatan layanan Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero). Melalui layanan tersebut, Sinar Mas Land turut mendukung inisiasi pemerintah dan mengambil bagian dalam mengurangi emisi CO2. Selain mengoptimalkan sertifikat EBT, sejumlah gedung perkantoran milik Sinar Mas Land juga telah mendapatkan sertifikasi Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Kawasan perkantoran BSD Green Office Park juga sudah tersertifikasi Gold Green District dari Building Construction Authority (BCA) Singapura. Perusahaan terus berkomitmen untuk menerapkan konsep sustainable development dalam setiap produk hunian hingga kegiatan bisnisnya. Dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan, Sinar Mas Land pun bekerja sama dengan Chandra Asri untuk mengaplikasikan aspal dengan campuran sampah plastik sepanjang 3,8 km atau 56.138 m2 di kawasan BSD City pada tahun 2022 dan berlanjut hingga tahun 2023. Upaya tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat sekitar daerah pembangunan menuju penerapan model ekonomi sirkular.
Kolaborasi ERM dan Kadin Net Zero Hub, Untuk Ekosistem Bisnis yang Berkelanjutan
Menyusul kesuksesan Indonesia Net Zero Summit 2022: Dekarbonisasi Industri at All Cost, yang diadakan di Nusa Dua Bali, Indonesia, November lalu, semakin disadari bahwa hasil dari konferensi tingkat tinggi (KTT) tersebut perlu segera ditindaklanjuti. Komunitas bisnis Indonesia merespon positif akan pentingnya dekarbonisasi industri, untuk membawa agenda keberlanjutan dari G20 lebih maju. Demikian pandangan Environmental Resources Management (ERM). ERM adalah konsultan keberlanjutan pure-play global tepercaya yang berkantor pusat di Inggris, penyedia layanan konsultasi lingkungan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan. ERM hadir di Indonesia sejak tahun 1989, turut memperjuangkan dampak lingkungan dan sosial, yang mana salah satunya berperan aktif dalam Indonesia Net Zero Summit 2022. Sementara itu, KTT yang diselenggarakan oleh KADIN Net Zero Hub, merupakan acara yang dihadiri sejumlah perusahaan nasional dan multinasional untuk berdiskusi akan tantangan, peluang, dan kemajuan transisi Indonesia menuju ketangguhan iklim di masa depan. Adapun KADIN Net Zero Hub merupakan inisiatif yang didirikan oleh Kadin Indonesia untuk mendukung perusahaan nasional dalam mencapai Net Zero Emission. Menyadari perubahan iklim berdampak pada semua sektor, KADIN Net Zero Hub bertujuan untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan dengan membantu sektor swasta dalam mencapai komitmen global net zero dan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam pasar global. “Indonesia Net Zero Summit 2022 menyerukan akan kebutuhan mendesak transformasi seluruh sistem, termasuk pada sistem industri, sistem bisnis, sampai ke sistem internal perusahaan kami,” kata Muhammad Yusrizki, Ketua Umum KADIN Net Zero Hub. KTT tersebut telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya aksi kolektif dalam membangun ambisi yang lebih besar untuk membawa sektor industri menuju jalur Paris Agreement dan, pada akhirnya, untuk mendekarbonisasi value chain di seluruh industri di Indonesia. Pada kesempatan ini, perusahaan dan organisasi yang memimpin transisi nasional, termasuk ERM, bersatu untuk mengubah komitmen menjadi aksi. “Negara-negara di kawasan Asia Tenggara telah membuat langkah besar dalam mengarahkan pertumbuhan ekonomi mereka untuk mengamankan masa depan yang rendah karbon dan berkelanjutan. Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan memiliki sumber daya alam sebagai kontributor utama pertumbuhan ekonomi di dunia. Ekonomi Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain yang berkembang pesat adalah pendukung besar dalam mengejar target net zero dan bisnis yang berkelanjutan. Perubahan iklim global secara mendasar telah mengubah cara kami menjalankan bisnis,” ujar Setiaji Hadiprayitno, Country Managing Partner di ERM Indonesia. Pasca KTT B20 dan G20 di Bali, imbuh Setiaji, sangat penting bagi bisnis untuk mengatasi isu perubahan iklim dan Environment-Social-Governance (ESG) secara holistik. “Melalui inisiatif B20 Energy, Sustainability and Climate, baik pemerintah maupun pelaku usaha perlu berkolaborasi untuk mempercepat transisi akan penggunaan energi berkelanjutan dan terjangkau, dengan mengurangi intensitas karbon. Di mana hal ini akan memungkinkan konsumen di Indonesia untuk mengakses dan mengkonsumsi energi bersih dan modern,” katanya. Setiaji menegaskan, “Kemitraannya dengan Kadin Net Zero Hub bertujuan untuk mempercepat kolaborasi transisi ekosistem energi industri serta memberikan pengetahuan tentang ESG dan tindak lanjutnya, untuk industri di Indonesia.”