SIG dan PLN Perkuat Sinergi untuk Akselerasi Transisi Energi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT PLN (Persero) terus memperkuat sinergi dalam akselerasi transisi energi untuk menuju industri hijau, melalui proses bisnis dan operasional yang rendah karbon. Sinergi BUMN ini menjadi peluang yang sejalan dengan peta jalan keberlanjutan (sustainability roadmap) masing-masing perusahaan, dalam rangka mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia dan mendukung pemerintah mencapai target net zero emission pada 2050. Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari saat mewakili SIG menerima penghargaan sebagai pengguna energi berskala besar di sektor industri pada acara Enterprise Customer Gathering yang diselenggarakan oleh PLN di Jakarta, pada (11/7), mengatakan, SIG dan PLN memiliki kesamaan visi untuk mendorong terciptanya industri hijau melalui penggunaan listrik berbasis EBT. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi risiko lingkungan dari model industri yang ekstraktif atau bergantung pada sumber daya alam dan mempercepat capaian penurunan emisi karbon. ”Sebagai pengguna energi, relasi antara SIG dengan PLN lebih dari sekadar konsumen dan penyedia jasa, tetapi juga mitra dalam keberlanjutan. SIG dan PLN telah menandatangani nota kesepahaman dalam menghadirkan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan di area operasi SIG pada September 2023 lalu,” kata Reni. Reni juga menambahkan, SIG merupakan pengguna listrik berskala besar dengan tingkat penggunaan energi listrik sekitar 2,9 terawatt hour (TWh) per tahun atau senilai Rp2,9 triliun/tahun. Di sisi lain, SIG memiliki lahan berupa atap bangunan, lahan, dan kolam, yang berpotensi digunakan untuk implementasi panel surya hingga 572 MegaWatt peak (MWp). “Kerja sama dengan PLN dalam pengembangan panel surya, diharapkan dapat meningkatkan porsi penggunaan EBT dan mendukung tercapainya target penurunan intensitas emisi CO2 cakupan 2 sebesar 23,9% dari Baseline 2019 sebagaimana tertuang dalam Sustainability Roadmap 2030 SIG,” papar Reni. baca juga: SIG Tawarkan Bahan Bangunan Rendah Karbon untuk Konstruksi Ramah Lingkungan Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM RI, Tirta Nugraha Mursitama mengapresiasi PLN yang terus menjaga hubungan baik dengan para pelanggannya. Disampaikan pada kesempatan yang sama, Tirta mengatakan dan berharap kerja sama dengan PLN dan berbagai pihak dapat meningkatkan koordinasi dan bahu-membahu mendukung akselerasi transisi energi di Indonesia. “Kami juga sangat terbuka terhadap berbagai inisiatif promosi dalam bersama-sama memfasilitasi investasi end-to-end dalam rangka kemudahan berusaha dan meningkatkan investasi khususnya sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Kita sama-sama berkontribusi ke arah pertumbuhan ekonomi menuju 8 persen,” ungkapnya. Adapun “Enterprise Customer Gathering PLN” merupakan bentuk penghargaan PLN atas kerja sama dengan pelanggan industri yang telah terjalin selama ini. Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, kontribusi pelanggan sangat besar dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara. “Acara ini adalah bentuk apresiasi kami atas dukungan para pelanggan selama ini. Harapan kami, kedekatan antara PLN dan para pelanggan enterprise dapat semakin ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tutur Dharmawan. Energi Baru Terbarukan Darmawan juga menjelaskan, bahwa demi mendukung energi rendah karbon, PLN juga mengembangkan bisnis beyond kWh di mana PLN tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga layanan internet, fiber optic, dan green services untuk mendukung industri rendah karbon. Sementara itu, tidak hanya dengan lokal, PLN juga terus menjalin kolaborasi tingkat global untuk mengakselerasi transisi energi melalui peningkatan pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) di tanah air. baca juga: Xurya, Huawei Indonesia & JJ-Lapp Indonesia Kolaborasi Bikin Program Solar Academy Berbagai upaya telah dilakukan PLN, seperti pengembangan pembangkit EBT. Hingga tahun 2023, pengembangan pembangkit telah mencapai 8.786 megawatt (MW). Dengan rincian pembangkit berbasis hidro (PLTA/PLTMH) sebesar 5.777 MW, pembangkit berbasis panas bumi (PLTP) sebesar 2.519 MW, dan sisanya berasal dari surya (PLTS), angin (PLTB) dan biomassa. Tidak sampai di situ, PLN bersama Pemerintah akan terus meningkatkan bauran energi bersih melalui RUPTL dan RUKN. Targetnya, hingga tahun 2040 kapasitas energi di Indonesia akan ditopang oleh EBT sebesar 75 persen dan gas sebesar 25 persen. Darmawan mengungkapkan, hingga tahun 2040, penambahan kapasitas sebesar 21 Gigawatt (GW) berasal dari pembangkit listrik tenaga gas, 28 GW dari tenaga surya dan angin, 31 GW dari tenaga air dan panas bumi, 2,4 GW dari energi baru lainnya. Untuk mencapai target ambisius tersebut, terang Darmawan, PLN telah meluncurkan skenario Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Lewat skenario ini, PLN akan membangun Green-Enabling Transmission Line untuk mengakomodasi persebaran sumber EBT di pelosok Indonesia.
Sinar Mas Land dan IABHI Gaungkan Penerapan Bangunan Hijau
Memaksimalkan penerapan konsep bangunan hijau atau green building adalah salah satu upaya untuk menanggulangi pemanasan global. Pemanasan global itu terjadi karena bertambahnya emisi gas rumah kaca di Atmosfer secara terus menerus, menyebabkan panas Matahari yang dipantulkan dari Bumi kian tertahan hingga semakin menyebabkan perubahan iklim. Copernicus Climate Change Service mencatat tahun 2023 merupakan tahun terpanas sepanjang sejarah, dengan rata-rata suhu udara permukaan Bumi mencapai 14,98 derajat Celsius. Tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur Bumi, perubahan iklim memicu global warming yang dapat memunculkan krisis pangan dan beragam bencana alam. Konsep “Bangunan Hijau” merupakan gagasan agar bangunan yang didesain dapat mengurangi dampak negatif bagi lingkungan dan sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Salah satu upaya Divisi Corporate Social Responsibility (CSR) dan Green Initiative (GI) Sinar Mas Land untuk terus menggalakkan green building adalah dengan berperan aktif dalam Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia (IABHI). Ahli Bangunan Hijau IABHI merupakan asosiasi profesi yang menjadi wadah komunikasi, konsultasi, koordinasi, serta pemersatu para ahli dan profesional bangunan hijau yang dibentuk sejak tanggal 10 April 2013. Saat ini anggotanya sudah mencapai 355 orang yang tersebar di Indonesia. Pada 7 Maret 2024, Sinar Mas Land sukses menjadi tuan rumah Kongres IABHI 2024 yang diadakan di Auditorium Green Office Park 9, BSD City. Pertemuan rutin pada akhir masa jabatan kepengurusan IABHI tersebut dihadiri oleh 29 orang anggota secara luring dan 38 lainnya secara daring. Ketua IABHI periode 2019 – 2024, Bintang Agus Nugroho, menyatakan bahwa Kongres IABHI 2024 merupakan momen kritis bagi IABHI dalam menetapkan arah dan komitmen kita terhadap pembangunan hijau di Indonesia. Krisis iklim dan bencana alam membuat semua pihak harus sadar bagaimana pentingnya penerapan bangunan hijau. Untuk itu, “Kami terus mendorong seluruh anggota untuk menerapkan pengurangan emisi karbon dari penggunaan listrik konvensional. Kami berkomitmen melakukan kolaborasi dengan semua pihak agar bangunan hijau dan pembangunan yang berkelanjutan dapat diterapkan dengan baik di Indonesia,” ujar Bintang. baca juga: Gedung OCBC Space Raih EDGE Advanced dari IFC dan GBC Indonesia, Setara dengan Tanam 24.000 Pohon Sementara itu, Managing Director President Office Sinar Mas Land, Dony Martadisata, mengatakan, “Dalam mewujudkan visi kami untuk ‘Building for a Better Future’, Sinar Mas Land secara konkret terus melakukan pembangunan berkelanjutan yang diterapkan dalam produk properti dengan target mengurangi emisi karbon hingga 34% pada tahun 2034 mendatang, salah satunya dari minimalisasi penggunaan listrik.” Donny berharap hasil Kongres IABHI 2024 tersebut dapat menjadi pedoman sekaligus memberikan perspektif yang menarik, mengenai bagaimana produk ramah lingkungan memiliki dampak yang besar terhadap terwujudnya ekonomi hijau yang tangguh dan inklusif. Inisiatif Hijau Selain penghematan listrik, berbagai inisiatif hijau juga sudah dilakukan Divisi CSR dan GI Sinar Mas Land untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Antara lain penerapan material ramah lingkungan, menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penerapan panel surya di bangunan-bangunan komersial, sarana penerangan jalan hingga pemanfaatan layanan Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero). Sinar Mas Land juga memulai proses energy management di semua gedung operasional perusahaan sehingga penurunan energi bangunan terus menerus dilakukan menuju rendah karbon. Melalui layanan dan kegiatan tersebut, Sinar Mas Land turut mendukung inisiasi pemerintah dan mengambil bagian dalam mengurangi emisi CO2. baca juga: Berkonsep Hijau, Kantor JLL Indonesia Raih Sertifikasi Hijau dari AS Selain mengoptimalkan sertifikat EBT, sejumlah gedung perkantoran milik Sinar Mas Land juga telah mendapatkan sertifikasi “Bangunan Hijau” dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Selanjutnya, untuk kawasan perkantoran BSD Green Office Park sudah tersertifikasi Gold Green District dari Building Construction Authority (BCA) Singapura. “Total bangunan yang disertifikasi baik milik Sinar Mas Land maupun mitra kami yang melakukan sertifikasi bangunan hijau sampai saat ini berjumlah 14 gedung dan terus akan bertambah di masa depan. Perusahaan terus berkomitmen untuk menerapkan konsep sustainable development dalam setiap produk hunian hingga kegiatan bisnisnya,” tandas Donny.