Digitalisasi, Keniscayaan di Bisnis Ritel Modern
Saat ini telah terjadi pergeseran pola perilaku konsumen dalam membeli produk ritel. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pelaku usaha sektor ritel agar tetap bertahan dalam menjalankan bisnis. Berdasarkan data Bank Indonesia, penjualan produk niaga pascapandemi sudah mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juli 2024 yang diperkirakan mencapai 212 atau tumbuh 4,3% (year-on-year). “Meningkatnya penjualan eceran didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang. Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2024 tercatat senilai 123,4. Angka ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan pada tahun lalu sebesar 123,5. Meski demikian, angka tersebut masih berada dalam posisi optimistis terhadap kondisi ekonomi ke depan. Dengan melihat potensi konsumsi masyarakat yang masih tinggi dan tingkat penjualan ritel yang masih prospektif, perlu upaya mendorong sektor ritel modern,” terang Kasan, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) dalam sambutannya pada pembukaan Gambir Trade Talk (GTT) #15, Jakarta (14/8). Mengusung tema “Transformasi Ritel Modern di Era Digitalisasi: Peluang dan Tantangan”, hadir sebagai narasumber adalah Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Pande Nyoman Laksmi Kusumawati, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, dan Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad. “Kementerian Perdagangan mendorong transformasi ritel modern di era digital dalam memanfaatkan semua sarana pemasaran, termasuk niaga-el (e-commerce). Pergeseran pola perilaku konsumen dalam membeli produk ritel menjadi suatu tantangan sekaligus peluang bagi para pelaku usaha sektor niaga,” ujar Kasan. Kasan mengungkapkan, digitalisasi menjadi keharusan pada era baru pascapandemi di dalam tatanan perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Berbagai sektor perdagangan harus terus beradaptasi dan berinovasi untuk memanfaatkan situasi saat ini, termasuk ritel modern. Pande Nyoman Laksmi Kusumawati mengutarakan, niaga-el diproyeksikan menjadi saluran ritel dengan pertumbuhan tercepat. Niaga-el diproyeksikan mampu memberikan kontribusi sebesar 24% pada penjualan ritel di tahun 2027. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada 2023 yang nilai kontribusinya mencapai 21%. “Ritel dengan sarana pemasaran niaga-el juga diproyeksikan menunjukkan peningkatan penjualan yang kuat yaitu mencapai AS $ 1,4 triliun pada 2022—2027. Potensi ini diperkirakan datang dari pasar negara berkembang senilai lebih dari 64%. Selain itu, dompet-el terus menjadi pilihan pembayaran. Penggunaan dompet-el diperkirakan akan meningkat dari 49% pada 2022 menjadi 54% pada 2026,” ungkap Laksmi. baca juga: One Global Capital Akuisisi Pusat Belanja di Sydney Senilai Rp 215 Miliar Transformasi Toko Ritel Laksmi menambahkan, saat ini pelaku usaha sektor niaga semakin banyak yang berinvestasi dalam mengembangkan strategi omnichannel guna mendorong terciptanya ekosistem perdagangan digital. Omnichannel adalah strategi yang memadukan penjualan luring dan daring. Menurut Laksmi, negara-negara di Asia Pasifik diperkirakan akan memimpin perdagangan digital dengan pertumbuhan pesat, yakni Tiongkok, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan India. Roy Nicholas Mandey menerangkan, dikotomi antara toko luring dan toko daring seharusnya sudah tidak lagi ada di era digital saat ini. Hal ini karena sudah banyaknya transformasi yang dilakukan dari toko luring menjadi toko daring dan sebaliknya. Menurut Roy, transformasi mampu memberikan kemudahan kepada konsumen dalam berbelanja. Hal ini mendorong usaha tersebut untuk mengikuti tren berbelanja yang ada saat ini. “Toko ritel harus mengikuti tren berbelanja saat ini atau akan menjadi punah. Aprindo sebagai asosiasi dan korporasi ritel tentunya memiliki keberpihakan kepada pelaku usaha sektor ini, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang dan naik kelas di era digital, baik pada level nasional maupun global,” imbuh Roy. Ekonom Senior INDEF Tauhid Ahmad menyatakan, transformasi digital memiliki manfaat bagi bisnis retail yang meliputi peningkatan loyalitas pelanggan, memberikan informasi pasar yang bermanfaat, dan menerapkan kampanye pemasaran yang efisien. Selain itu, transformasi digital juga dapat meningkatkan layanan kepada pelanggan dan manajemen inventaris yang lebih mudah. “Digitalisasi merupakan suatu keniscayaan dan menuntut adanya inovasi, serta perubahan sistem bisnis model ritel. Meski demikian, diperlukan kebijakan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan penguatan kapasitas pelaku usaha sektor ini, khususnya bagi UMKM dalam mengakselerasi dunia teknologi yang cepat,” ujar Tauhid. Kegiatan GTT menjadi salah satu kolaborasi bersama antara pemangku kebijakan dengan kalangan akademisi serta pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat merumuskan kebijakan yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi berbagai tantangan, isu, dan fenomena baru dalam dinamika perdagangan baik domestik maupun internasional saat ini.
Pemerintah Luncurkan INA Digital, Untuk Layanan Publik yang Lebih Efisien
Untuk memadukan dan mengintegrasikan semua layanan publik secara digital, pemerintah Indonesia membuat Government Technology (GovTech) Indonesia yang diberi nama INA Digital. Prosesi peluncurannya dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam rangkaian acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara, Jakarta, (27/05). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan pentingnya integrasi berbagai aplikasi dan layanan digital pemerintah ke dalam portal pelayanan publik dan portal administrasi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Presiden Jokowi juga menyinggung adanya 27.000 aplikasi yang ada di lingkup pemerintah, dari pusat sampai daerah, yang perlu diintegrasikan. “Untuk meningkatkan daya saing Indonesia, kita harus memperkuat Digital Public Infrastructure, semacam ‘jalan tol’ untuk digitalisasi pelayanan publik. Kita juga harus memperkuat transformasi GovTech yang kita namakan INA Digital,” ujar Presiden Jokowi. Untuk mewujudkan hal tersebut, Presiden Jokowi resmi meluncurkan GovTech Indonesia ini selaku penyelenggara keterpaduan ekosistem layanan digital pemerintahan, guna mewujudkan pelayanan publik yang lebih berkualitas, tepercaya, dan efisien. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa lahirnya sistem layanan ini merupakan langkah awal percepatan transformasi layanan elektronik pemerintahan Indonesia. “Setiap kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus bersama-sama melakukan integrasi dan interoperabilitas aplikasi dan data. Tidak boleh lagi merasa data yang dipunya miliknya sendiri. Tidak akan maju kalau masih seperti itu. Tinggalkan praktik dan mindset lama,” lanjut Presiden. baca juga: Duo Award 2024, JMN Beri 79 Penghargaan, Salah Satunya Kepada Presiden RI Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menekankan, pasca-peluncuran INA Digital, keterpaduan layanan digital pemerintah akan dikebut. Beberapa layanan prioritas akan dipadukan dalam satu portal pelayanan publik yang bakal diluncurkan pada September 2024. Layanan prioritas yang dalam tahap akan dipadukan meliputi sektor pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, pembayaran, identitas elektronik, SIM online, izin keramaian, dan layanan aparatur negara. Selama ini, lanjut Anas, ketika warga butuh layanan A, maka harus mengunduh aplikasi instansi A dan mengisi data di aplikasi tersebut. Lalu ketika warga perlu layanan B, maka harus mengunduh aplikasi B dan kembali mengisi data. Prosesnya berulang. Padahal ada ribuan layanan dengan ribuan aplikasi. Yang terjadi, yang mestinya teknologi mempermudah, malah mempersulit warga. “Sesuai arahan Presiden, Indonesia bersiap mewujudkan sejarah baru, di mana layanan elektronik akan terpadu. Tidak lagi berbasis instansi atau government centric, tapi berbasis kebutuhan rakyat atau citizen centric, seperti langsung masalah pencatatan sipil, dukungan pencarian pekerjaan, layanan jika warga sakit, pergantian alamat, akses bantuan sosial, dan masih banyak lagi,” ujar Anas. Portofolio Digital Peruri INA Digital adalah bagian dari PERURI, sesuai amanat Pemerintah kepada PERURI sebagai GovTech Indonesia yang tertuang pada Perpres No. 82 Tahun 2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir, memaparkan, pemilihan PERURI untuk menjalankan sistem govtech ini berdasarkan pada portofolio elektroniknya yang kuat, terbukti dengan berbagai layanan pemerintahan berbasis teknologi internet yang sebelumnya sudah menjadi produk unggulan mereka. Karenanya penugasan tersebut adalah pilihan yang tepat, karena nantinya dapat mendorong daya saing BUMN di sektor digital. INA Digital memastikan untuk mengedepankan kemudahan bagi masyarakat tanpa komplikasi yang rumit. Hal ini juga menjadi perbaikan atas proses bisnis yang terpadu, transparan, dan terukur agar semua layanan bagi masyarakat bisa tepat sasaran. “Peluncuran ini merupakan langkah awal bagi kami harus terus bekerja keras lagi untuk beberapa bulan ke depan untuk bisa memimpikan dan melakukan bahwa pelayanan publik pemerintah kepada masyarakat itu nyata. Jadi tidak hanya slogan, tetapi sesuatu yang bisa diimplikasikan,” lanjut Erick. baca juga: Membuat Sustainable Guidelines, Cara Intiland Terapkan ESG Sektor Prioritas Di tahap awal, sistem layanan govtech terpadu ini berkolaborasi dengan sembilan kementerian/ lembaga untuk mendukung pengembangan, integrasi, serta interoperabilitas aplikasi SPBE Prioritas. Di antaranya sektor pendidikan, kesehatan, sosial, administrasi kependudukan terintegrasi dengan Identitas Kependudukan Digital, transaksi keuangan negara, aparatur negara, Portal Layanan Publik, Satu Data Indonesia, dan kepolisian. Sembilan sektor prioritas tersebut dipilih langsung oleh Presiden untuk diakselerasi keterpaduannya berdasarkan kesiapan rencana, infrastruktur, dan eksistensi penggunaannya. Keterpaduan layanan elektronik yang efektif dapat menjadi terobosan penting dalam menghadirkan pelayanan publik yang sederhana, mudah, cepat, dan transparan. Pemerintah bertekad menghadirkan satu portal pelayanan publik dan portal administrasi pemerintahan yang menjadi rujukan masyarakat untuk menjawab kebutuhan pada perjalanan hidup setiap masyarakat, mulai dari pencatatan sipil, dukungan pencarian pekerjaan, informasi layanan jika sakit, pergantian alamat, akses dan informasi bantuan sosial, dan masih banyak lagi.
BCA SYNRGY Academy Bekali Anak Muda Terampil di Sektor Digital
Ekonomi digital merupakan sektor dengan kebutuhan SDM yang besar saat ini. BCA melihat hal itu sebagai peluang untuk berbagi, dengan cara membekali generasi muda dengan perangkat keahlian yang relevan lewat metode dan mitra yang kompeten di sektor tersebut. Itulah yang mendasari BCA mengembangkan BCA SYNRGY Academy. Peserta SYNRGY Academy memperoleh berbagai pembekalan untuk mengasah kemampuan mereka, baik secara hard skill maupun soft skill. Dengan demikian, mereka diharapkan menguasai keterampilan yang diperlukan untuk terjun ke dunia kerja, khususnya di sektor digital. Sebagai program pelatihan di bidang teknologi digital, program ini membuka sejumlah kelas seperti engineering, back-end engineering, front-end engineering, desain UI/UX, dan iOS engineering. Kelas-kelas tersebut menjadi pilihan seiring kebutuhan industri digital yang semakin berkembang saat ini. Adalah Muhammad Rafli Adiansyah, salah satu peserta BCA SYNRGY Academy yang bercita-cita untuk berkarier di sektor digital dan kini menjadi desainer UI/UX di sebuah perusahaan media digital. “Perjalanan saya menemukan SYNRGY Academy cukup unik. Awalnya saya mau kuliah jurusan IT namun enggak kesampaian, karena biayanya mahal. Ayah saya hanya seorang mitra ojek online dan suatu hari, Bapak pulang membawa kabar tentang SYNRGY Academy ini. Begitu saya lihat, saya cukup kaget karena ini hal yang sudah saya impikan sejak dulu,” kenang Rafli, yang sudah lulus dari jurusan Agribisnis di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten. “Di SYNRGY Academy saya mendapat pembekalan sesuai dengan jurusan kelas yang saya pilih. Yang menarik juga, kami diminta berkolaborasi dalam tim untuk mengerjakan proyek akhir berupa pembuatan aplikasi sehingga kami tidak hanya belajar teori, tapi juga bisa mempraktikkan ilmu yang kami dapat,” papar Rafli. “Binar Academy percaya bahwa banyak talenta di Indonesia memiliki kemauan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh berbagai industri. Selain itu, kami pun percaya bahwa transformasi digital selalu dimulai dari manusia. Oleh karena itu, kami bersinergi dengan BCA untuk turut ambil bagian dalam memperkaya ilmu dan talenta masa depan di Indonesia,” kata Presiden Direktur Binar Academy Alamanda Shantika. Binar merupakan mitra kerja BCA dalam menjalankan SYNRGY Academy. Bangun Jejaring dengan SYNRGY Accelerator Selain program pelatihan tersebut, BCA juga menyelenggarakan SNYRGY Accelerator yang berfokus pada pembinaan start-up. Program yang sudah dilaksanakan sejak 2019 ini, merupakan program pendampingan start-up, mulai dari mentoring, lokakarya, community event, business matching, sesi berjejaring antar-startup hingga dengan BCA. Dari lima gelombang penyelenggaraan, SYNRGY Accelerator sudah meluluskan 72 startup dari 600 lebih start-up yang mendaftar. Jejak.in adalah salah satu start-up yang berhasil mengembangkan inovasinya melalui program ini. “Kami sempat berpikir dua kali untuk ikut program ini, karena berdasarkan pengalaman mengikuti bootcamp accelerator lainnya, programnya cukup memakan waktu. Sementara kami harus bekerja dengan jadwal yang padat. Namun kurikulum SYNRGY Accelerator bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing startup dengan waktu yang fleksibel. Kami difokuskan untuk melakukan networking dan business matching hingga akhirnya kami juga dapat berkolaborasi dengan ekosistem BCA,” tukas COO Jejak.in Sudono Salim. BCA terus mendorong anak-anak muda dalam ekosistem startup untuk terus menciptakan inovasi berbasis teknologi dan membumikan solusinya ke masyarakat, baik di lingkup nasional maupun internasional. “SYNRGY Accelerator dan SYNRGY Academy adalah kegiatan corporate social responsbility (CSR) BCA dalam memajukan ekonomi digital Indonesia, baik dari aspek startup maupun talentanya. Melalui program ini kami berharap ada ekosistem digital yang terbentuk secara berkelanjutan dan memberi dampak signifikan terhadap transformasi ekonomi digital Indonesia,” pungkas EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.
Schneider Electric Indonesia Tawarkan Solusi untuk Pengembangan Gedung Ramah Energi dan Lingkungan
Gedung yang hemat energi dan ramah lingkungan makin jadi kebutuhan dan akan menjadi tren di masa depan. Tidak hanya itu, bangunan masa depan adalah lebih berkelanjutan, tahan lama, efisien, dan berpusat pada manusia. Untuk itu, PT Schneider Electric Indonesia menawarkan solusi dan produk yang dapat mengubah bangunan menjadi lebih ramah energi dan ramah lingkungan, dengan penggunaan energi yang lebih efisien dan pengurangan emisi CO2 dalam jumlah yang signifikan. “Schneider Electric Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mengembangkan solusi yang ramah lingkungan dan membantu setiap pihak dalam mencapai tujuan berkelanjutan. Melalui kerjasama lintas sektor, termasuk mitra kerja, klien, dan pemerintah kami bertujuan untuk mewujudkan bangunan ramah energi (cerdas) dan ramah lingkungan (rendah karbon) dalam konteks revitalisasi fasilitas bangunan eksisting dan pembangunan fasilitas bangunan baru, untuk mengurangi emisi karbon, efisiensi biaya operasional, dan sustainability atau keberlanjutan,” papar Hery Saputra, Building Business Vice President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste. Hal tersebut karena, gedung adalah pengonsumi energi dunia lebih dari 30% dan menghasilkan sekitar 40% emisi CO2 per tahunnya. Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund (2020) menyatakan bahwa perusahaan yang menyelaraskan model bisnis mereka dengan standar rendah karbon menuju transisi energi net-zero, akan memetik manfaat besar. Sebaliknya, yang gagal melakukan adaptasi akan tersingkir dari percaturan bisnis. Untungnya, sebagian besar organisasi bisnis makin menyadari hal tersebut dan sudah menempatkan pada salah satu prioritasnya, upaya penurunan emisi CO2 (dekarbonisasi) pada unit gedung dikelolanya. Schneider Electric sendiri selama puluhan tahun telah membantu ribuan perusahaan–termasuk di Indonesia–dalam proses dekarbonisasi operasional bangunan, mulai dari hotel, ritel, rumah sakit, hingga perkantoran. Dukungan yang diberikan adalah dengan menerapkan tiga langkah sederhana, yaitu: Strategi, Digitalisasi, dan Dekarbonisasi. Strategi, mengacu pada nilai portfolio dan bangunan eksisting dengan strategi jangka panjang untuk hasil yang terukur. Digitalisasi, mengacu pada pemanfaatan saluran digital untuk mendata penggunaan energi dan sumber daya secara akurat dan terukur, agar dapat membuat keputusan berbasis data. Dekarbonisasi, mengurangi jejak karbon dalam skala besar di seluruh portfolio dan bisnis dengan memanfaatkan beragam masukan dari langkah pertama dan kedua. Dalam perspektif Schneider Electric, kalangan bisnis dapat mempertahankan bahkan meningkatkan nilai pertumbuhan usahanya, dengan mengupayakan bangunan ramah energi dan ramah lingkungan. Hal ini karena, fasilitas gedung tersebut serta sistem manajemen energi yang telah diterapkan dapat memberikan laporan dan data dekarbonisasi yang terukur untuk mencapai net-zero. Dengan demikian capaian-capaian tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan performa bisnis. Menurut data terakhir yang dikeluarkan oleh Carbon Development Project/CDP di tahun 2022, sebanyak 76% organisasi menyatakan bahwa pelaporan hasil upaya keberlanjutan yang dilakukan entitas bisnis dapat membantu meningkatkan keunggulan kompetitif di pasar. Di dalamnya termasuk: menarik investasi (Gartner 2021), memunculkan pengaruh, reputasi, dan merek industri (CDP 2022), serta menarik dan mempertahankan tenaga kerja terbaik dalam perusahaan dimaksud (Ciphr 2021). Sistem Pendukung Untuk itu Schneider Electric menawarkan solusi berupa Building Management System (BMS) bernama EcoStruxure™ Building Advisor. Seperti tertulis pada situsnya, sistem ini adalah arsitektur dan platform yang dibekali IoT, siap pasang dan pakai, terbuka, yang dapat dioperasikan, di Rumah, Gedung, Pusat Data, Infrastruktur, dan Industri. Inovasi di setiap Level mulai dari Connected Products hingga Edge Control, serta Apps, Analytics and Services. Jadi, platform ini akan memberikan masukan penting dalam pengoperasian gedung, dengan memantau sistem dan mengidentifikasi kesalahan untuk secara proaktif mengatasi inefisiensi. Solusi ini sudah terbukti dapat mengurangsi biaya operasional, meningkatkan kenyamanan, dan mempertahankan nilai aset dengan biaya dan sumber perawatan yang terbatas. Sistem tersebut dilengkapi dengan produk pendukung gedung ramah energi dan ramah lingkungan, yang mencakup Building Automation and Control Devices (programmable logic controller (PLC), sensor, actuator, dan controller), Electrical Distribution Solutions (circuit breaker, switch, panel distribusi, dan sistem monitoring listrik), dan Energy Management and Metering Solutions (mengukur, memonitor, dan menganalisa konsumsi energi dalam gedung). Lalu Lighting Control Systems (sensor, dimmer, timer, dan perangkat lunak manajemen pencahayaan untuk memungkinkan kontrol otomatis dan optimasi pencahayaan di dalam gedung), Security and Access Control Systems (panel access control, sistem surveillance, intrusion detection systems, serta sistem evakuasi darurat), Data Center Infrastructure Management/DCIM (memungkinkan manajemen data center yang efisien di dalam gedung), dan Renewable Energy Solutions (inverter tenaga matahari, charge controller, dan sistem penyimpanan energi).
Lamudi.co.id: Literasi Digital Bagi Agen Makin Penting
PropTech terbesar di Indonesia Lamudi.co.id baru saja mempublikasikan laporan Lamudi Property Highlights 2022 (LPH 2022) yang menggarisbawahi peran penting agen dalam mendorong pertumbuhan sektor properti nasional melalui digitalisasi. Sebagai sumber daya manusia (SDM) sektor properti, agen properti sangat diharapkan melek teknologi digital agar lebih efektif dalam memberikan layanan kepada pembeli dengan pengalaman yang baik. Terutama kepada generasi pencari properti baru atau Next Generation Property Buyers yang memiliki karakteristik terekspos dengan kemudahan teknologi di kehidupan mereka sehari-hari. Yang dimaksud dengan Next Generation Property Buyers adalah generasi muda di usia 25 hingga 44 tahun yang mayoritas merupakan pembeli properti pertama kali dan merupakan 60 persen pencari properti secara online. LPH 2022 yang merupakan laporan tahunan yang dikeluarkan Lamudi.co.id untuk mengulas isu nasional terbaru yang berkorelasi dengan prospek pertumbuhan sektor properti nasional. LPH 2022 bertema “Menjawab Kebutuhan Konsumen dengan Meningkatkan Kompetensi Agen”, menampilkan hasil riset berdasarkan survei yang dilakukan terhadap agen properti untuk mengukur tingkat kesiapan kompetensi agen dalam menjawab tuntutan baru dari generasi pencari properti baru. “Agen memainkan peran penting sebagai garda terdepan adopsi teknologi pada sektor properti karena mereka berperan sebagai penghubung antara developer dan bank kepada calon pembeli. Dan itu menuntut agen untuk memiliki tingkat literasi digital minimal, yang mencakup melakukan riset, menggunakan teknologi dalam menjawab kebutuhan konsumen dan memanfaatkan teknologi sebagai alat penunjang karir mereka sendiri,” ucap Mart Polman, CEO Lamudi.co.id, pada rilisnya (29/3). Poin penting literasi digital bagi agen tersebut juga sejalan dengan kerangka literasi digital utama yang telah ditetapkan oleh UNESCO (2018), yang menjadi acuan tingkat kompetensi SDM dasar, agar kompetitif di era ekonomi digital. Perlu Pelatihan LPH 2022 menemukan beberapa poin penting antara lain tingkat kesadaran agen yang tinggi pada pentingnya literasi digital, yang sayangnya tidak diimbangi dengan pelatihan yang memadai. Ditemukan beberapa keluhan utama yang diterima agen dari calon pembeli properti, dan siapa pemangku kepentingan utama yang dirasa agen perlu mengambil inisiatif dalam mengadakan pelatihan terhadap agen. Mart menambahkan bahwa semua penemuan riset dari LPH 2022 mengarah kepada pentingnya memfasilitasi agen dengan pelatihan memadai agar mereka dapat beradaptasi dengan kondisi sektor properti yang baru. “Penyedia pelatihan memadai untuk agen harus menjadi agenda prioritas bagi seluruh pemangku kepentingan sektor properti nasional. Ini dikarenakan tingkat keberhasilan penjualan agen akan memiliki kontribusi besar pada keberlanjutan pertumbuhan sektor properti nasional di kondisi ekonomi yang penuh tantangan ini,” tambahnya. Berdasarkan laporan dari Bank Indonesia, diketahui bahwa pertumbuhan sektor properti memiliki kontribusi yang cukup besar pada pertumbuhan sektor perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar Rp324 triliun (2020). Kontribusi ini juga dengan kaitan sektor properti dengan 174 sektor perekonomian lainnya beserta 350 industri kecil. Beda Preferensi, Beda Kebutuhan Selain menjadi mayoritas pencari properti secara online, pada next generation property buyers, memiliki preferensi yang beragam, sesuai kebutuhannya. LPH 2022 menemukan hasil bahwa mereka biasa menentukan pilihan properti mereka berdasarkan prioritas yang berbeda. Pembelian properti mereka ini ditentukan oleh tiga faktor yakni tingkat mobilitas, gaya hidup dan tingkat pendapatan mereka. Buyers yang menjunjung mobilitas umumnya menghabiskan mayoritas waktunya bekerja dan memiliki orientasi karir. Untuk pencari properti di kategori ini, lokasi yang dekat atau strategis dengan tempat bekerja menjadi salah satu faktor terpenting dalam proses pemilihan properti. Sementara, generasi yang mengutamakan gaya hidup umumnya memilih lokasi yang nyaman dan mendukung aspirasi mereka untuk berkeluarga, apalagi umumnya mereka berupa keluarga muda. Bagi pencari properti dengan orientasi keluarga, keadaan lingkungan sekitar merupakan aspek yang harus dipertimbangkan karena keperluan jangka waktu tinggal yang lebih panjang. Pasangan baru atau keluarga kecil dengan anak memerlukan properti yang dapat digunakan untuk membangun kualitas hidup yang baik bagi keluarga mereka. Ketiga, mereka yang memiliki aspirasi investasi jangka panjang, mencari untuk mendapatkan sumber pendapatan pasif. Pembeli properti dengan orientasi investasi ini pada umumnya secara aktif melakukan riset tentang prospek sebuah wilayah sebelum melakukan pembelian untuk mempertimbangkan balik modal dari investasi mereka.
Tawaran Bunga Rendah di BCA Expoversary 2023
Dalam rangka merayakan HUT ke-66, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menggelar BCA Expoversary. Ini adalah sebagai bentuk rasa syukur, karena telah menapaki usia 66 tahun, serta untuk mengapresiasi segenap nasabah yang senantiasa di sisi BCA. BCA Expoversary 2023 kembali hadir secara hybrid. Kegiatan offline diadakan mulai 23–26 Februari 2023 di semua hall (Hall 1–10) yang ada di ICE BSD CIty, Kabupaten Tangerang. Sedangkan, BCA Expoversary online akan dilaksanakan pada 23–26 Maret 2023 melalui website expo.bca.co.id. Acara dibuka secara resmi oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja didampingi Wakil Presiden Direktur BCA Armand Hartono, Direktur BCA Santoso, Direktur BCA Haryanto T. Budiman, dan Ketua Panitia BCA Expoversary 2023 sekaligus Direktur BCA Finance Petrus Karim, (23/2). “Kami bersyukur dapat merayakan HUT ke-66 dengan kembali menyelenggarakan BCA Expoversary, sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah dan masyarakat. Perayaan HUT ke-66 BCA telah menjadi momen yang sangat spesial, tidak hanya bagi Insan BCA tapi juga seluruh nasabah dan masyarakat Indonesia,” kata Jahja. Selama empat hari gelaran BCA Expoversary, BCA menghadirkan 30 developer dengan lebih dari 170 proyek hunian yang tersebar di kota-kota besar, serta 23 merek mobil ternama dan lebih dari 45 dealer yang menawarkan beragam benefit untuk pembelian mobil. Beberapa merek mobil yang hadir antara lain Mercedes-Benz, BMW, Porsche, Honda, hingga electric vehicle dari delapan merek ternama. Untuk segmen motor, BCA menggandeng 24 merek motor, di antaranya Vespa, Yamaha, Harley Davidson, serta motor listrik Polytron. Suku Bunga Spesial Untuk memeriahkan BCA Expoversary 2023, perseroan menawarkan program suku bunga KPR BCA yang sangat spesial, yaitu mulai dari 2,66 persen flat p.a fix 1 tahun. Adapun untuk KKB BCA, bunga spesial sebesar 2.66 persen flat p.a untuk tenor 3 tahun serta DP 0 persen. Sedangan untuk pembelian motor, KSM BCA memberikan bunga spesial 5,66 persen flat p.a. Pada acara ini, BCA juga menghadirkan 105 produk UMKM BCA “Bangga Lokal” dan area Bakti BCA yang menampilkan produk-produk unggulan Desa Wisata dan sekolah Binaan Bakti BCA. Sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab sosialnya dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, serta semangat untuk tumbuh bersama-sama dengan masyarakat. Selain penawaran spesial di segmen kredit konsumer, BCA juga menawarkan beragam solusi perbankan. BCA berharap penawaran istimewa ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh segenap nasabah dan masyarakat Indonesia. Petrus Karim mengatakan, “BCA Expoversary 2023 akan memberikan pengalaman terbaik yang mempertemukan mitra strategis BCA, dengan kebutuhan nasabah yang beragam. Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi nasabah dan masyarakat untuk mendapatkan hunian impian, kendaraan idaman, dan beragam kebutuhan lainnya, seperti produk elektronik, travel, fashion, hingga F&B.” BCA berharap penyelenggaraan BCA Expoversary 2023 dapat kembali berkontribusi positif bagi kinerja penyaluran kredit Perseroan, sehingga dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai informasi, didukung penyelenggaraan dua kali expo di tahun 2022, hingga Desember 2022 portofolio KPR BCA mampu menembus Rp 108,3 triliun. Pencapaian ini baru pertama kali diraih oleh BCA. Sementara itu, penyaluran KKB juga naik 13,6 persen yoy mencapai Rp 46,1 triliun, yang artinya telah mampu rebound setelah terjadi penurunan pada tahun 2021. myBCA Makin Terintegrasi Pada kesempatan yang sama, Jahja juga menyampaikan bahwa aplikasi myBCA kini semakin siap untuk menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi di masa depan. BCA telah menambahkan sejumlah fitur untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi, seperti fitur Bayar dan Isi Ulang untuk membayar tagihan kebutuhan sehari-hari, inquiry kartu kredit, tarik dan setor tunai tanpa kartu, top up Flazz, hingga login dengan teknologi biometrik. Aplikasi WELMA yang telah menjadi andalan dalam melayani nasabah BCA untuk berinvestasi, kini turut diintegrasikan ke dalam aplikasi myBCA. Melalui aplikasi myBCA, nasabah dapat mengakses fitur WELMA untuk transaksi produk investasi, Reksa Dana, Obligasi & SBN baik Pasar Perdana maupun Pasar Sekunder. MyBCA merupakan digital platform terbaru dari BCA di mana nasabah hanya memerlukan single user ID untuk dapat mengakses seluruh informasi rekening yang dimilikinya di BCA, dengan menggunakan BCA ID. “BCA mobile dan myBCA akan menjadi duet, berjalan bersamaan ke depan untuk memberikan solusi komprehensif layanan perbankan bagi nasabah dan masyarakat. Inovasi akan terus dilakukan untuk kedua layanan tersebut untuk menjawab gaya hidup dan tren digital saat ini,” kata Jahja. Selain konsolidasi rekening dalam single user ID, melalui aplikasi myBCA nasabah dapat membuka rekening e-deposito, melakukan instant top-up KPR, hingga mengecek informasi e-statement transaksi hingga 5 tahun terakhir. Sepanjang 2022, BCA melayani lebih dari 24,1 miliar transaksi, sekaligus merupakan rekor tertinggi dalam sejarah Perseroan. Hal ini selaras dengan penambahan jumlah rekening nasabah sebesar 6,2 juta menjadi 34,7 juta. The Scent of BCA Pada pembukaan BCA Expoversary 2023, juga diperkenalkan This Is A Safe Space yang beraroma, The Scent of BCA. Yakni edisi khusus parfum ruangan berbentuk batang (reed diffuser) premium, produk kolaborasi BCA dengan jenama parfum lokal, Home of Humans (HMNS). Hadir dalam warna biru khas BCA, The Scent of BCA tersedia dalam jumlah terbatas dan hanya ada selama perhelatan tersebut, dengan harga Rp275.000 (140 ml). Filosofi dari reed diffuser itu terinspirasi dan merupakan perwujudan esensi budaya Indonesia yang beragam. Pertama didasari dari cengkeh yang memiliki sifat penyeimbang yang menyelaraskan semua komponen wewangian. kedua, terinspirasi dari oceanic, menciptakan sensasi kenyamanan dan kebersihan serta terhubung dengan ekosistem yang produktif dan suportif. Terakhir, menggabungkan aroma Green Accord, Vetiver Java, dan komponen Ozonic yang sangat familiar di Indonesia untuk memberikan sensasi keakraban dan keamanan. Dari sisi komponen aroma, top notes parfum ruangan ini dimulai dengan wangi segar lemon, white tea, dan lime. Lalu, aromanya akan berubah menjadi lebih nyaman dan bersemangat dengan lily of the valley, crisp green accord, dan ozonic. Kemudian untuk base notes, wanginya akan bertransisi menjadi lebih hangat dan memberikan sensasi Indonesia dengan aroma musk, veltiver, dan clove.