scatter hitam
login aplikasi
CSR - My Home Magz

Alam Sutera Group Tanam 10 Ribu Bibit Mangrove di Pesisir Tangerang

mangrove

Dalam rangka memperingati “Hari Mangrove Sedunia” yang jatuh pada akhir bulan Juli 2024 lalu, Suvarna Sutera, anak perusahaan Alam Sutera Group, kembali melakukan kegiatan restorasi dan penyeimbangan ekosistem mangrove. Melalui CSR Alam Sutera Peduli, program ini diberi tajuk, “Ayo! Tanam Pohon Untuk Masa Depan” dan dilaksanakan di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, (8/8). Kegiatan CSR gelombang kedua ini berisi kegiatan penanaman 5.000 bibit mangrove jenis Bakau Totol (Rhizophora Stylosa). Pada Juni 2024 lalu telah dilakukan kegiatan gelombang pertama, juga penanaman 5.000 bibit tanaman yang sama dan pelepasan bibit kepiting Tapal Kuda, yang mempunyai peran sangat penting bagi keseimbangan ekosistem mangrove. Turut hadir jajaran direksi, manajemen dan perwakilan staf Alam Sutera Group, serta F.X. Widyasmara selaku Kepala Sekolah SMP dan SMA Santa Laurensia Suvarna Sutera beserta guru pembimbing, Muhammad Ilyas (Kepala Bidang pertamanan DLHK Kabupaten Tangerang) dan Hari Mahardika (Kepala Bidang PSLB3 Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang). Bertujuan untuk mengedukasi dan peningkatan kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini juga melibatkan siswa/i sekolah tersebut untuk berpartisipasi langsung. baca juga: Jakarta Premium Outlets Alam Sutera Sudah Tutup Atap, Target Rampung 2025 “CSR Gerakan ‘Ayo! Tanam Pohon Untuk Masa Depan’ yang kami lakukan merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang dalam restorasi hutan Mangrove. Di samping itu, program CSR Alam Sutera Peduli, sebagai bagian dari pilar Community Engagement, mengedepankan adanya kontribusi aktif dan peningkatan wawasan, sehingga berdampak signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar, yang salah satunya adalah kegiatan tanam pohon ini,” Ch. Rossie Andriani, Corporate Communication Divison Head PT Alam Sutera Realty Tbk. Menurut Rossie, Alam Sutera memiliki beberapa kegiatan CSR Alam Sutera Peduli lain, seperti CSR Literasi Budaya untuk peningkatan pengetahuan budaya, CSR Pelatihan Pekerja Konstruksi untuk meningkatkan skill dan pengetahuan pekerja dalam membuat hunian berkualitas, CSR Donor Darah bekerjasama dengan PMI Pandeglang serta CSR Alam Sutera Bercerita, berupa pembagian buku-buku cerita lengkap dengan aktivitas storytelling. Perbaiki Ekosistem Mangrove “Kami sangat menyambut baik kegiatan CSR Alam Sutera Peduli penanaman bibit mangrove untuk meningkatkan kualitas kawasan pesisir Kabupaten Tangerang ini. Sejak Ketapang Urban Aquaculture berdiri pada tahun 2016, telah tertanam dan dirawat dengan baik 700 ribu pohon mangrove, yang terdiri atas 16 jenis dari total 90 jenis mangrove yang ada di Indonesia,” ucap Hari Mahardika. baca juga: Dukung Pelestarian Lingkungan, Untar Tanam 650 Bibit Mangrove di Teluk Naga Dalam lima tahun terakhir, imbuh Hari, pemulihan ekosistem mangrove Kabupaten Tangerang telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu seluas 120 hektar. Sebelumnya ekosistem pesisir sempat mengalami kerusakan abrasi sampai 590 hektar. Dengan adanya kawasan ini juga terdapat peningkatan sebesar 30% kualitas Oksigen, khususnya di kawasan Ketapang, Mauk. “Restorasi ekosistem ini akan dimaksimalkan dengan rencana pembuatan penangkaran Kepiting Tapal Kuda,” tutur Hari. Ketapang Urban Aquaculture sendiri adalah kawasan hutan mangrove yang berada di sekitar proyek pembangunan Suvarna Sutera. Hutan ini merupakan area percontohan yang berfungsi sebagai pencegahan alami dalam upaya melindungi pesisir dari bahaya erosi. Ekosistem di kawasan ini juga terdapat Kepiting Tapal Kuda atau Kepiting Mimi, yakni  spesies kepiting berdarah biru yang darahnya berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Manfaat lain dari keberadaan hutan mangrove ini adalah membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan air bersih dan meningkatkan kesegaran udara. “Suvarna Sutera turut berbangga dan memfasilitasi penuh kegiatan penanaman dengan total 10.000 bibit mangrove. Manfaat dari kegiatan ini dapat dirasakan dalam jangka panjang bagi lingkungan khususnya area pesisir Kabupaten Tangerang. Semoga ke depan kami dapat terus melestarikan lingkungan dengan aksi penanaman pohon secara terus menerus, khususnya di kawasan Kabupaten Tangerang dan sekitarnya,” pungkas Silvanus Hoantonio, Managing Director Suvarna Sutera.  

AEON Indonesia dan Sahabat Kota Wisata Tanam Pohon di Mall Living Wold Kota Wisata Cibubur

PT AEON Indonesia bekerja sama dengan PT Sahabat Kota Wisata, melakukan kegiatan penanaman pohon bersama di area Mall Living World Kota Wisata Cibubur, yang baru akan dibuka pada Maret 2024. Kegiatan penanaman pohon oleh AEON Group yang sudah dimulai pada tahun 1991, merupakan kegiatan yang mewujudkan filosofi dasar AEON. Selai juga sebagai salah satu inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan dengan berkontribusi kepada masyarakat di sekitar area operasional bisnisnya. Kegiatan penanaman pohon ini dilakukan di atas lahan seluas 1.000m2 di halaman Mall Living World. Area tersebut ditanami 60 bibit pohon Syzygium Oleana (pucuk merah), dengan masing-masing tinggi bibit 60 cm. Kegiatan simbolis ini menghadirkan berbagai perwakilan dari kedua belah pihak, termasuk Takahiro Osugi, selaku President Director PT AEON Indonesia, Sugiyanto Wibawa – Direktur Utama PT Sahabat Kota Wisata, beserta anggota dari komunitas Kota Wisata. baca juga: Sinar Mas Land & Ararasa Gelar Topping Off Eastvara Mall di BSD City “Tujuan dari upaya penanaman pohon ini adalah untuk memperkaya pengalaman hidup warga Kota Wisata Cibubur dan sekitarnya. Pohon-pohon yang ditanam diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas udara dan lingkungan yang lebih sehat. Selain dampak terhadap lingkungan, tradisi kolaboratif penanaman pohon ini menggarisbawahi komitmen tulus AEON terhadap konservasi alam dan dedikasinya untuk memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat setempat,” ujar Osugi. Sugiyanto Wibawa menambahkan, “Kami mendukung sepenuhnya kolaborasi dengan AEON ini, karena sejalan dengan prinsip eco-friendly mall yang kami hadirkan. Living World Kota Wisata kami rancang dengan memperhatikan nilai-nilai keberlanjutan, mencakup efisiensi energi listrik, penggunaan material ramah lingkungan, juga optimalisasi sistem pengairan yang menggunakan wastewater treatment system. Harapannya bibit-bibit pohon yang ditanam hari ini dan dirawat oleh Living World Kota Wisata dapat memberikan nilai tambah bagi sekitar.” Aeon Store Ketujuh AEON Store Mall Living World Kota Wisata Cibubur akan menjadi toko ketujuh, yang dijadwalkan buka pada pertengahan Maret 2024. Living World Kota Wisata akan menghadirkan lebih dari 400 unit tenants serta 15 anchor/mini anchor dari beragam jenama ternama. Mengedepankan tenancy mix, adalah keunggulan yang ditawarkan mall ini. baca juga: Tahun Naga Kayu, Residensial Terus Tumbuh Salah satu anchor tenant yang akan dihadirkan oleh Living World Kota Wisata adalah AEON Store. Lebih lanjut, Osugi mengungkapkan, “Kami akan menghadirkan supermarket, Health & Beauty, Delicatessen, dan Bakery dengan konsep yang telah disesuaikan dengan profil masyarakat sekitar Cibubur.”  

Erajaya Group Serahkan Kembali Wana Erajaya Kepada KemenLHK

Erajaya Group secara resmi menyerahkan kawasan Wana Erajaya di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Sabtu (11/11). Pengembangan kawasan ini dimulai sejak 2018, setelah terjalinnya kesepakatan antara Erajaya Group dengan Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPLHK) dari KLHK, untuk melakukan rehabilitasi lahan hutan seluas enam hektar. Acara penyerahan berjudul “Wana Erajaya Green Legacy” dihadiri oleh Keith Ardy Hady Wijaya, Direktur Erajaya Group, Jimmy Perangin Angin (Chief Human Capital, Legal, GA, dan CSR ErajayaGroup), bersama Ade Palguna Ruteka (Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM KLHK), dan Kusdamayanti (Kepala Pusat Diklat SDM LHK). Erajaya adalah perusahaan importir, distribusi dan perdagangan ritel perangkat telekomunikasi selular, dan produk Internet of Things (IoT). Pada tahun 2021, PT Erajaya Swasembada Tbk mendirikan Yayasan Erajaya Peduli Bangsa sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk mengelola kedermawanan dan aktivitas sosial perusahaan secara terpadu, terintegrasi, fokus, danberdampak luas serta berkesinambungan. Perusahaan kemudian membentuk LENTERA Erajaya Peduli, yang menjadi platform kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, yang mana program-programnya bertujuan untuk dapat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s), berfokus pada kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak jangka panjang dan berkelanjutan. baca juga: Mandiri Capital Indonesia dan Investible Kerjasama Investasi Pada Climate Tech Wana Erajaya ini adalah salah satu program Yayasan Erajaya Peduli Bangsa. Kelompok Tani Binaan diberikan akses dan kesempatan untuk mengelola tanaman hortikultura dengan metode tumpang sari di kawasan penghijauan tersebut. Berbagai komoditas seperti jagung, kacang tanah, lengkuas, terong, cabai, dan lainnya ditanam oleh kelompok tani yang hasilnya digunakan untuk keperluan pangan rumah tangga dan menambah pendapatan dari hasil panen. Jimmy Perangin Angin, mengatakan, “Selama lima tahun terakhir, kami telah mengembangkan Kawasan Wana Erajaya sebagai wujud komitmen kami untuk berkontribusi pada lingkungan dan memberdayakan masyarakat sekitar. Program yang kami jalankan tidak hanya mencakup penanaman pohon, melainkan juga usaha maksimal dalam memanfaatkan lahan dan hasil kawasan hutan, guna menggali potensi ekonomi lokal bagi masyarakat sekitar. Meskipun kawasan ini sudah resmi diserahkan ke KLHK, Erajaya akan terus berupaya secara berkelanjutan untuk mengembangkan dan membina agar kegiatan ekonomi UMKM di Kawasan Wana Erajaya tetap optimal.” Sementara itu, Kusdamayanti menyampaikan, “Kami ucapkan terima kasih kepada Erajaya Group yang sudah berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui BPLHK dalam lima tahun sejak tahun 2018, dalam upaya bersama untuk berkontibribusi dalam merehabilitasi kawasan hutan diklat dan juga memberdayakan masyarakat sekitar, untuk turut menjaga dan merawat pertumbuhan tanaman, masyarakat pun bisa mendapatkan manfaat dalammemanfaatkan keberdaaan hutan ini.” Kusumadayanti berharap, Hutan Wana Erajaya ini bisa memberikan manfaat yang lebih besar, seiring dengan pertumbuhan beberapa puluh tahun ke depan. Lebih Dari 6.000 Pohon Selama proses pengembangan kawasan Wana Erajaya, Erajaya Group bersama BPLHK telah melakukan penanaman pohon secara bertahap dari 2018-2020 dan pemeliharaan yang dilakukan hingga saat ini. Sebanyak 6.368 pohon telah ditanam di kawasan tersebut dengan jenis yang beragam seperti mahoni, agatis, jenitri, dan lainnya. Penamanan pohon ini berpotensi menghasilkan oksigen 1.833,47 ton per tahun dan mengurangi setidaknya 16.385,36 ton karbon dioksida per tahunnya. Selain menanam pohon, Erajaya Group juga fokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar agar bisa meningkatkan perekonomian lokal. Hal ini dilaksanakan melalui program seperti Wanatani, di mana sekitar 60% dari lahan tersebut, digunakan untuk menanam berbagai tanaman, seperti sayuran, buah-buahan, rumput untuk hewan ternak, bahan baku minyak atsiri, dan lainnya. Baca juga: Sekarang Cek Sertipikat Tanah Bisa Lewat Aplikasi Saat ini, ada lima kelompok masyarakat yang terlibat dalam berbagai jenis produksi seperti agroforestri, madu, minyak atsiri, jamur tiram, dan kerajinan bambu. Erajaya Group memberikan bantuan di sisi pelatihan, modal, peralatan, dan bantuan dalam pengembangan produksi setelah panen, dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Sampai saat ini, sekitar 120 keluarga di wilayah Rumpin aktif terlibat dalam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta turut merawat tanaman di Wana Erajaya. Bersamaan dengan seremoni penyerahan “Wana Erajaya Green Legacy” tersebut, para hadirin yang terdiri antara lain karyawan beserta Direksi Erajaya Group, perwakilan BPLHK, dan masyarakat umum Rumpin, bersama mengikuti berbagai kegiatan, seperti aktivitas dengan kelompok tani, penyemprotan eco-enzyme, eco print, bazar UMKM, camping, dan pelepasan fauna.

Surya Internusa Group Kembali Gelar Program Beasiswa SMK Suryacipta

Sebagai bagian dari CSR Shared Program tahun 2023, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan seluruh entitas anak, kembali melaksanakan kegiatan bertajuk ‘Program Beasiswa SMK Suryacipta 2023’. Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk, Johannes Suriadjaja mengatakan bahwa sangat bangga bisa kembali melaksanakan program tanggung jawab sosial CSR Shared Program berupa Program Beasiswa SMK Suryacipta. Program ini bertujuan untuk menghimpun dana biaya pendidikan yang akan disalurkan kepada penerima manfaat yaitu siswa-siswi SMK Suryacipta. Hingga saat ini, sebanyak empat siswa telah menerima manfaat dari program perusahaan. Demikian disampaikan pada rilis kepada pers, (24/10). Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah pemberian donasi untuk biaya operasional pendidikan siswa dengan total sebesar Rp101.312.500. Biaya ini diperuntukkan sebagai beasiswa untuk empat siswa selama mereka belajar di SMK Suryacipta sampai dengan lulus sekolah. Adapun biaya tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan siswa mulai dari biaya tenaga pendidik dan karyawan, biaya praktikum, laboratorium, dan alat bantu pendidikan serta biaya operasional sekolah lainnya. “Program yang kami jalankan ini merupakan bagian dari upaya kami mewujudkan misi SSIA untuk give back to community guna memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar area bisnis SSIA Group. Program tanggung jawab sosial ini kami harapkan dapat memberikan nilai positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar area bisnis kami. Terakhir, kami berharap dapat terus memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negara seperti tagline kami ‘building a better Indonesia’,” tandas Johannes Suriadjaja. Sebagai informasi, CSR Shared Program adalah program CSR yang diselenggarakan secara bersama-sama oleh entitas SSIA Group dan dikoordinasi oleh SSIA Holding yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesinambungan dan skala program CSR melalui pelaksanaan bersama yang mencakup 4 tema yaitu: SSIA Peduli Pendidikan, SSIA Peduli Masyarakat, SSIA Peduli Lingkungan, SSIA Peduli Pelanggan. Program ini rutin dilaksanakan oleh SSIA group sejak tahun 2020. baca juga: Pituku Group dan Gemilang Bangun 250 Tempat Penampungan Sampah Anorganik SSIA, sebelumnya dikenal dengan nama PT Multi Investments Limited, didirikan pada tanggal 15 Juni 1971. Nama perusahaan kemudian berubah menjadi PT Surya Semesta Internusa (SSIA) pada tahun 1995. SSIA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan menjadi perusahaan publik pada tanggal 27 Maret 1997. Bisnis utama SSIA adalah pengembangan kawasan industri & real estate, konstruksi serta perhotelan. Portofolio investasi SSIA yang sangat beragam, antara lain Suryacipta City of Industry, Subang Smartpolitan, SLP Karawang (divestasi 6 Juni 2022), Edenhaus Simatupang, Graha Surya Internusa (akan dibangun kembali menjadi menara SSI Tower), Hotel Gran Melia Jakarta, Melia Bali Hotel, Jumana Bali (sebelumnya Banyan Tree Ungasan Resort Bali), dan BATIQA Hotels.

Dengan Dana CSR Swasta, IPB Bikin Taman Inovasi, RSUI Depok Bangun Healing Garden

Dengan menggunakan dana CSR pihak swasta, dua kampus perguruan tinggi buat taman. Pertama Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dalam rangka mewujudkan kampus hijau, membangun Taman Plaza Inovasi. Taman ini dibangun berkolaborasi dengan Sinar Mas, melalui salah satu pilar usahanya, PT Berau Coal. Taman seluas 11 hektar tersebut berkonsep bentang ekologis dengan tema modern tropis, di mana pilihan ragam tanaman hingga penggunaan material pembangunan menyesuaikan dengan iklim tropis. “Kami mengharapkan kehadiran taman ini dapat membantu niatan IPB mewujudkan kampus hijau. Menjadikannya sebuah ekosistem yang menginspirasi sivitas akademika Institut Pertanian Bogor guna memunculkan terobosan baru di ranah sosial, perekonomian, utamanya pangan, pertanian serta kehutanan yang memberdayakan, juga menyejahterakan masyarakat, ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus menjaga kearifan lokal,” ucap Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin, dalam acara peresmian taman itu, di Bogor (1/2). Turut hadir dalam prosesi tersebut, Rektor IPB, Arif Satria beserta jajaran sivitas akademika IPB, Kepala Biro pada Biro Umum, Sekretariat Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Samidi, bersama perwakilan manajemen juga komisaris PT Berau Coal dan Asia Pulp and Paper Sinar Mas. Taman itu merupakan bagian dari pengembangan kampus hijau IPB yang telah berlangsung sejak tahun 2015. Di mana pengembangan tersebut bertujuan untuk mewadahi pembentukan perilaku berwawasan lingkungan dari seluruh sivitas akademika di dalam lingkungan zero waste, zero emission, rich in bio-and cultural-diversity. “Industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan adalah kepentingan seluruh pihak, termasuk pula kami yang bergerak dalam pengelolaan sumber daya alam. Dukungan pembangunan taman kampus di IPB adalah salah satu bentuknya,” ujar Direktur PT Berau Coal, Sandy Indrawan. Untuk pembangunan taman tersebut, perusahaan ini mendonasikan dana sebesar Rp 4,2 miliar. Sebelumnya, Sinar Mas juga telah memberikan lima unit bus berbahan bakar gas, sebagai fasilitas transportasi ramah lingkungan di dalam lingkungan, pada tahun 2017. Bersamaan dengan itu juga diserahkan tujuh unit verification gate system, perangkat gerbang otomatis berisikan data kendaraan bermotor seluruh sivitas akademika yang telah terdaftar. Semua itu untuk membatasi pemakaian kendaraan pribadi di lingkungan Kampus IPB Dramaga. Healing Garden di Rumah Sakit Berikutnya, berkolaborasi dengan Yayasan WING Peduli dan Universitas Indonesia (UI), Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sedang membangun healing garden. Taman penyembuhan yang diberi label “RSUI WINGS Garden” ini untuk mendukung percepatan kesembuhan pasien serta menjadi ruang hijau bagi nakes dan keluarga yang berkunjung. Menurut Ricky Tjahjono, dari Yayasan WINGS Peduli, “Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak strategis untuk menghadirkan sarana penunjang kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, dalam hal ini RSUI sebagai salah satu rumah sakit yang mengusung konsep hijau. Inovasi ‘RSUI WINGS Garden’ ini diharapkan dapat mendukung fasilitas belajar bagi dokter dan akademisi yang terasosiasi dengan salah satu universitas terbesar di Indonesia, yakni UI.” Demikian seperti disampaikan pada acara penanaman pohon pertama, sebagai penanda resmi pembangunan taman tersebut, di Depok, Jawa Barat, (1/2). Yayasan WINGS Peduli adalah salah satu bentuk tanggung jawab WINGS Group Indonesia untuk mewujudkan misinya menjadi perusahaan yang peduli dalam meningkatkan kualitas dan standar hidup masyarakat Indonesia, terutama dalam bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan tanggap bencana. Direktur Utama RS Universitas Indonesia, Astuti Giantini, mengatakan, “Kami mengapresiasi Yayasan WINGS Peduli karena memiliki spirit yang sama, untuk menghadirkan fasilitas pendukung penyembuhan pasien di RSUI melalui healing garden ini. Nantinya fungsi dari RSUI WINGS Garden ini akan diintegrasikan dengan pelayanan perangkat klinik, dokter, hingga tenaga kesehatan yang bertugas di RSUI. Kami juga berharap healing garden yang akan selesai dibangun pada pertengahan Juli 2023 ini, bisa menjadi salah satu inovasi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat serta ruang terbuka hijau yang nyaman dengan jumlah lebih dari 32.000 tanaman dari berbagai varietas.” Menyambung pernyataan Kepala RSUI, Sekretaris Universitas Indonesia, Agustin Kusumayati, yang mewakili Rektor UI, menyatakan, “UI menyambut baik adanya pembangunan taman pemulihan ini.  Semoga taman ini bisa bermanfaat sebagai ruang terbuka hijau yang benar-benar dapat dinikmati oleh pasien, pengunjung, dan juga warga UI. Sebagai RS Pendidikan, taman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai lahan belajar yang nyaman bagi para tenaga kesehatan dan berkolaborasi bersama Rumpun Ilmu Kesehatan menciptakan inovasi di bidang kesehatan.” Pembuatan healing garden itu sendiri didasarkan pada hasil penelitian Roger S. Ulrich, profesor arsitektur di pusat penelitian gedung kesehatan (Effects of Healthcare Environmental Design on Medical Outcomes: 2012). Yang mana dinyatakan bahwa pasien rumah sakit yang dapat menikmati alam, seperti melihat pepohonan serta tumbuhan hijau, membutuhkan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit. Hal ini akan mengurangi waktu inap, biaya rumah sakit, meminimalisir rasa stres, hingga evaluasi negatif pada catatan perawat kesehatan. RSUI WINGS Garden nantinya akan menghadirkan nuansa alam yang restoratif, nyaman dan mudah diakses pasien. Elemen-elemen lansekap yang dihadirkan, antara lain bebatuan, aliran air, tanaman kesehatan, hingga fasilitas lainnya, seperti aquarium dan amphitheater. RSUI berstatus sebagai Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) kelas B yang berada di dalam area Kampus UI, dan telah terakreditasi Paripurna. Rumah sakit ini sudah beroperasi untuk umum pada tanggal 16 Januari 2019 dan diresmikan pada tanggal 13 Februari 2019. RSUI memiliki konsep dan rancang bangun fisik hijau (Green Hospital Concept) berkapasitas 300 tempat tidur.